7.

3.2K 291 59
                                    

Haechan langsung memberikan nomor yang menelponnya kemarin kepada Jaemin agar mudah dilacak. Jaemin terus fokus menatap laptopnya.

Jaemin menghela nafas frustasi , nomor itu tidak bisa dilacak. "Jen, Chan, Gue bener bener minta maaf. Nomor yang lo kasih ke gue ga bisa dilacak."

"Hah yang bener lo? bukannya lo biasa ngelacak nomor orang dengan mudah, Jaem?"

"Ada kemungkinan nomornya udah ganti, Sumpah gue hampir frustasi ngelacak ini nomer!" Jaemin memandang laptopnya dengan kecewa.

"Eh Bentar ya, aku mau kabarin papi dulu." Haechan tiba-tiba bangkit dari duduknya selama 4 Jam itu dan langsung menghubungi bundanya.

(Telefon)

"bunda"

"Iya nak kenapa? Ini papih sama ayah lagi buka paket dari orang yang ga dikenal.. Kamu tau ga siapa?"

"huh? Aku ga tau pih..
tapi ada yang mau aku sampain sekarang."

"ada apa? Jeongwoo udah ketemu ya?!"

"Nomornya masih ngga bisa dilacak papih! Aku minta maaf, sampai saat ini ga bisa nemuin adik aku, aku emang kakak yang ga baik." Haechan mengusap sedikit air mata yang keluar.

"Nooo, Echan itu justru kakak dan anak papih yang baik! kamu jangan frustasi oke? papih sama ayah habis buka paketnya langsung kekantor polisi kok. Oh iya kamu udah makan?"

"Oke, Aku udah makan kok ini lagi di cafe 7 dream punya temen pacar aku."

"Ohh yaudah kalo gitu--

BEB!! LIAT ISI KOTAK PAKETNYA SINI!!
eh echan, papih tutup dulu ya? dah."

Tit...

Haechan menyiritkan dahi kebingungan. Ada apa dengan isi paket sampai-sampai ayahnya itu berteriak dan memanggil papinya seperti itu?

"Sayang.." Jeno menepuk Pundak Haechan. Haechan terlonjak Kaget dan reflek memukul kepala Jeno yang seenaknya membuat dia terkejut.

Plak!

"Heh! Ngagetin aja deh, untung handphone aku ga aku lempar dimuka kamu."

"Aduh sakit tau."

"Hehe, Maaf."

"Kamu makan dulu yuk? Sekarang udah masuk makan siang." Ucap Jeno sambil memeluk Pinggang Haechan.

"ekhem! haduh masih siang kok banyak nyamuk ya??" Ucap Jaemin sambil menepuk nepuk tangannya memperagakan ketika ada nyamuk.

Jeno tersenyum remeh "iri, bilang bos hahay~"

"Dih!?!"














































































Obsession ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang