23

1.7K 333 29
                                    

Seperti yang telah disepakati bahwa mereka akan berkumpul di apartemen Yuta untuk pembahasan lebih lanjut tentang proyek comeback Jay diantara mahasiswa. Yuta yang pada awalnya sudah menerima keberadaan Taeyong dengan senang hati memberikan salah satu kamar untuk pria itu, digunakan sesuka hati. Kecintaan akan teknologi membuat apartemen Yuta sangat modern dengan setiap sudut dipenuhin teknologi canggih baik rancangannya sendiri atau dibelinya dari orang lain.

Taeyong mau tidak mau mengakui kemampuan Yuta, pria itu mungkin satu-satunya yang bisa membobol server pribadinya jika dia mau. Tetapi mengingat sifat Yuta yang tidak suka ikut campur urusan orang lain, hal itu tidak mungkin.

"Wow—Apartemen ini jauh lebih modern daripada milikmu rozenveld." Seru Ten, Ten juga ikut ke dalam pertemuan kecil ini bersama dengan Johnny, tidak ada yang tau sejauh mana mereka dekat tetapi Taeyong senang akan hal itu karena artinya sesuai dengan rencana. Ten akan menjadi bidak penting untuk melancarkan apapun yang diinginkannya terlepas dari bantuan kecil yang diberikannya.

Seperti pujian Ten, tempat ini luar biasa. Semua serba bisa, Taeyong mungkin akan nyaman menghabiskan waktu disini, ya tentu, setelah resmi dengan Jay. Dia harus melakukan secara perlahan agar nantinya tidak memberikan efek negatif. Singkirkan semua penghalang dan pastikan tidak ada yang akan merusakannya dimasa depan. "Ini bukan lagi modern tapi masa depan, semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh robot dan aku mungkin tidak akan ragu mengatakan jika Hime bisa membuat kecerdasan buatan sendirian." puji Taeyong.

Johnny menepuk-nepuk pundak ten dari belakang dengan senyuman lembut. "Jangan memberikan ide itu kepadanya, Hime kadang menyebalkan." dia segera berjalan melewati kedua pria cantik itu, mengambil jus yang dibuat oleh mesin. Seperti kata Taeyong, semuanya dikerjakan oleh teknologi. Mereka telah berteman sejak lama, kecintaan Yuta terhadap mesin tidak bisa dipandang remeh. Pria itu secara diam-diam mengambil beberapa gelar dibawah sayapnya. "Tempat ini belum seberapa dengan rumahnya, kalian mungkin merasa berada diplanet lain."

"Apa itu se-menyeramkan rumah Jay? Karena jika seperti itu, aku dengan senang hati menolak untuk pergi. Sudah cukup bagiku dihantui dalam tidur." Kata Taeyong. Rumah Jay ada di urutan pertama tempat yang harus dihindarinya. Melihat sofa panjang, Taeyong melemparkan dirinya untuk berbaring disana. Hime tidak akan marah, saat ini pria itu sedang membeli beberapa cemilan bersama dengan Jay.

Tidak bisa menahan tawanya, Johnny meletakkan minuman di meja. Bukan sebuah rahasia lagi jika dirinya, Hime dan Jay, enggan berkunjung. Keesentrikan rumah itu membuat jantung berolahraga tiap detiknya, sudah cukup, Johnny tidak ingin mati muda. "Tidak, rumahnya hanya lebih modern dari rumah pada umumnya." Katanya.

Hari ini Johnny tidak memiliki niat untuk datang mengganggu kesibukan teman-temannya tetapi telepon tengah malam Jay membuatnya tidak bisa berhenti membayangkan adegan kecemburuan yang ada. Jay tidak mengatakan secara jelas perasaannya tetapi dari penggambarannya tentang sikap sok yuta, sudah lebih dari cukup untuk diambil kesimpulannya. "Aku tidak sabar melihat kalian bekerja." Ucap johnny ringan.

"Ini proyek Jay, dari konsepnya terlihat sederhana tapi kupikir akan memiliki masalah." Taeyong mengeluarkan ponselnya, mengirimkan pesan singkat kepada Jay agar segera kembali. Mereka harus menyelesaikan lebih cepat, tugas kuliah sudah menanti di rumahnya. Lagi pula Taeyong tidak nyaman jika harus berada ditempat yang sama dengan Yuno, entah rencana apalagi yang akan pria itu laksanakan. Dia adalah manusia paling licik yang pernah ada dan obsesi anehnya dengan adiknya. "Bagaimana proyek fotografi, Berjalan dengan baik?"

Ten mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menatap Taeyong lurus. "Ya, kupikir itu berjalan dengan baik."

Taeyong menarik senyum tipis penuh makna, "Kurasa itu berjalan dengan baik, dari bekas merah yang kau sembunyikan dikerah bajumu."

Seducing By Devil | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang