2

1.7K 159 24
                                    

"Riku, apakah masih sesak?" tanya Tenn sambil mengelus kepala Riku.

Saat ini Riku sedang bersandar pada kepala ranjang sambil memakai masker oksigennya.

Jika kalian menebak mereka di rumah sakit,  kalian salah. Karena kenyataannya mereka berada di rumah mereka, ya rumah Nanase. Dan Riku juga berada di kamarnya sendiri. Di dalam kamar Riku terdapat banyak peralatan medis termasuk tabung oksigen. Ya... seperti di kamar rumah sakit. Bahkan Riku memiliki dokter dan beberapa perawat pribadi.  Kini kita tau betapa Tenn sangat melindungi dan menjaga permata kecilnya itu.

"Tenn..hah...-nii...hah...ma...sih... hah...se...sak..." ucap Riku terbata sambil memegang dadanya.

"Istirahatlah...Tenn-nii akan menemanimu di sini," kata Tenn sambil membantu Riku berbaring.

Setelah beberapa lama, Riku tak kunjung tidur dan terus bergerak tak nyaman.

"Ada apa Riku? Apa sakit lagi!" ucap Tenn panik.

"Emm...iee Tenn-nii, Riku cuma tak bisa tidur," kata Riku memelas. Di lihatlah nafas Riku yang sudah teratur membuat Tenn lega dengan kondisi adiknya.

"Ah sini Tenn-nii peluk biar bisa tidur," kata Tenn. Lalu dia naik ke ranjang dan berbaring di sebelah adiknya sambil memeluk Riku untuk menidurkannya.

"Tidurlah hmm...mimpi indah"

Cup

Setelah mengecip dahi Riku sekilas, Tenn ikut memejamkan mata menyusul sang adik ke alam mimpi.

Mereka pun tidur dengan nyenyak hingga suara telpon Tenn menganggu aktivitas tidurnya.

Drtt drtt drttt

Dengan kesadaran yang masih setengah, Tenn berusaha meraih handphonenya yang berada di atas nakas lalu menjawab panggilan telepon tadi.

"TENN!! KAU KEMANA AJA HAH!! KITA ADA AGENDA TALK SHOW SEKARANG!! CEPAT DATANG!! KITA SUDAH MENUNGGUMU DARI TADI!" ucap orang di seberang telepon dengan kesal.

"BERISIK SOBAMAN!!" jawab Tenn tak kalah kesal.

"Engghhh"

Mendengar suara erangan dari samping, Tenn pun berbalik melihat adiknya.

"Aku akan segara kesana!" balas Tenn

Tit

Tanpa menunggu jawaban dari orang yang menelpon itu, Tenn langsung mematikan sambungan yang menghubungkan dia dengan si penelpon.

"Stt...tidurlah lagi Riku," ucap Tenn lembut sambil mengusap rambut Riku pelan supaya Riku kembali tertidur.

Setelah dirasa Riku sudah tertidur kembali, Tenn bangkit dan bersiap untuk ke gedung diadakannya talk show tersebut. Dan jangan lupakan umpatan-umpatan untuk teman gagak putihnya itu.

"Dasar Sobaman gara-gara dia Riku hampir terbangun, tidak bisakah dia bicara pelan-pelan!" kata Tenn masih sebal dengan temannya itu.

Setelah bersiap, Tenn menuju ranjang tempat Riku tidur dan mengelus kepalanya perlahan.

"Riku, Tenn bekerja dulu ya," monolognya.

Tenn pun segera berangkat ke studio tempatnya bekerja sebelum teman laknatnya semakin menggila.

Di Studio

"Akhirnya kau sampai juga bocah! Tak biasanya kau telat," kritik Gaku sang penelpon kurang ajar tadi.

"Berisik Gagak! Aku tadi ketiduran!" balas Tenn ketus.

"Apa kau bilang!!"

Protect My Otouto [End]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz