Part 3

0 1 0
                                    

Natalia dan Natan semakin dekat setelah mereka belajar bersama. Dan tepat saat ini mereka sedang makan siang di kantin kampusnya

"Lia lo punya pacar?" tanya Nathan disela-selam makannya
"Ngak. Emang kenapa?" tanya Lia balik
"Ya gak papa sih" jawab Nathan singkat
"Santai aja kali ama gue Nat, soalnya gue nih ya belum kepikiran untuk pacaran soalnya gue punya planning tersendiri jadi dalam planning gue, gue hanya ingin fokus untuk kuliah aja dulu" ucap Lia sambil menatap Nathan
"Bahkan nih ya diumur gue 21 tahun ini sampai sekarang gue belum pernah pacaran" lanjut Lia bercerita
"Tapi lo punya seseorang yang lo suka kan, atau lo punya tipe-tipe ideal tersendirikan"
"Ya kali gue ngak pernah suka ama cowok, kalo gue ngak pernah suka ama cowok berarti tandanya gue ngak normal bego" ucap Lia sambil mentoyor kepalanya Nathan bukannya marah Nathan malah tertawa
"Kalo lo gimana?" tanya Lia pada Nathan
"Gue sih malas pacaran, soalnya banyak cewek ngejar-ngejar gue dan gue ngak suka itu, gue pengennya mengejar bukan dikejar. Kalo gue dikejar gue makin ilfil" jawab Nathan
"Halahhh banyak gaya lo kentang, palingan juga karena ngak laku" ledek Lia
"Enak aja lo, gue ganteng gini masa ngak laku gue nya aja yang jual mahal Lia"
"Kayak anak perawan aja lo" mereka sama-sama tertawa

...

Hampir 5 menit mereka ciuman dan Nathan melepaskan tautan mereka
Mereka terengah-engah sambil mengambil nafas 

"Gue ngak suka ya lo larang-larang gue kayak tadi" ucap Nathan menatap tajam mata Lia sambil terengah-engah

"Gue lebih ngak suka lo perlakuin kayak gini ya Nat, lo kira gue jalang lo seenaknya cium gue kayak tadi" Lia tersulut emosi karena tiba-tiba Nathan menciumnya
"Lo harus tau kalo hubungan sahabat kita ini udah ngak sehat, ini hubungan udah toxic lo tau itu kan. Udah berapa kali lo tiba-tiba mencium gue kayak tadi HAH !! Lo baik sama gue lo perhatian sama gue maksud apaan? Lo mau jadiin gue jalang lo?" Lia sudah tidak bisa membendung airmata nya Lia menangis dia benar-benar emosi sesekarang
"DIAM !! Gue ngak pernah berpikir seperti itu ya Lia, Lo taukan kalo gue sayang sama lo" ucap Nathan tak kalah emosi
"Sayang sayang tai" ucap Lia seraya menghapus bekas airmatanya dan berlalu mau pulang ke kosannya

Nathan yang tau Lia ingin pulang
"Gue antar lo balik" ucap Nathan cukup tegas
"Siapa lo ngatur-ngatur gue. Urus aja hidup lo ngak usah lo sok-sok care ama gue" jawab Lia menantang
"Lo keluar dari pintu itu gue akan pergosa lo saat ini juga" Nathan memberi ancaman yang lebih besar lagi
"Coba aja kalo lo berani, Kalo lo ngelakuin itu sama gue.. Gue pastiin lo akan kehilangan gue" Setelah mengatakan itu Lia berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Nathan yang masih menatapnya

Bukannya Lia yang takut akan ancaman Nathan, tapi Nathan yang takut akan ancaman Lia makanya Nathan membiarkan Lia pergi begitu saja

Lia balik ke kosannya mengunakan gojek, di atas motor Lia masih aja terus nangis karena menurutnya Nathan sudah terlalu sering melecehkan dirinya
Dia kecewa sama Nathan sahabat yang paling baik, peduli  sama dia tega melukai harga dirinya

...

Paginya karena jadwal Lia sedang cuti jadi Lia memutuskan mengunjungi coffe shop miliknya. Dia membuka coffe shop ini dengan dibantu oleh Nathan baik dari perencanaan strategi pemasaran ataupun dalam pendanaan.
Nathan sangat sering membantu Lia dia rela menghabiskan uangnya hanya untuk membuat hati Lia bahagia.

Saat lagi memperhatikan kerja karyawannya Lia melihat seseorang yang tak lain adalah Nathan. Nathan yang melihat Lia langsung menghampiri Lia

"Hai Lia, boleh ngobrol sebentar" sapa Nathan pada Lia tetapi Lia tidak menjawab malah beranjak menuju kursi kosong
"Lia gue tau gue salah tadi malam, sumpah gue ngak sengaja Lia gue mohon lo maafin gue ya Lia" ucap Nathan memelas sambil menatap Lia
"Lo sadar ngak lo terlalu sering merendahkan harga diri gue dengan cara lo nyium gue seperti semalam" tanya Lia dengan tangannya yang bersilang di dadanya
"Iya gue sadar Lia makanya gue minta maaf"
"Jadi mau lo apa?" tanya Lia lagi
"Seperti yang lo bilang tadi malam gue akan mulai cari kesibukan seperti bekerja mungkin" jawab Nathan masih ragu

"Satu yang harus lo ingat ya Nat, kita memang sahabatan jadi letakkan hubungan kita ini layaknya sebagai seorang sahabat. Gue ngak suka lo yang terlalu ngatur hidup gue"
"Iya Lia, gue akan berubah ngak akan membuat lo risih lagi karena gue sering ke kantor lo"
"Oke gue rasa cukup. Gue mau duluan" ucap Lia yang bersiap untuk beranjak
"Mau kemana Lia? Biar gue antar" ucap Nathan antusias
"Satu menit yang lalu lo janji ngak mau ngatur hidup gue lagi masa lo langsung lupa sih" Lia menatap Nathan
"M.. Maksud gue bukan mau ngatur sih Lia gue cuma mau nawarin bantuan aja daripada lo naik gojek atau grab kan uang lo kan sayang karena gue siap ngebantu lo" jawab Nathan tersenyum

Lia tampaknya sedang berpikir lalu ia menyetujui tawarannya Nathan
"Oke deh apa yang lo bilang tadi ada benarnya. Uang gue bisa habis kalo bayar gojek atau grab mulu. Lebih baik gue manfaatin lo aja" Lia manjawab dengan sedikit cengengesannya

Hubungan persahabatan mereka seperti ini, walaupun mereka sering bertengkar ataupun marahan mereka akan cepat baikkan karena tanpa mereka sadari mereka saling membutuhkan satu sama lain
.
.
.
Bersambung

FriendZone Where stories live. Discover now