31

18.6K 2.5K 115
                                    

Assalamualaikum...

Maaf lama Up-nya. Oh iya, kalau kalian lupa bisa dibaca dulu part sebelumnya.

Oke gak usah basa-basi kali ya hehe...

Selamat membaca:)

°
°
°
°

Setelah beberapa menit dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Elden, Renal dan juga Zian segera bersiap-siap mengganti bajunya dengan baju basket kebanggaan mereka masing-masing.

"Ck, Arga masih belum datang," decak Elden. Ia melihat jam tangannya 15 menit lagi pertandingan akan dimulai.

"Coba Lo telpon dia, El," ujar Renal. Ia khawatir Arga telat datang ke pertandingan ini.

"Hp gue ada di loker," ujar Elden.

Tiba-tiba Raina, Shasa, dan Niana pun menghampiri mereka.

"Ada apa? Gue liat-liat Lo semua gelisah gitu," tanya Shasa.

"Eh Shasa, itu tuh si Arga belum datang. Pertandingan 15 menit lagi mulai," jawab Zian menatap kearah Shasa.

"Lo punya nomor Arga?" tanya Renal pada Niana yang berdiri di sampinya. Niana menggelengkan kepalanya.

"Ck, Shit!  Lama banget tuh anak," ujar Renal kesal, pasalnya Arga merupakan pemain inti disini.

Drtt.. Drtt..

Handphone Raina berdering. Ia segera membukanya dan melihat siapa yang menelepon dirinya.

"Kak Arga telpon," ucap Raina.

"Angkat," ujar Elden pada Raina.

"I--iya, Kak."

Raina pun memencet tombol dan mengangkat telpon dari Arga. Sementara yang lainnya memerhatikan Raina.

"Halo, Kak Arga."

Terdengar suara hembusan nafas di sebrang sana.

"Assalamualaikum, Raina."

"Wa'alaikumussalam, Kak.
Kakak ada dimana? Pertandingan
udah mau mulai."

"Raina... tolong sampein gue
gak bisa datang ke pertandingan."

"Kenapa, Kak?"

"Nyokap bokap Alish
kecelakaan pesawat."

Deg!
Mendengar kabar itu. Detak jantung Raina berhenti seketika.

"Kenapa?" tanya Elden tanpa suara.

Raina buru-buru tersadar dan memalingkan pandangannya dari Elden.

"I--iya Kak. Raina akan
sampaikan ke yang lain."

"Oke thanks. Gue tutup telponnya."

Setelah itu Raina berdiri tegang. Ia melihat wajah-wajah penasaran dari Elden dan teman-temannya.

"Arga bilang apa?" tanya Renal pada Raina.

"Gimana ini? Aku gak mau mereka khawatir kalau aku bilang sekarang," batin Raina.

"Raina! Malah bengong," ujar Zian yang kesal saat Raina hanya diam.

"Ah iya. I--itu Kak Arga gak bisa datang," ujar Raina gugup.

Antagonis HijrahDonde viven las historias. Descúbrelo ahora