Enam 🔞

116 10 1
                                    

WARNING 18+ AREA
⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
🔞

🔞

🔞

🔞

🔞

"Bibii, baju seragam Bobby mana" Bobby mengubek seisi ruangan hanya untuk mencari baju seragamnya. Aneh, padahal kemarin baru saja Bibi Jung merapikannya.

"Cari sendiri jangan jadi anak manja" Suara mama Bobby terdengar hingga ke seluruh ruangan atas. Bobby langsung cemberut ketika mendengar perkataan mama nya.

"Tapi maa, Bobby udah cari cari tetep ga ketemu".

"Bobby cari dulu sendiri" Mama Dara pun akhirnya turun tangan lalu menghampiri anaknya yang tengah berkutat di kamar.

Helaan nafas kesal pun keluar dari mulut Mama Dara "Ini apa Jiwon?".

Bobby hanya nyengir sambil menunjukkan dua gigi kelincinya. Ternyata daritadi baju seragam itu ada di belakang tempat tidurnya.

"Won?".

"Iya ma?".

"Udah lama mama ga liat kamu main sama Donghyuk, udah lama banget kayanya Donghyuk ga main kesini, kalian berantem?" Mama Dara menatap anaknya dengan wajah penuh tanda tanya.

Bobby seketika terdiam mendengar perkataan mamanya. Ya, mama Dara memang belum mengetahui bahwa ada masalah diantara Bobby dan juga Donghyuk. Yang mama tau hanyalah Donghyuk dan Bobby adalah sepasang kekasih.

"Bobby? Kok diem sayang? Kalian berantem ya?" Mama Dara mengusap punggung anaknya yang masih setia dalam lamunan itu. Bobby berusaha tersenyum kecil untuk menyingkirkan dugaan mamanya.

"Biar kami selesaikan dulu ya ma".

Dara tersenyum sambil mengangguk. Ia mengerti kondisi anaknya dengan Donghyuk. Lagipula mereka sudah dewasa kan? Mereka bisa menyelesaikan masalah sendiri.

"Yaudah ma Bobby mau berangkat dulu" Bobby menggendong tasnya sambil beranjak pergi.

"Tunggu Bobby".

"Ada apa ma?".

"Kamu lagi deket kan sama Jisoo?" Mama Dara mengangkat alisnya.

"Ngga deket kok ma, kita cuma temen" Bobby mengerutkan keningnya. Kenapa tiba tiba Mama menanyakan hal aneh seperti itu?.

Dara menggelengkan kepalanya "Jiwon denger mama, mama gasuka anak mama permainkan hati orang lain, mama tau kamu sama Donghyuk itu udah deket dari kalian masih kecil,mama juga tau seberapa besar kasih sayang kamu buat Donghyuk, sampai akhirnya mama mengizinkan kamu menjalin cinta sama Donghyuk walau kalian sesama laki laki, mamah mengizinkan kamu bukan berarti mama merasa berhutang sama keluarga Donghyuk, memang kita bisa jadi sesukses ini berkat bantuan mendiang ayah Donghyuk, tapi kamu sendiri yang bilang kan kalau kamu cinta mati sama Donghyuk?".

Kata kata Dara mampu membuat anaknya mematung. Itu benar, Donghyuk adalah cinta matinya. Mungkin dirinya terlalu egois karena telah menyakiti Donghyuk selama ini. Andai kejadian itu tidak pernah terjadi, Bobby pun tak akan melakukan ini semua. Egois, ya Bobby sangat egois.

"Won, mama minta segera selesaikan masalahmu dengan Donghyuk, tapi kalau memang sekarang hati kamu telah berlabuh ke hati Jisoo, tinggalkan Donghyuk, jangan bikin dia nangis, tapi kalau kamu sayang Donghyuk jangan kasih harapan ke Jisoo, nee?" Dara memegang bahu anak sulungnya seraya menguatkan.

"Mama ga akan tau apa yang Jiwon rasa, dan yang harus mama tau, Jiwon ga punya perasaan sama Jisoo" Bobby menatap wajah ibunya, dia berusaha meyakinkan bahwa ia tidak tengah mempermainkan perasaan orang lain.

"Yasudah sekarang kamu berangkat sekolah dulu won, pamit juga sama Papa mu" Dara menuntun anaknya keluar rumah untuk menemui ayahnya.

"Pah, Jiwon berangkat dulu ya" Jiwon mencium tangan sang ayah yang sedang bersantai di pekarangan rumah.

Real Love (BobDong Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang