B.I.L.O.V.A (6)

393 95 79
                                    

Keesokan harinya, Lovandra sudah mendapat jawaban setelah ia bermeditasi tadi malam dan alhasil ia mendapatkan lingkaran hitam di bawah matanya katakan saja kalau ia bodoh hanya karena memikirkan masalah itu tapi ia malah mengorbankan waktu tidurnya.

Sesampainya di kantor, ia mendaratkan bokongnya di kursi kerjanya lalu mengambil kaca di tasnya, ia sedikit memoleskan bedak ke wajahnya serta tak lupa lipcream untuk menambah kesan fresh di wajahnya.

Tak lupa, ia sudah menghubungi Pabio terlebih dahulu supaya saat istirahat siang mereka bisa bertemu dan menyerahkan surat itu. Tadi malam, Lovandra sempat menanyakan kembali kepada Tania dan jawaban Tania tetap sama. Namun justru tiba-tiba mantannya datang ke kosnya dalam keadaan mabuk padahal selama berpacaran tidak pernah ia melihat Dean meminum alkohol sedikit pun.

Saat mabuk kebenaran terungkap alasan mengapa Dean selingkuh dari Lovandra bukan karena ia bosan atau tidak cinta lagi tapi karena takdir yang sudah dibuat oleh Tuhan.. Lovandra menghela nafas dan harus menata kembali hatinya, pertama yang harus ia lakukan ialah move on dan mungkin kedepannya ia menutup dulu hatinya untuk orang baru.

Flashback on

Tok tok tok

"Iya sebentar" seru Lovandra dari dalam kamar kosnya.

"Lovandra buka... ini aku."

Cklek

"Yaampun Dean. Kamu mabuk?" ucap Lovandra terkejut melihat kondisi mantannya yang berantakan.

"Aku—maafin aku" ucap Dean.

Lovandra menutup pintu kosnya dan menarik Dean untuk duduk di halaman kamar kosnya. "Apa yang terjadi?."

Dean diam sambil menunduk menatap ujung sepatunya. Mereka terdiam hampir 10 menit. Lovandra menatap penampilan mantannya itu dari atas hingga bawah. Kacau itulah satu kata yang cocok dengannya. Lovandra menarik nafasnya panjang sambil menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.

"Aku minta maaf atas kesalahan yang aku perbuat."

"Kamu udah banyak bilang maaf dan yang aku butuhkan penjelasan dari kamu. Kita udah 8 tahun menjalin ini dan aku sama sekali gak ada kepikiran untuk selingkuh. Kenapa? Apa aku yang salah disini?."

Dean menggeleng dengan cepat. "Bukan kamu yang salah tapi aku. Aku yang gak bisa menjaganya."

"Awal mulanya kami ketemu saat aku datang ke peresmian toko bunganya karena saat itu Mama gak bisa datang. Aku sama sekali gak tau kalo dia adalah pemiliknya dan setelah aku menyampaikan pesan dari Mama akhirnya kami tukaran no whatsapp."

Lovandra berdecih dan memalingkan wajahnya.

"Kami mulai dekat dan kami bergantian mengujungi satu sama lain. Hingga akhirnya dia mengutarakan perasaannya tapi aku udah bilang kalo aku udah ada pacar dan ia tetap mendekatiku."

"Sampai akhirnya kami mabuk dan sebulan kemudian dia bilang kalo dia hamil."

Lovandra reflek menolehkan wajahnya dan berdiri dengan berkacak pinggang. "Apa?! Hamil?!"

"Iya, hamil anakku."

Lovandra merasa jantungnya seperti dilempari pisau dari segala arah. Sakit rasanya setelah mendengar ucapan dari Dean. Ia benar tidak menyangka ternyata hubungan mereka sampai sejauh itu. Lovandra benar-benar ditipu dan dikhianati sama mantannya itu.

"Pergilah!" ucap Lovandra sedikit emosi.

Dean berdiri dan mencoba mendekati Lovandra namun Lovandra memundurkan langkahnya. Ia mengusap wajahnya dan menatap wajah Dean sengit.

B.I.L.O.V.A [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang