Part 8

1.2K 158 138
                                    


Storm






Kabar kehamilan Harriet menyebar dengan sangat cepat. Kini tidak ada seorangpun di Safe Haven yang tidak tahu tentang hal itu. Awalnya Harriet menolak memberitahu siapapun, terutama Frypan. Namun karena dibujuk Lea, Harriet akhirnya setuju dan memberitahu pemuda itu jika dia adalah ayah dari bayi yang dikandungnya.

Frypan? Jangan ditanya lagi. Dia kaget pada awalnya. Namun tak lama dia menangis bahagia dan memeluk Harriet dengan sangat erat. Kini dia menjadi calon ayah yang sangat sigap untuk Harriet. Dia melayani Harriet dengan sepenuh hati, memijit kakinya, memasakkan berbagai makanan enak untuknya dan banyak hal lain. Semua orang bisa melihat betapa dia menyayangi Harriet dan begitu menantikan anak mereka.

Seperti biasa, Lea duduk di pojokan saat makan malam tiba. Perhatiannya tidak pernah lepas dari meja Harriet dan Frypan. Kedua pasangan itu terlihat sangat bahagia. Mereka dikelilingi oleh orang-orang yang terus memberi selamat pada keduanya.

Lea memperhatikan Harriet dengan seksama. Senyum lebar tidak pernah lepas dari wajahnya. Sepertinya keputusan Lea untuk membujuk Harriet telah tepat. Setidaknya gadis itu tidak berjuang sendirian menghadapi trimester pertama kehamilannya yang pasti sangat melelahkan. Namun Lea juga diliputi kegelisahan sejak tadi. Entah kenapa senyum Harriet membuat Lea tidak tenang.

"Kalau kau menampilkan ekspresi begitu, orang-orang bisa mengira kau tidak senang dengan kehamilan Harriet." Minho tiba-tiba muncul entah dari mana. Keeper of Huters itu datang bersama Thomas di sampingnya dan langsung duduk di depan Lea. Kedatangan kedua pemuda itu sukses membuat perhatian Lea akhirnya terlepas dari Harriet dan Frypan.

"Cerialah. Kau akan menjadi bibi." Ujar Minho lagi sambil memakan potongan apel di nampannya.

"Yeah... lebih tepatnya kita akan menjadi paman dan bibi." Seloroh Thomas. "Aku tidak menyangka semua akan berjalan secepat ini. Sepertinya baru kemarin kita datang ke sini, sekarang anggota kita akan bertambah. Siapa yang akan sangka Frypan akan menjadi ayah pertama di Safe Haven?"

"Yeah. Aku bahkan tidak tahu sejak kapan mereka menjalin hubungan." Sahut Minho sambil menatap Frypan dan Harriet di kejauhan. "Sepertinya Frypan mengambil langkah lebih cepat dibanding kita semua."

Lea menggeleng pelan. Perasaannya masih tidak tenang. "Aku senang. Aku bahagia untuk Harriet. Tapi aku juga merasa khawatir."

"Kau mengkhawatirkan Frypan?" tanya Thomas.

"Tidak... aku tidak mengkhawatirkan Frypan. Aku mengkhawatirkan Harriet."

Thomas mengalihkan pandangannya sejenak pada Harriet sebelum dia kembali menatap Lea di depannya. "Kenapa dengan Harriet?"

"Thomas, apa kau tidak menyadarinya?" Lea kembali mendesah panjang. "Anak itu akan menjadi anak pertama yang lahir di Safe Haven."

"Lalu?"

Lea berdecak pelan melihat ketelmian Thomas. "Aku maklum jika kalian tidak menyadari ini karena kalian laki-laki. Tapi... kalian tidak akan tahu betapa pentingnya proses melahirkan bagi seorang wanita. Saat itu tiba, kami bertaruh nyawa. Aku belum merasakannya, tapi aku pernah mendengar jika melahirkan itu rasanya seperti seluruh tulangmu dipatahkan dalam sekejap."

"Seburuk itukah?" sela Thomas dengan nada yang terdengar tidak percaya. Namun melihat Lea yang memberinya tatapan mengerikan, Thomas langsung menciut. "Sorry..."

Lea kembali melirik Harriet di ujung meja mereka sebelum kembali mendesah panjang. "Aku pernah menemani sepupuku yang melahirkan dan itu adalah pengalaman tak terlupakan seumur hidupku." Lea menggigit bibir. "Aku tidak pernah menyangka seberat itu perjuangan mengeluarkan seorang bayi."

BOND |Book 4: Hiraeth| (Maze Runner Fanfiction) [END]Where stories live. Discover now