35. Ikhlaskan walaupun sakit

318 45 15
                                    

[Di tempat lain]

Ohm duduk di sofa sementara Chimon membuatkan teh untuknya. Tak lama, Chimon kembali dengan secangkir teh hangat di tangannya. Dia memberikannya pada Ohm sambil tersenyum lemah. Ohm memandang Chimon... dia bisa melihat wajah Chimon yang pucat dan tampak kelelahan...

"Apa kau baik-baik saja, Mon?" tanya Ohm khawatir.

"Ya, aku baik-baik saja" Chimon tersenyum sambil mengangguk.

"Kau terlihat lelah dan wajahmu pucat.. kau harus beristirahat, Mon"

"Aku tahu... aku akan beristirahat nanti... jangan khawatir, Ohm.." Chimon memeluk bantal di sofa. Dia mendesah pelan dan mencoba untuk menjernihkan pikirannya.

Ohm meminum tehnya dan dia melirik ke arah Chimon. Pria imut itu pasti sedang memikirkan Nanon, semua itu bisa terbaca dari aura murung yang tergambar di wajahnya.

Chimon kembali mendesah dia menundukkan wajahnya, memandang bantal sofa yang dia pegang.

Ohm tersenyum dan dia meletakkan cangkir teh itu di meja... dia perlu menanyakan sesuatu pada Chimon..

"Mon... apa aku boleh bertanya sesuatu padamu??" tanya Ohm meminta izin.

"Eumm~" Chimon mengangkat wajahnya dan memandang Ohm, "..tentu... kau mau tanya apa?"

"Chimon Wachirawit.... apa kau mencintaiku?"

Chimon terkejut dan dia mulai bergerak gugup. Dia tak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan itu. Ohm menunggu jawaban dari Chimon dengan senyum terlukis di bibirnya..

"Jawab saja pertanyaanku... ya atau tidak? Aku tak akan marah" kata Ohm lembut.

"Tapi-"

"Jawab saja.. ya atau tidak" Ohm masih tersenyum, "..apa kau mencintaiku..?"

"Maafkan aku, Ohm.. tidak.. aku tak mencintaimu" Chimon menundukkan kepalanya, "..maafkan aku"

"Tak apa-apa.."

"Tapi aku masih belajar untuk mencintaimu" sahut Chimon cepat.

"Apa kau mencintai Nanon?" Tanya Ohm lagi tanpa menghiraukan ucapan Chimon barusan.

Sekali lagi Chimon terkejut mendengar pertanyaan Ohm, tapi kemudian dia menganggukkan kepalanya pelan, "Y-ya.. aku mencintainya..."

Bukannya sedih, tapi perasaan lega yang dirasakan Ohm.. dia merasa senang Chimon mau jujur tentang perasaannya meski ada rasa sakit dihatinya.

"Ohm, kenapa kau harus menanyakan itu padaku?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin tahu perasaanmu yang sebenarnya padaku dan pada Nanon Korapat"

"Sekarang kau sudah tahu, kan? Hentikan pertanyaanmu itu" kata Chimon sedikit kesal.

"Aku sudah mendengar semuanya saat kau bersama First tadi di depan kelasmu.."

Chimon terpaku, dia terlalu shock mendengar perkataan Ohm.. pasti Ohm tahu betapa tersiksanya Chimon selama ini. 

"Jujur saat itu aku sakit mendengarnya, tapi mungkin inilah yang terbaik" Ohm tersenyum tipis. Dia menghela nafas dan menatap mata Chimon, "..Pergilah padanya, Mon"

"A-apa?" mata Chimon membelalak lebar saat dia mendengar ucapan Ohm itu.

"Go get your Nanon Korapat.. you love him, right?" Ohm tersenyum dan dia beranjak berdiri.

Chimon ikut berdiri dengan ekspresi wajah bingung.

"Apa yang kau bicarakan, Ohm?" tanya Chimon.

My Love, My Best Friend {Namon}Where stories live. Discover now