7. Makan Bareng

538 124 13
                                    


Pagi hari seperti biasa Tzuyu bersiap menuju ke sekolah. Sekarang dia tengah menggunakan seragamnya dan menata buku-bukunya yang ada di dalam tas.

Setelah dirasa buku yang diperlukan sudah masuk ke dalam tasnya, Tzuyu segera menenteng tasnya bersama dengan jas dan hoodie yang ia bawa di tangan kirinya. Serta tidak lupa ia juga membawa gelas milik Jihyo yang sudah ia cuci di tangan kanannya.

Tzuyu turun ke bawah dan pergi ke meja makan tempat mama dan kakakknya sedang sarapan.

Awalnya dia hanya ingin berpamitan, tapi sang mama memaksa untuk ikut sarapan bersama.

Selama Tzuyu tinggal sendirian di apartement dia tidak pernah sarapan karena memang dia malas melakukannya.

Dengan terpaksa Tzuyu ikut duduk di ruang makan dan sarapan bersama mama dan kakakknya itu.

Tas yang ia bawa beserta hoodie dan jas sekolah ia letakkan di kursi kosong di sampingnya.

Gelas milik Jihyo yang ia bawa pun ia letakan di meja hadapannya.

"Punya kamu dek?," Mama Tzuyu memperhatikan gelas yang pinggirannya bergambar unicorn itu.

Tzuyu hanya menjawab dengan gelengan kepala sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Terus punya siapa? Perasaan mama gak pernah beli gelas lucu kayak gitu deh," tanya Mama Tzuyu semakin penasaran.

"Punya Jihyo itu kali ma. Anak kost baru," bukan Tzuyu yang menjawab, melainkan Nayeon.

"Oh lagi deket sama Jihyo ya dek. Baguslah dia anak baik kayaknya," Mama Tzuyu mulai menggoda anak yang ada di hadapannya.

"Bukan deket doang itu ma, pasti ada apa-apa di belakang," Nayeon ikut menggoda sang adik.

"Mana ada kayak gitu, kenal juga baru berapa hari," Tzuyu masih tetap fokus memakan makanannya sambil menahan malu karena telah digoda oleh dua orang dihadapannya.

Beberapa menit berlalu dan akhirnya Tzuyu selesai menghabiskan makanan di piringnya. Ia segera mengambil air dan meneguknya.

Tzuyu memakai hoodie miliknya kemudian menenteng tasnya, tidak lupa membawa jas sekolah dan gelas.

"Tzuyu berangkat," pamit Tzuyu lalu meninggalkan rumah.

Tzuyu melangkahkan kakinya ke kamar Jihyo untuk mengembalikan gelas milik Jihyo.

Ia berniat mengetuk pintu kamar Jihyo, tapi tertahan karena dari dalam sudah ada seseorang yang membuka pintu.

Itu Jihyo, dengan menggunakan kaos kebesaran dengan celana pendek selutut yang hampir tidak terlihat karena kaosnya yang kebesaran itu.

Tzuyu tiba-tiba menjadi gugup. Dia memandangi Jihyo tanpa berkedip.

"Cantik," ucap pelan Tzuyu tanpa sadar.

"Ha gimana?"

Tzuyu akhirnya tersadar, "Oh engga,"

Jihyo hanya tersenyum. Ia mendengar jelas ucapan Tzuyu tadi walaupun suaranya pelan. Tapi tetap Jihyo tidak boleh baper hanya karena itu.

"Ngapain kesini? Hoodie kamu masih belum kering Tzu,"

"Ngembaliin ini, makasih," Tzuyu menyerahkan gelas yang sedari tadi ia pegang.

Setelah gelas kembali kepada pemiliknya Tzuyu pun memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah.

Tzuyu segera menyimpan jas nya di jok motornya. Kemudian segera meninggalkan rumah.

Seperti biasa Tzuyu menjalankan harinya di sekolah seperti biasanya. Tak ada yang istimewa, dan malah lebih buruk. Ia tak sempat ke kantin karena tugas yang ia kerjakan semalam ternyata tak ia bawa.

DINGIN (jitzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang