💜 Love Hate 28

5.1K 487 29
                                    

Winter bersenandung kecil, langkahnya terasa begitu ringan memasuki rumahnya, tak bisa dipungkiri ia begitu senang setelah bertemu langsung seseorang yang ia kagumi sejak bermain pubg.

"yak!"

Winter menghentikan langkahnya yang baru saja ingin menaiki tangga, begitu juga dengan senandungannya ikut terhenti.

"siapa?" tanya Winter, menatap datar ke arah lelaki yang duduk di sofa ruang tengahnya ntah sejak kapan.

"pacarmu, siapa lagi memangnya?" tanya Jaemin, bangun dari duduknya, menghampiri gadisnya yang ia rindukan.

"oh" jawab Winter, sebenarnya ia sudah melihat sosok Jaemin sejak masuk kedalam rumah, namun ia memilih untuk mengabaikan lelaki itu.

Jaemin berdehem sesaat, menjilat bibir bawahnya yang terasa kering.

"aku membeli es krim kesukaanmu, ada di kulkas"

"oh"

"ada coklat kesukaanmu juga"

"oh"

"bisa berikan respon lain selain oh?"

"ok"

Jaemin menarik nafasnya sesaat, kemudian menghembuskannya sepelan mungkin.

"maaf...." gumam Jaemin.

"mau bicara di apartemenku?" tawar Jaemin, melirik sekilas ke arah dapur, terlihat Nyonya Kim yang sibuk menyiapkan makan malam untuk keluarganya.

"tidak"

"aku merindukanmu...." ucap Jaemin tanpa suara, namun pergerakan bibirnya terlihat jelas apa yang dikatakan.

"oh" jawab Winter seadanya.

Jaemin tersenyum lemah, kedua mata lelaki itu terlihat memerah, "maaf karna sudah berkata kejam padamu... Aku tau ini semua salahku...."

Jaemin menghentikan ucapannya saat tangan mungil Winter menarik pergelangannya.

"Eomma! malam ini aku menginap di apartemen Jaemin"

"makan dulu sebelum kalian pergi!" sahut sang Eomma dari dapur.

"kau dengar? Eomma bilang makan dulu"

Jaemin mengangkat wajahnya, menatap lekat wajah gadisnya yang sangat ia rindukan, senyuman manis kini terukir di bibir Jaemin.

***

"aku akan menjaga jarak dengan Minju mulai detik ini juga" ucap Jaemin dengan tulus, mengusap pelan pipi Winter.

"kalian tetap bisa berteman, aku percaya padamu" balas Winter, kedua matanya sudah mulai terpejam, ia sudah mengantuk sedari tadi.

Jaemin mengangkat kepalanya, mengecup pelan pipi Winter, berpindah ke bibir tipis gadis itu, hanya kecupan singkat, namun bisa membuat jantung Winter kembali berdegup tak karuan.

Kedua mata gadis itu terbuka perlahan, menatap Jaemin yang terus menatapnya sejak keduanya baring bersama, "aku merindukanmu Na Jaemin" gumam Winter.

Jaemin memajukan wajahnya perlahan, satu tangannya mengusap pelan pipi Winter, "aku juga sangat merindukanmu Kim Winter" bisik Jaemin.

Winter memejamkan matanya, keduanya berciuman manis diatas kasur, menyalurkan rasa rindu satu sama lain. Ciuman manis itu perlahan berubah menjadi lumatan menuntun. Jaemin melepaskan tautan keduanya, berpindah ke atas tubuh Winter.

"aku akan melakukannya dengan lembut"

"ap- umh..." ucapan gadis itu tergantikan dengan lenguhan karna Jaemin sudah lebih dulu membungkam bibir Winter dengan bibirnya, Winter menahan dada bidang Jaemin dengan kedua tangannya, berusaha menyeimbangi lumatan Jaemin.

Winter mencengkram kaos yang Jaemin kenakan saat benda lunak itu menerobos masuk kedalam mulutnya, padahal ini bukan pertama kalinya keduanya berciuman panas seperti ini, tapi Winter masih belum terbiasa setiap kali Jaemin menelusupkan lidahnya.

Jaemin menghentikan ciuman panas keduanya saat mendengar bunyi ponsel Winter.

"Jisung?siapa?" tanya Jaemin dengan nada rendahnya, meraih ponsel Winter yang terletak disamping bantal.

"t-teman baru ku" ntah kenapa Winter merasa gugup saat ini.

"angkat"

"huh?"

Jaemin menggeser tombol hijau pada layar ponsel Winter, lalu menempelkan ponsel itu ke telinga pemiliknya.

"h-halo Jisung? Ada apa?"

"apa aku mengganggu Noona?"

"tidak, tidak mengganggu sama sekali" jawab Winter pada lawan bicaranya disebrang sana.

Jaemin tersenyum miring menatap Winter, detik berikutnya Winter memekik pelan saat Jaemin tiba-tiba mengangkat baju tidurnya.

"aku sudah membahasnya dengan Chenle, mengenai tournament bulan depan, kami akan mengirim Noona sebagai perwakilan pemain solo, apa Noona bisa?"

"a-ah... Begitu... Ya aku bisa...." jawab Winter sedikit kesusahan karna Jaemin terus mengecup pelan perutnya, kedua tangan kekar Jaemin membuka lebar kaki Winter, kemudian menekuk kaki jenjang Winter yang hanya terbalut celana tidur putih sebatas paha.

"baiklah, kita akan berlatih bersama setiap hari kamis hingga minggu, jam 5 Noona sudah bisa datang" ujar Jisung dari sebrang telfon.

"umh....ya....ter...terimakasih....." Winter mengatup kaki nya saat Jaemin mengecup bagian paha dalamnya, tangan nakal Jaemin mulai memegang ujung celana pendek Winter.

"Noona baik-baik saja? Apa Noona mau kentut lagi?" tanya Jisung saat mendengar suara Winter yang terdengar aneh dari sebrang telfon.

"tidak!" bersamaan dengan itu, Winter langsung memutus sambungan telfonnya dan menahan tangan Jaemin hampir menurunkan celananya.

"kau sengaja kan?"

Jaemin tersenyum jahil sebagai jawaban, ia kembali merangkak naik, kemudian mengecup pelan bibir Winter.

"siapa dia?"

"Jisung, teman baru ku, kami bertemu di pc bang, 1 tahun dibawahku, sudah kelas 2 saat ini" jelas Winter sejujur-jujurnya.

"kenalkan aku padanya besok"

"huh? Kenapa harus besok?"

"karna aku ingin segera memberitahu padanya jika kau milikku"

Winter mengulum senyumnya, detik berikutnya tawa gadis itu lepas.

"hum... Aku akan mengenalkannya padamu besok" Winter merapikan rambut Jaemin yang sedikit berantakan.

"boleh lanjutkan yang tadi?" tanya Jaemin, membuat Winter menatap datar ke arahnya.

"tidak! Aku mau tidur" sahut Winter, menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Na Jaemin!" pekik Winter saat Jaemin menyentuh dada nya, hanya menyentuh saja.

Senyuman usil kembali terhias di bibir Jaemin, ia tak akan membiarkan gadisnya tidur dengan tenang malam ini.


















Pukis.

Love Hate ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang