Epilog

1.2K 155 82
                                    





Lea baru saja selesai bersiap-siap saat Vince masuk ke dalam kamarnya. Lelaki itu tersenyum menatap Lea dan memandangnya penuh kagum. Gadis itu nampak sangat cantik. Gaun putihnya terlihat pas di tubuhnya yang mungil. Rambut hitamnya tergerai anggun dengan tiara bunga indah yang menghiasinya. Wajahnya terpoles riasan natural yang membuatnya semakin terlihat menawan.

"You look so beautiful." Komentar Vince saat melihat penampilan Lea.

Lea tersenyum manis. "Thank you, Vince."

Vince tersenyum kalem. Penampilan Lea yang bagaikan dewi itu membuatnya sejenak terpesona sampai tidak bisa berkata-kata. Lelaki itu buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tiba-tiba saja dia merasa sangat emosional.

"Are you crying?"

"Nope." Vince mengusap air matanya. "Ini kelilipan."

Lea tertawa geli. "It's okay to cry, Daddy."

Tawa renyah Lea membuat Vince kembali menatap gadis itu. Raut bahagia yang tercetak di wajah Lea membuat hati Vince menghangat.

"Rasanya ini sangat aneh." Kata Vince pelan. "Aku tak menyangka akan seemosional. Rasanya aku jadi takut kau akan meninggalkanku setelah kau menikah."

"Aku tidak akan meninggalkanmu, Vince." Lea menggenggam kedua tangan Vince dengan lembut. "Bagiku, kau adalah satu-satunya ayah yang kumiliki di dunia ini."

Mata Vince kembali memanas. Lelaki itu merasa terharu mendengar ucapan tulus Lea. "Thank you, Sweetheart."

Lea tersenyum dan mengusap air mata Vince yang menggenang. Lelaki itu tertawa kecil sebelum akhirnya mengulurkan tangannya pada Lea.

"Now, we have to go. Orang-orang pasti sudah menunggumu."

Lea mengangguk. Dia segera menyambut uluran tangan Vince dengan bahagia.

Di luar, orang-orang telah berkumpul di tanah lapang. Semua penghuni Save Haven bersuka cita dan menyambut pernikahan Lea dengan begitu meriah. Semua teman-teman Lea juga turut hadir di sana. Ada Frypan dan Harriet yang datang bersama bayi mereka yang baru lahir beberapa minggu yang lalu, Thomas dengan Brenda, Gally dengan Sofia serta adik-adiknya, Aris dan Sonya, bahkan Rick dan Dr. Collins turut hadir di sana.

Saat Lea melewati karpet merah, semua mata langsung tertuju pada gadis itu. Mereka menatap Lea penuh kekaguman dan berdecak memuji kecantikannya.

Vince menuntun Lea ke altar pernikahan. Di depan sana, pohon maple yang Lea tanam bersama Minho telah tumbuh semakin tinggi dan kini mulai bersemi. Daunnya yang berwarna jingga bergoyang pelan tertiup angin. Dibawahnya, Minho berdiri menantikan Lea. Lelaki itu memakai setelan jas dan sepatu hitam yang mengilat. Rambutnya tampak ditata kelimis ke atas. Penampilannya yang tampan membuat Lea sejenak terpesona.

Vince menempatkan Lea di sisi Minho. Keeper of Hunters itu menatap Lea tanpa berkedip. Dia memang tahu kalau Lea itu cantik. Tapi Lea yang sekarang nampak berkali-kali lipat lebih cantik. Gadis itu bagaikan malaikat yang turun dari langit. Dan Minho merasa sangat beruntung bisa mendapatkan malaikat secantik itu.

Merasa dipandangi, Lea hanya bisa tersenyum malu. Rona merah yang menghiasi pipinya semakin membuatnya terlihat menawan dan membuat dada Minho semakin berdebar.

Jorge yang bertugas sebagai pendeta, melantunkan doa-doa dan memberikan pemberkatan pada mereka. Setelah mengucap janji pernikahan, Jorge meresmikan Minho dan Lea sebagai pasangan suami-istri.

"Now you can kiss your wife."

Minho dan Lea saling memajukan wajah dan berciuman. Semua orang langsung bersorak. Mereka turut berbahagia atas pernikahan Minho dan Lea.

BOND |Book 4: Hiraeth| (Maze Runner Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang