Till It Hurts

796 63 11
                                    

Cha Young perlahan membuka matanya, dan hal yang pertama kali ia lihat adalah Han Seo, tergeletak di lantai begitu saja dengan bagian dahinya yang berdarah. Terkejut dan bingung Cha Young bergegas ingin menghampiri Han Seo sebelum menyadari tangan dan kakinya terikat dimeja, gerakan mengejutkan membuat Cha Young merasa pusing, ia ingat seseorang menyekapnya dan membawanya pergi dari acara reuni yang seharusnya ia hadiri.

"Jang Han Seok" pikirnya, "that damn bastard". Cha Young dengan sisa tenaga yang dimilikinya memanggil Han Seo berulang-ulang. Butuh beberapa saat hingga perlahan Han Seo membuka matanya dan menangkap bayangan Cha Young,

"Noona, tidak!" Ujar Han Seo lemah,

Ia memaksakan, menyeret tubuhnya mendekati Cha Young, ingin membantunya melepas ikatan tali agar Cha Young, agar Noonanya yang baru ia miliki dalam hidupnya bisa bebas. Ini buruk, sangat buruk. Han Seo merasakan pikirannya kalut, ia tahu bahaya yang menunggu mereka ketika berurusan dengan kakaknya, Han Seok. Dan benar saja, suara langkah kaki menuruni tangga seakan jadi nada mengerikan yang akan mengantar mereka pada maut, terlihat Han Seok tersenyum memegang pistol ditangannya, rasa puas terlihat jelas dimatanya. Cha Young dan Han Seo saling memandang ngeri, mereka tahu ini tidak akan berakhir dengan baik.

.

.

.

Han Seok melangkah dengan tenang, sebelum kemudian duduk di Sofa dengan penuh kemenangan dan menghampiri Cha Young. Ia memutar pistolnya main-main, menatap Sunbaenya lekat-lekat. Ia tidak pernah sedekat ini lagi dengan Sunbaenya sejak Vincenzo datang dan menghancurkan semuanya, aku akan membalasnya hari ini, pikirnya senang.

"Beraninya kau menculikku" Cha Young memalingkan wajah, amarah terlihat jelas dimatanya. Ah, Han Seok menyukai Sunbaenya yang seperti ini, ia mengulum senyum.

"Ini berarti kau penjahat yang payah" lanjut Cha Young

"Apa ada bedanya, semua penjahat sama saja?" Han Seok menjawab dengan malas.

"Berapa kalipun kupikirkan, kau memang bukan manusia, sialan!" Cha Young menatap Han Seok, kebenciannya makin terasa nyata.

Senyum menghilang dari wajah Han Seok, ia makin mendekatkan dirinya menghadap Cha Young. Han Seok mencoba untuk tidak terprovokasi. Ia menyusuri wajah Cha Young dengan jarinya, meletakan beberapa anak rambut ke belakang telinganya, mengusap pipinya yang halus, hidungnya, dan bibirnya, kemudian ia terdiam cukup lama, pikirannya tenggelam. Cha Young Sunbaenya, Sunbae yang seharusnya jadi miliknya dan disisinya-

"Tidakkah kau tahu bahwa aku mencintaimu, Sunbae? Itu artinya aku manusia" Suaranya terdengar aneh bahkan untuk dirinya sendiri, seakan ia berbicara didalam pikirannya namun tiba-tiba saja terucap begitu saja oleh mulutnya.

"Saat kau menculik orang yang kau cintai, itu bukan cinta tetapi tindak kriminal, dasar brengsek!" Cha Young berkata penuh amarah, mata yang dulu penuh kehangatan saat menatapnya kini telah berubah.

"Sorry, Sunbae" ia menarik dagu Cha Young, sedikit terdistraksi oleh bibir Sunbaenya yang penuh dan seakan merayunya, ia menggelengkan kepalanya.

"Aku mementingkan prinsipku, daripada cinta"

"Prinsipmu? Membunuh semua yang tak kau suka?" sejak awal tidak ada rasa takut tampak di wajah Cha Young, hanya ada rasa benci dan jijik.

" Yaaah, kau benar-benar sampah! kau manusia brengsek yang seharusnya tak lahir di Dunia ini!"

"Ouch" Tangan Han Seok bergetar menahan amarah, tangannya tanpa sadar menekan kuat-kuat dagu Cha Young sebelum ia tersadar Cha Young kesakitan dan melepaskannya. Ia kembali menjauh dan duduk di Sofa, ia harus menenangkan dirinya. Pertarungan ini akan sangat mudah, Han Seok akan memenangkan ini dan yang dibutuhkannya sekarang adalah ketenangan.

Till it HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang