37. NaMon kembali??

366 45 8
                                    

Chimon mengangkat kepalanya, dan seketika dia membeku.... di sana... dia melihat seorang laki-laki tampan sedang berdiri sambil memegang lututnya (sepertinya dia habis berlari), dia terengah-engah sambil memandang ke arah Chimon.. kemudian berlari dan langsung memeluk Chimon dengan erat.

"Nanon~"

Jantung Chimon berdesir halus saat Nanon memeluknya dengan erat seolah takut kehilangannya.. lalu melepaskan pelukannya kemudian memegang tangan Chimon dengan erat pula.

"Apa kau tak merindukanku? Apa kau tak mencintaiku? Kenapa kau harus pergi, Mon?" tanya Nanon dengan nada lirih.

Chimon mengerutkan alisnya bingung dengan perkataan Nanon barusan, "..Aku-" perkataan Chimon belum selesai tapi dipotong oleh Nanon.

"Apa kau belum yakin kalau aku benar-benar mencintaimu ? Please.. jangan tinggalkan aku sendirian disini.. aku tak bisa hidup tanpamu Mon.."

"Apa yang kau bicarakan, Non?" Tanya Chimon bingung.

"Apa kau begitu membenciku?? Sampai kau tega pergi tanpa bilang padaku dulu??!!!"

"Tapi ak--"

"Apa kau tak mau memperjuangkan cinta kita??!!"

"Apa yang ka--"

"Kalau kau memang pergi.. ya silahkan.. berarti kau memang pengecut??"

"Sudah ku--"

"Kau selalu mementingkan dirimu sendiri.. tanpa memikirkan perasaanku??!!"

"Nanon, ak--"

"Aku tidak mau tahu pokoknya ka--"

"NANON, BIARKAN AKU BICARA DULU!!!" Teriak Chimon emosi.. dia kesal karena Nanon tak mengizinkannya bicara..

Nanon diam.. begitu juga Chimon. Mereka saling bertatapan. Tak ada yang memulai percakapan. Setelah beberapa menit akhirnya Chimon memulai obrolan.

"Maaf.. aku tak bermaksud berteriak tadi.. aku bingung kenapa datang-datang kau langsung menyerbuku dengan pertanyaan yang belum aku jawab apapun.."

Nanon menghela nafasnya berat, lalu menatap mata sipit Chimon dengan dalam, "Kau akan pergi Ke rumah kakek dan nenekmu, kan? Kau akan tinggal disana dan meninggalkanku selamanya, kan?" Tanya Nanon dengan nada sedih.

Chimon mengernyitkan dahinya, "Siapa yang bilang kalau aku akan pergi?" Tanya Chimon pada Nanon.

"K-kau tidak pergi?" Tanya Nanon kaget.

"Tidak juga" jawab Chimon santai.

"T-tapi aku lihat sendiri kalau Paman Gun dan Paman Off bersiap-siap.." ujar Nanon mengadu, "Dan Puim tadi bilang.. kau akan pergi selamanya" kata Nanon gagap.

Chimon terkekeh dan kemudian dia membalas pegangan tangan Nanon, "..yang pergi itu Papi dan Papah, tapi hanya 2 hari.."

"Tapi kata Paman Gun. Kau juga ikut, yakan?"

Chimon tertawa pelan, "aku ikut, tapi cuma mengantar ke bandara saja.. dan itu bukan aku, Non. Aku sedang malas berpergian jadi aku tetap disini" jawab Chimon dan dia tersenyum manis.

"Jadi bukan kau yang pergi?" Tanya Nanon ingin memastikan.

Chimon hanya menggelengkan kepalanya dengan imut.

"Ahh.. sial.. aku sedang dibohongi. Awas saja dia, aku akan membalasnya nanti. Kau tahu jantungku seakan mau copot tadi hhh" ucap Nanon dengan nada kesal pada Puimek dan menghela nafasnya lega karena Chimon tidak akan pergi meninggalkannya.

Tiba-tiba Nanon memandang Chimon dengan mimik yang serius.

"Tunggu dulu, ini yang membuatku penasaran. Aku ingin bertanya sesuatu" ucap Nanon.

My Love, My Best Friend {Namon}Where stories live. Discover now