41. Pernikahan (Tamat)

1.6K 76 13
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

*

*

*

*

****
"Yoshi! Karina! Selamat atas pernikahan kalian," ujar Yoona dengan wajah berseri-seri. Dia memeluk bergantian Yoshi dan Karina.

"Makasih Tante eh maksudnya Mamah," ucap Karina.

Yoona tertawa. "Masih belum terbiasa panggil Mamah ya. Gak pa-pa, pelan-pelan aja, entar lama-lama juga terbiasa."

Karina mengangguk sambil tersenyum manis.

"Yoshi! Karina! Selamat untuk pernikahan kalian." Siwon memeluk bergantian Yoshi dan Karina. "Sebagai hadiah untuk pernikahan kalian, rumah di perumahan permata emas buat kalian."

Kedua mata Karina langsung melotot sempurna begitu mendengar ucapan Siwon. Baru kali ini Karina melihat secara langsung ada orang kasih rumah untuk hadiah pernikahan. Karena hadiah rumah itu untuk dirinya dan Yoshi, tentu saja Karina bahagia bukan kepalang.

"Makasih, Pah!" ujar Yoshi dan Karina kompak. Rupanya Yoshi juga sama bahagianya seperti Karina.

"Sama-sama. Ya udah, Papah mau temuin beberapa rekan bisnis Papah dulu. Ayo, Mah!" Siwon dan Yoona lalu berlalu pergi.

"Yoshi! Karina!"

Yoshi dan Karina mematung begitu melihat siapa yang baru saja memanggil. Orang itu adalah Nancy, dia datang bersama Aisha dan Yiren. Ketiganya tampak berjalan kikuk menghampiri Yoshi dan Karina.

"Emm... selamat atas pernikahan kalian," ujar Nancy canggung.

"Eh... makasih," ujar Yoshi tak kalah canggung.

Nancy menggigit bibirnya. "Ngomong-ngomong, gua mau minta maaf atas tindakan buruk gua di masa SMA. Gua sadar, saat itu gua terlalu egois dan kekanak-kanakan, perbuatan gua benar-benar buruk dan gua sangat menyesalinya."

Yoshi dan Karina saling pandang. Lalu Karina memandang Nancy dengan senyum hangat.

"Iya. Aku maafin Kakak." Karina tentu saja sudah tahu dari dulu soal siapa yang telah melempar pot bunga ke pundaknya, Yoshi yang memberitahu. Awalnya dia memang kesal, tapi seiring berjalannya waktu dia perlahan melupakan kejadian itu.

Nancy menatap Karina dengan mata berbinar. "Makasih, Rin! Gua bener-bener merasa lega dan seneng dengernya."

"Gua juga mau minta maaf. Sikap gua juga buruk saat SMA dulu," ucap Aisha dengan nada menyesal.

"Gua juga mau minta maaf," timpal Yiren juga dengan nada menyesal.

"Iya, aku maafin kalian," ujar Karina tulus.

Yoshi mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Waah... syukurlah. Gua harap setelah ini kita bisa berteman baik, asal lo mau," ucap Aisha.

Karina mengangguk. "Pastinya aku mau. Kita bisa berteman mulai sekarang."

"Makasih, Karina. Lo bener-bener gadis yang baik." Nancy lalu memeluk Karina erat dan Karina segera membalas pelukan itu. Aisha dan Yiren ikut bergabung, mereka berpelukan cukup lama.

Beberapa saat kemudian mereka saling melepaskan diri. Mereka tersenyum bahagia.

"Ya udah, Rin! Yosh! Kami permisi dulu, mau ketemuan sama yang lain," ucap Yiren.

Right ChoiceWhere stories live. Discover now