Tentang Kita (36)

2.8K 250 16
                                    

36. Alam bawah sadar Bright.

Bright menelusuri lorong gelap. Tiba-tiba Bright melihat ruangan bercahaya, Bright segera menuju ke ruangan tersebut. Di sana Bright melihat Win yang sedang duduk dan mengamati anak kecil.

"Win"

Win melihat Bright dengan wajah kaget.

"Kak Bai kenapa disini"

"Aku kangen kamu Win, ayo balik sama aku Win"

"Kak Bai bangun ya, disini bukan tempat Kak Bai"

"Aku mau sama kamu Win, aku gak mau pergi"

Bright duduk disamping Win. Tangan Bright menggenggam tangan Win.

"Maafin aku Win, aku bodoh. Aku sakitin kamu demi orang yang cuma buat aku mainan. Aku mau kamu balik sama aku Win. Aku gak bisa kehilangan kamu"

Win menghapus air mata yang jatuh dari mata Bright.

"Jangan nangis, nanti gantengnya hilang. Aku udah bahagia di sini. Kak Bai juga harus bahagia. Kita bisa bertemu di kehidupan selanjutnya. Jangan nangis ya ganteng. Mungkin juga ini takdir kita kan? kita gak bisa sama-sama"

"Kita bisa Win, kemarin aku bodoh, aku tolol, aku goblok Win. Jangan tinggalin aku"

"Bangun ya kak, jangan bikin Win sedih lihat Kak Bai kayak gini"

"Gak Win, aku mau ikut kamu"

"Bangun yuk kak, ada yang nungguin Kak Bai sadar. Ada mama, papa sama Della juga. Kak Bai gak mau kan lihat mereka sedih?"

"Aku lebih memilih kehilangan mereka daripada kehilangan kamu Win. Ayo balik"

"Gak bisa kak, tubuh ku saja sudah bersatu sama tanah. Kak Bai jangan gini dong. Kak Bai inget gak dulu Kak Bai paling semangat buat bahagiain orang tua Kak Bai? Kak Bai inget gak dulu tuh Kak Bai senang banget Della keterima kuliah. Kak Bai kalau kayak gini buat Win merasa bersalah tahu gak kak"

"Andaikan dulu aku mau tanggung jawab, andaikan aku gak suruh kamu gugurin kandungan, pasti kita bahagia. Pasti kita bersama. Semua karena aku Win. Aku terlalu egois jadi orang. Aku takut Win, aku takut gak bisa bahagiain kamu sama anak kita. Aku pengecut Win. Kenapa kamu gak nampar aku waktu kita putus? kenapa kamu malah diam sama senyum?"

"Aku senang, karena saat aku pergi Kak Bai gak sedih. Aku gak jadi sumber kesedihan Kak Bai. Lihat senyum Kak Bai ke Kak Vika aja aku udah seneng. Kak Bai tulus banget Kak Vika"

"Kamu tahu Vika?"

"Kak Rio yang ngasih tahu aku. Aku senang banget ketika Kak Rio cerita tentang Kak Bai sama Kak Vika romantis. Kalian cocok. Maafin Kak Vika ya kak. Anggap saja ini takdir kita semua"

"Aku sayang kamu Win"

Win hanya tersenyum lalu menatap anak kecil yang sedang bermain.

"Dia anak aku kak, dia yang aku bunuh. Dan sekarang aku gak bisa sentuh dia. Aku cuma bisa lihat dia tertawa. Aku sayang banget sama dia. Andaikan dulu aku gak gugurin dia pasti aku sama dia bahagia. Orang tua mana yang tega gugurin anaknya. Kayaknya cuma Win deh. Win pembunuh. Sejak Win gugurin dia, Win menyesal kak. Win kehilangan dia dan juga"

Win menatap Bright

"Kehilangan Kak Bai"

Win kembali menatap anak kecil itu.

"Dia mirip banget sama Kak Bai, gak ada miripnya sama sekali sama Win. Kak Bai gak adil banget"

"Win, maafin aku"

"Udah kejadian kak, gak papa kok. Win udah di sini, anak Win juga. Sekarang Kak Bai harus pulang. Banyak yang nungguin Kak Bai"

"Gak mau Win, aku mau sama kamu"

Tiba-tiba semua di sana menjadi gelap. Anaknya dan Win menghilang. Bright sadar dari komanya.

Bright menyesuaikan penglihatannya. Bright melihat orang tuanya, Della dan Rio.

"Akhirnya Kak Bright bangun" ucap Della

"Bright akhirnya kamu bangun nak, mama khawatir sama kamu"

"Ma, minum"

Mama Bright mengambil air di meja samping tempat tidur Bright. Bright meminum dengan cepat.

"Pelan-pelan nak"

Setelah menghabiskan airnya Bright terdiam sebentar. Tiba-tiba dada Bright sesak dan menangis.

"Aku kehilangan Win ma, pa. Aku kehilangan orang yang sayang sama aku. Aku kehilangan dia pa"

"Aku gak mau hidup, aku mau ikut Win sama anak aku. Aku pengen mati ma, pa"

"Bright nak kamu tenang dulu ya, jangan kayak gini"

"Rio kamu panggil dokter ya"

Rio segera menemui dokter Andreas. Dokter Andreas dan perawat berlarian ke ruang rawat Bright. Dokter andreas menyuntikan obat penenang kepada infusan Bright.

Perlahan-lahan Bright mulai tenang.

"Aku gak mau kehilangan Win"

Bright tertidur efek dari obat penenang. Semua di sana merasa lega.

~Bersambung~

Hay maaf cuma update 1 part, karena gak enak badan. Besok janji deh sampai end 💋

Tentang kita [ Bright x Win ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang