[02]

31 10 2
                                    

"Seandainya aku penguasa dunia,akan ku buat kau menjadi milikku seutuhnya"

-Arseano Paresta

"Satu dua tiga..." Serempak murid murid kelas 11 IPS 2 dengan gestur yang sama, Kaki dilipat keatas dengan dipegangi satu tangan.

Kelas Daffa kini tengah melaksanakan jadwal olahraga.Daffa mampu pemanasan dengan benar sedang Sean dan Leo sesekali oleng dan malah menimpa tubuh orang lain.

"Oke pemanasan sudah selesai dilaksanakan,akan saya bagi kalian menjadi empat kelompok.Kita akan latihan bola voli bapak harap kalian tidak banyak bercanda karna bapak akan menilai setiap gerakan kalian" Tegas pak Taufik,guru tampan disekolah ini.

Sean mendengus dahinya penuh dengan keringat sisa pemanasan tadi,satu tengannya bertengger pada seseorang yang lebih tinggi dari dirinya.

"Gue ga suka anjir main voli"Kata Sean menggurutu.

Sang empu yang disandari hanya diam dengan tangan yang bersidekap menunggu gilirannya untuk dipanggil.Sean mendelik melihat wajah datar milik Daffa,sang empu yang tengah ia sandari dengan tangannya.

Sean menghembuskan nafasnya "Lo kayaknya kalo jadi tukang es batu bakalan laku dah,soalnya lo ga perlu ngemodal kulkas bejir"Ucap Sean bangga dengan pemikirannya

Sedang Daffa hanya diam tak mempedulikan tingkah laku Sean yang memang selalu so akrab kepada siapapun. Sean yang tak mendapat respon itu hanya memasang wajah konyol sebab ia teramat kesal dengan seonggok manusia es dihadapannya itu,Matanya kini teralih pada otot tangan Daffa. Melihat itu,Sean segera mengecek lengan miliknya melalui celah kerah baju olahraga itu.Wajahnya mendadak lesu tatkala mendapati tangannya tak seberotot tangan milik Daffa.

"Woi ceuking" Panggil Leo yang membuat Sean reflek melotot,Sean sudah kecewa setelah membandingkan otot tangannya dengan milik Daffa.Tapi malah dibuat lebih kecewa oleh panggilan Leo yang baru saja datang menghampirinya dengan mengatainya ceuking yang berarti kurus kering

"Sembarangan lo manggil gue ceuking" Kata Sean,kini tangannya sudah tak bentengger di bahu milik Daffa namun posisinya masih tetap di samping Daffa

"This is fact brother."Jawab Leo, ia melirik kearah samping Sean "Oh lo sekarang sahabatannya sama sikutub??oke gue bakalan nyari sahabat lain aja"Kata Leo berlagak so tersakiti

Sean mengernyit jiji "Najis,yaudah sono mata gue sepet lama lama liat lo.Mending gue nyari temen kaya raya yang mau gue porotin"Kata Sean santai

"Bacot lo, om abi bangkrut sampe lo ga mampu jajan batagor tibang sepuluh ribu tambah es jeruk lima ribu"Kata Leo mendelik kesal

"Ya kalo menurut lo sepele kenapa lo ga bayarin jajanan gue aja anjir kaya ga punya duit banyak aja lo,sedekah sama sahabat banyak pahalanya anjir"Kata Sean menunjukan giginya dengan mulut terangkat ketas

Leo melotot menatap Sean yang terlampau santai "Ngaca,kaya ga punya duit banyak aja lo minta minta keorang.Dimana mana juga minta minta itu dosa apalagi kita mampu"Ketus Leo

"Halaaah lebay lo noh gue bayar,kembaliannya ambil aja"Kata Sean menyerahkan uang sepuluh ribu satu lembar.

"Heh anjir kembalian dari mana yang ada malah gue buntung"Kesal Leo

Dan keduanya pun saling kesal satu sama lain,hingga pak Taufiq memerintahkan untuk berbaris sesuai kelompok nya masing masing.


<00>

Setelah pelajaran olahraga berakhir,Daffa berniat untuk pergi mencari udara segar sebab ia benar benar gerah berada dikelasnya.Beruntung guru guru tengah mengadakan rapat,namun siswa dan siswi belum diperbolehkan untuk pulang.Maka lebih baik mencari udara segar dari pada diam diruangan sumpek itu.

ALANA SUKMA (ON GOING)Where stories live. Discover now