💚 Love Hate 11

6.3K 630 22
                                    

Karina mengucek matanya perlahan, meregangkan tubuhnya diatas kasur, tak sengaja tangannya menyenggol pinggang Winter.

"kau masih belum tidur?" tanya Karina, suara serak ciri khas bangun tidurnya terdengar jelas.

Winter menggeleng singkat sebagai jawaban, mata gadis itu sudah terlihat lelah sekali, namun ia masih tak kunjung tidur.

"sudah jam 6 pagi dan kau belum tidur dari semalam?" heboh Karina, dirinya kembali dari kamar Jeno sejak pukul 11 malam, menemukan Winter yang asik bermain game diponselnya, lalu ia memutuskan untuk tidur lebih dulu dan setelah dirinya bangun tidur, Winter masih bermain game.

Winter tersenyum lebar dengan mata lelah yang tercetak jelas.

"akhirnya Crown IV" ujar Winter sambil menunjukkan pangkat game nya pada Karina.

Winter merasa sangat berterimakasih karna bantuan user NaJaeWin, ia bisa mencapai pangkat Crown IV dalam waktu satu malam. User NaJaeWin sangat hebat, ia selalu menjaga Winter dari serangan musuh.

Meski tidak open mic sejak semalam, keduanya begitu kompak dalam bermain, Winter sendiri tak tau NaJaeWin seorang pria atau wanita, yang pasti ia sangat menikmati waktu bermain dengan NaJaeWin.

"sebaiknya kau tidur sekarang, kantung mata mu sangat mengerikan" ujar Karina.

Winter mengangguk lemah, membaringkan tubuhnya, hanya dalam waktu beberapa detik, gadis itu sudah tertidur pulas dengan game yang masih menyala ditangannya.

Karina menggeleng pelan saat melihat Winter, membenarkan letak selimut Winter, lalu mematikan langsung ponsel Winter dan meletekkannya dinakas meja yang berada disampingnya.

***

Winter mengerjapkan matanya, sepertinya ia sudah tertidur cukup lama, gadis itu meregangkan tubuhnya sesaat, meraih ponselnya yang berada disamping bantalnya. Jam sudah menampilakan pukul 1 siang.

Terdapat satu notifikasi dari Karina, segera gadis itu membuka Line untuk melihat apa isi chat yang Karina kirim.

Karina pacar jeno
Aku sudah membuat sandwich untukmu dan Jaemin, makanlah setelah kalian bangun. Aku dan Jeno sedang jalan-jalan ke pantai bersama Haechan, maaf tak membangunkan kalian.

Winter menyerit kecil saat membaca isi pesan Karina, dikirim 2 jam yang lalu dan Jaemin belum bangun? Tidak biasanya Jaemin tidur selama itu.

"lapar..." gumam Winter sembari memejamkan kembali matanya.

Karna tak bisa menahan rasa laparnya lagi, Winter segera menyibak selimutnya, membuka paksa matanya, turun dari kasur dan segera keluar dari kamar.

Setelah turun kebawah dan menuju dapur, matanya menangkap 4 potong sandwich didalam kotak makan. Ia menatap sekeliling, kakinya melangkah menuju luar, tak ada tanda-tanda kehidupan dipenginapan Lee.

Winter menggaruk kecil tengkuknya, apa Jaemin juga meninggalkannya? Atau Lelaki itu masih belum bangun juga hingga saat ini? Karna penasaran, Winter berlari kecil kembali ke atas.

Pintu kamar Jaemin terkunci, Winter memutar knop pintu Jaemin berkali-kali.

"Jaemin! Apa kau didalam?" teriak Winter, masih memutar knop pintu Jaemin sembari mengetuk kuat pintu putih dihadapannya.

Satu menit kemudian, pintu putih itu terbuka, menampilkan wajah Jaemin yang kusut dan rambutnya yang berantakan.

"kau masih tidur?"

"jika aku masih tidur, aku tak akan bisa membuka pintu untukmu" sahut Jaemin, menatap datar ke arah Winter.

Jaemin berjalan menuju kasur, kemudian membaringkan kembali tubuh kekarknya diatas kasur.

"kau mau tidur lagi?"

"hm"

"aku lapar, mau makan bersama? Dibawah ada sandwich buatan Karina"

Winter masuk kedalam, menepuk pelan lengan Jaemin, mata Jaemin sudah tertutup sempurna, namun Winter yakin Lelaki dihadapannya ini masih belum kembali lelap sepenuhnya.

Jaemin tak menjawab pertanyaan Winter, karna diabaikan oleh Jaemin, Gadis itu meninggalkan Jaemin dalam keadaan pintu kamar yang masih terbuka setengah.

'biarkan saja dia mati kelaparan' batin Winter, memakan habis 4 potong sandwich dihadapannya.

***

Pada akhirnya, Winter yang merasa bersalah pun membuat kembali sandwich dengan bahan seadanya. Meski tak seenak buatan Karina, paling tidak itu bisa menebus rasa bersalahnya pada Jaemin.

Selesai menata sandwich kedalam kotak makan sebelumnya, Winter menoleh ke arah jam dinding, sudah jam 2 siang, namun Jaemin masih belum menampakkan batang hidungnya.

'apa dia sakit?' Winter mulai merasa khawatir.

Winter segera naik menuju kamar Jaemin, masuk kedalam dan menemukan Jaemin masih di posisi sebelumnya, dengkuran halusnya terdengar jelas.

Telapak tangan mungil gadis itu menyetuh kening Jaemin selembut mungkin. Berusaha tak membangunkan sosok dihadapannya.

Suhu badan Jaemin normal, tidak panas sama sekali. Menandakan bahwa Lelaki itu baik-baik saja.

Winter mendudukkan dirinya ditepi kasur, menatap Jaemin yang tertidur begitu damai dan tenang.

"Na Jaemin" panggil Winter, menepuk pelan pipi Jaemin.

Jaemin masih tak bergeming, membuat Winter menghela nafasnya pelan. Sebenarnya apa yang Jaemin lakukan hingga lelaki itu tidur begitu lama?.

Winter mencodongkan sedikit tubuhnya, "Na... Ayo bangun" bisik Winter tepat di telinga Jaemin.

Bugh!

"akh...." rintih Winter sembari memegang hidungnya yang terkena sikutan Jaemin.

Jaemin membuka paksa matanya saat merasa sikutnya menyenggol sesuatu cukup keras. Matanya membesar ketika melihat Winter.

"arghhh! Hidungku rasanya mau patah... Uh... Sepertinya aku ingusan" Winter menyeka hidungnya, sesuatu mengalir dari sana.

"yak! Kau baik-baik saja?!" panik Jaemin, Lelaki itu sudah terduduk dihadapan Winter saat melihat darah segar mengalir dari hidung Winter.












Vote dan komen kalau kalian suka, makasi 💚💜.

Love Hate ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang