Ulah Raka

36.7K 4.4K 142
                                    

Ala menyipitkan matanya, ketika melihat sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan melewati koridor sekolah. "Kalian berdua?!"

"Kenapa iri lo? Kita nggak bakal putus karena hal sepele." Suara Giotama sangat angkuh menjawab.

"Sini Noala, jangan jadi cewek bodoh dong!" Ala menarik tangan Noala dari gandengan Gio.

"Gue udah baikan sama Gio," cicit Noa.

"Nih makanan buat lo," Gio memberikan bungkusan plastik hitam kepada Ala.

Ala menerima bungkusan itu. "Oh lo mau nyogok gue, biar gue ngizinin kalian baikan?!"

"Lo ngizinin apa nggak, itu gak bakal pengaruh sama hubungan gue dan Noa." Ucap Gio yang sudah meninggalkan kedua gadis itu.

"Giotama bangsat!" Umpat Nola.

"Dan lo harus kasih tau gue semuanya," Tunjuknya ke Noala.

Ala menghela nafas panjang. "Gue gak bisa, mendingan lo tanya sama pacar lo."

"Maksud lo, gue nggak ngerti Noala!" Ala benar-benar dibuat bingung oleh ucapan Noa.

Noa mencekal tangan Ala. "Bang Ian sama Gio itu punya hubungan pertemanan dan mereka punya rahasia yang sama."

"Tunggu bang Ian percaya dan terbuka sama lo, Dia bakal kasih tau sama lo rahasianya Annala." Ala terdiam sesaat, perkataan Noa membuatnya tersadar bahwa selama ini dia tidak tau banyak tentang sosok Ian.

"Bang Ian bakal kasih tau disaat yang tepat. Ujar Noa menenangkan Ala.

"Kalo lo tau, kenapa nggak langsung kasih tau gue sih? Jangan bikin gue mikir."

"Beda Ala, kalau lo tau dari bang Ian berarti dia mau terbuka sama lo." Jelas Noala.

Ala memikirkan kalau perkataan Noa ada benarnya juga. Tapi jika harus menunggu Ian percaya dan membuka rahasia cowok itu, Ala sungguh tidak bisa.

Annala bukan gadis yang bisa sesabar itu menunggu penjelasan seseorang. Jika Ian tidak bisa memberitahunya sekarang, ia bisa mencari tau sendiri apa yang cowoknya rahasiakan.

•••

Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Noa dan Ala berjalan menuju parkiran dengan bercanda ria. Bahkan Ala sudah melupakan tentang hubungan Gio dan Noa yang membaik tanpa sepengetahuannya.

"Hai mantan," Ala mengerutkan keningnya melihat wajah Raka yang tersenyum manis kepadanya.

"Gio usir temen lo yang jelek ini," ujar Ala yang memerintah Gio.

"Dia kangen mantan pacarnya," jawab Gio dengan tersenyum meremehkan.

"Lo ngapain ke sini, oh mau ngajakin gue pulang bareng?" Ala langsung bertanya kepada cowok di depannya itu.

"Tuan putri koala mau pulang bareng sama pangeran?" Sial, Raka kembali memanggil Ala dengan sebutan itu.

Tuan putri koala itu adalah panggilan kesayangan yang Raka berikan untuk Ala, saat mereka masih berpacaran dulu.

"Gak, gue mau nungguin mas pacar," Ala langsung menyingkirkan tubuh Raka yang menghalangi jalannya.

"Pacar lo seganteng apa sih?" Tanya Raka yang berusaha menyeimbangi langkah Ala.

Ala melirik sebentar ke arah Raka. "Lebih ganteng dari lo! Lo mah nggak ada apa-apanya." Balasnya.

Raka semakin penasaran dengan pacar Ala yang sering di banggakan gadis itu.

"Ala ada ulat bulu di seragam," teriak Raka histeris, yang membuat Ala ketakutan.

Hap

"Raka buang, cepet buang geli." Ala memeluk Raka secara spontan.

Abian (End)Where stories live. Discover now