48. Lea Kembali?

592 45 0
                                    

48

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

48. Lea Kembali?

Belum usai kejadian kemarin di taman belakang yang membuat semua anggota Draxe G2 melabeli Bunga dan Leta ‘si penghianat’. Pagi hari ini ketujuh anggota Draxe G2 tengah kumpul di kantin dan berkutat dengan sebuah buku tebal yang sudah mulai terbengkalai.

Entah sudah berapa list yang ada di dalam buku itu yang sudah mereka selesaikan. Tentunya bukan list orang-orang pada umumnya. List mereka adalah korban bully mereka selanjutnya.

Flora, Savero … Hingga itu masih banyak nama-nama mereka yang sudah mereka ceklis setelah benar-benar puas mem-bully mereka.

Berita bully terakhir dari mereka hanya sampai di Savero. Untuk yang lain rasanya terlalu berisiko untuk keselamatan mereka—Draxe G1 G2—namun sial, keberuntungan tidak selalu berpihak kepada mereka. Tangan kanan Bunga yang selama ini mereka andalkan walau tidak tahu akan wajah hingga nama dari sosok yang selalu mereka kenal dengan sebutan LNV12I3 itu ternyata seorang penghianat.

Ah! Mereka berdua—Bunga dan Leta—sama saja! Si penghianat!
Bunga yang tetap membiarkan Leta membongkar rahasia Draxe dan tidak mau memenuhi satu syarat dari Leta. Ya, Leta menceritakan semuanya, ia berkhianat karena ia capek jadi budak dan fakta yang mengejutkan lagi untuk Draxe yaitu Leta menyukai Azka.

Bukankah itu fakta yang mengejutkan bagi mereka? Jadi mereka berdua juga sama-sama ingin menjadi yang terbaik. Leta yang selalu tahu mengenai info-info Azka, sedangkan Bunga yang dulunya terus-terusan meminta info kini begitu menderita. Mereka benar-benar berebut posisi.

Lagi-lagi Ketua geng berlambang singa dan mahkota itu terlibat dalam semua ini, walaupun Azka sendiri tidak mengetahuinya. Ini masalah perasaan, Draxe harap jika waktu itu bisa di putar lagi mereka ingin Bunga memenuhi satu syarat dari Leta, melepaskan Azka.

Tetapi keinginan itu adalah hal mustahil untuk mereka, alih-alih terkabul, pasti jawaban yang keluar dari bibir Bunga adalah penolakan. Penolakan untuk tidak melepas Azka.

“Jadi gimana? Kita hapusin list-list yang Bunga pin? Dan kita bully orang-orang yang bermasalah sama kita aja, bukan orang-orang yang bermasalah sama Bunga?” tanya Salsa meminta persetujuan dari yang lain sembari sibuk membalikkan halaman tiap halaman di dalam buku itu.

“Kenapa di hapus? Nggak usah, Sal.” Derina yang duduk berhadapan dan hanya di batasi dengan meja itu menatap Salsa.

“Lo kenapa si Derina? Dari kemarin pendapat lo selalu bertentangan sama kita? Lo nggak rela kalo si Bunga kita coret kedudukannya sebagai ketua Draxe Queen G2?”

“Bukan gitu maksud gue, Sal—”

“Halah! Diam! Bukan waktunya berdebat masalah ‘tentang siapa yang harus di bela.’ Ingat! Lo ada di pihak Draxe! Bukan di pihak Bunga! Yang jelas-jelas udah bukan bagian dari kita lagi!”

“Salsa! Cukup! Nggak usah sudutin pacar gue terus!” sentak Galih yang duduk di sebelah Derina menatap Salsa sengit. Galih diam saja sedari kemarin saat pacarnya itu di tegur kasar oleh Salsa, namun sekarang Galih tidak akan membiarkannya.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang