M41 - Take a shower for Vampier!

172 20 3
                                    

°•○●○•°

XEVANYA melangkahkan kakinya dengan ragu untuk mengikuti pria itu. Entah ke mana ia akan di bawa. Intinya Xevanya sedikit takut karna hanya dirinyalah yang tiba-tiba di ajak oleh Vampier dingin bernama Lucas ini.

"Kita mau kemana?" tanya Xevanya memberanikan diri.

"Sudah sampai," balas Lucas yang seketika menghentikan laju kursi rodanya hingga membuat Xevanya juga ikut menghentikan langkah.

Pandangan Xevanya terhenti di sebuah kolam berukuran cukup besar yang di dalamnya tidak tersedia apapun selain air yang menggenang saja. Xevanya sempat berpikiran bahwa nantinya kolam ini akan diisi oleh ikan, mungkin.

"Bagaimana menurutmu?"

Xevanya tersentak lalu menoleh ke arah Lucas ketika pria itu bersuara lagi.

"Tentang kolam ini?" Lucas mengangguk.

Xevanya bergumam lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Menurutku kolam ini terlalu besar untuk ikan-ikan," jawabnya kemudian.

"Ikan? Apa maksudmu?"

Xevanya balik menatap Lucas dan mengangguk. "Iya, ikan. Kau mau mengisi kolam ini dengan ikan, kan?"

Seketika raut wajah Lucas berubah menjadi datar. Sangat datar. "Sejak kapan kau berpikir bahwa bangsa vampier memelihara ikan di rumahnya?"

Xevanya menggaruk punggung lehernya dengan kikuk. "Jadi ... kolam ini nantinya tidak akan kau isi dengan ikan?"

"Bodoh. Kolam ini akan aku gunakan untuk mandi," sarkas Lucas seraya berdesis.

Xevanya sedikit terkejut mendengarnya. "Oh jadi vampier bisa mandi juga?"

Lucas menatap Xevanya dengan tatapan kesal. "Bisalah! Bangsaku bukan bangsamu yang tidak pernah mandi!"

Xevanya tersentak ketika tiba-tiba Lucas membentaknya. Namun yang berbeda kini bukan dengan raut wajah dingin, melainkan kesal.

Xevanya terkekeh seraya menutup mulutnya dengan tangan.

"Kenapa kau tertawa?" tukas Lucas.

"Kau bilang bahwa bangsa mermaid tidak pernah mandi. Padahal kenyataannya kami mandi setiap saat," kekeh Xevanya kemudian.

Pandangan Lucas menyipit sebelum dirinya mengerti makna kalimat yang diucapkan oleh Xevanya. Para duyung kan memang hidup di dalam air. Jadi tidak ayal jika Xevanya berkata bahwa mermaid mandi setiap saat karna hidup makhluk itu memang berdampingan dengan air.

"Aku heran kenapa kau meminta saranku untuk kolam pemandianmu ini. Padahal kan kau bisa meminta saran dari orang lain--contohnya Chester," ujar Xevanya, disambut dengan decakan kesal dari Lucas.

"Dia selalu memberikan saran yang bodoh," balas Lucas.

Xevanya tersenyum kecil. Gadis ini lalu bergumam lalu berjalan mendekati kolam tersebut. Jemarinya menyentuh pinggiran kolam tersebut lalu berkata, "Menurutku akan lebih baik jika pinggiran kolam ini dibuat sedikit kasar dan bergelombang. Maksudku ... tidak terlalu lurus dan lembut seperti ini. Takutnya nanti kau bisa terjatuh karena menginjak pinggirannya yang terlalu licin."

"Kau mengkhawatirkanku?" sela Lucas, disambut dengan raut wajah kaget dari Xevanya.

"Kau tadi bilang ingin meminta saranku, kan? Jadi aku mengatakannya! Menyebalkan." Xevanya berkata seraya mengerlingkan matanya dengan kesal. Lucas yang melihat hal itu hanya tersenyum kecil. Eh, tunggu. Tadi-- Tersenyum?!

"K--kau tersenyum?" tanya Xevanya gagap.

Lucas yang tersadar langsung menormalkan ekspresinya. "Tidak," balasnya datar.

Xevanya berdesis. "Ash, sudahlah lupakan! Tugasku terlalu padat untuk mengurusi mayat hidup sepertimu." Saat Xevanya hendak berjalan pergi dari sana dan melewati Lucas, dengan cepat pria itu menahan lengannya.

"Kau tadi bilang apa? Mayat hidup?"

Langkah Xevanya terhenti. Perlahan ia menoleh ke arah Lucas. "Kenapa? Memang kenyataannya kan? Kau---si mayat hidup."

Lucas yang awalnya menatap ke arah depan, sekarang bergerak untuk membalas tatapan Xevanya. "Seorang vampier tidak akan bisa disebut sebagai mayathidup sebelum vampier itu menemukan matenya."

Xevanya tertegun mendengarnya. Lengannya saat ini masih terus dipegang oleh Lucas. Entah apa yang diinginkan vampier satu ini, tetapi semakin lama dengannya membuat jantung Xevanya terasa berdetak tak karuan.

Beberapa saat keduanya sama-sama terdiam, sampai Xevanya mengingat sesuatu hal dan langsung menyentak tangan Lucas hingga tautannya terlepas. "Tidak bisa kah kau memberikan sedikit ramuan itu kepada kami?"

Mendengarnya Lucas dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Tidak," jawabnya kemudian.

"Hanya sedikit saja. Setetes?" Lucas tetap menggeleng.

"Walaupun kami ganti dengan kesembuhanmu, kau masih tetap tidak akan memberikannya?"

Pertanyaan Xevanya kali ini sukses membuat Lucas kembali menoleh. "Maksudmu?"

Xevanya menyungging senyum. Tampak jelas bahwa sekarang Lucas terlihat sangat antusias.

"Kami mendapatkan ramuannya, dan kau mendapatkan kesembuhanmu. Bagaimana?"

___________________________________________

MELODY 2 || Who Are You?Where stories live. Discover now