(Y-3 Chapt.14) Déjà vu?

2.3K 303 172
                                    

Hello! Good to be back!!

Seneng banget bisa balik lagi untuk lanjutin Take and Give, setelah hecticnya perkuliahaan dan aku udah istirahat beberapa minggu begitu kuliah diliburkan. Dan aku udah siap untuk melanjutkan Take and Give dan hibur kalian semua!

Semoga Chapter ini bisa menghibur, ya! Dan yang dari kemarin nanyain mana Chapter baru, nih aku kasih... awas ya pada gak komentar!!! hahaha, Have Fun teman-teman semuanya!

 awas ya pada gak komentar!!! hahaha, Have Fun teman-teman semuanya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia... dia... dia berusaha melukai Ron!"

--------------------------------------------------

(Y/N) POV

Harry sudah kembali ke menara Gryffindor setelah menemaniku selama hampir satu jam penuh. Aku menyuruhnya kembali ke menara karena aku merasa kalau kemenangan Gryffindor kali ini perlu dia rayakan dengan sebaik-baiknya, dan aku tidak keberatan untuk berada di rumah sakit sekolah yang sepi ini sendirian. Setidaknya, di sini aku akan aman dari kejahilan si kembar. Aku membayangkan kejahilan apa yang akan dilakukan si kembar selama pesta kemenangan kami.

"Halo Mrs. Moran!" sapa Madam Pomfrey begitu dia masuk dari pintu besar di ujung ruangan, walaupun suaranya lembut tapi bisa terdengar jelas menggema di seluruh ruangan karena ruangan ini sangatlah sepi.

"Halo Madam Pomfrey," balasku ramah.

"Bagaimana kondisimu?"

"Sudah jauh lebih baik..."

"Demam-mu?"

"Saya rasa sudah mulai turun," kataku sambil memegang dahiku untuk memeriksa suhu tubuh sendiri. "Hanya saja masih terasa sedikit pusing dan mual"

"Syukurlah..." katanya lega, "Tetapi kau harus tetap berada di sini untuk malam ini, khawatir kalau demam-mu akan kembali naik saat tengah malam..." di taruhnya nampan kecil dimana terdapat satu kue pie apel dan segelas air putih.

"Baiklah," jawabku dengan nada pasrah.

Madam Pomfrey berjalan menjauhi ranjang tempat aku berbaring. Baru sepuluh langkah beliau berjalan, dia membalikkan badannya dan menunjukkan raut wajah bahwa dia melupakan sesuatu, "Oh ya, tadi aku bertemu Mrs. Granger... dia bilang akan ke sini apabila sempat, karena jam besuk untuk sore ini sudah selesai. Dan baru bisa menjenguk saat malam nanti."

Aku menganggukkan kepala, "Terima kasih Madam Pomfrey..." seruku sopan.

Kali ini aku benar-benar sendirian di ruangan sebesar ini, aku memiringkan badanku membelakangi pintu yang berada jauh di ujung ruangan sana. Cahaya matahari keemasan menembus jendela-jendela yang sama besarnya dengan pintu, keindahannya membuatku termenung untuk sementara. Mengingat kembali bagaimana kegembiraan hari ini berkat menangnya Gryffindor dalam pertandingan Quidditch.

Take And Give || Harry Potter x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang