52

544 73 36
                                    

"DASAR ORANG GILA! BERITAHU KAMI APA BUS ITU?!!" teriak marah Yamato.

"Kenapa aku harus memberitahumu?" ucapnya main-main.

"Kujou Takamasa! Aku selama ini sudah bersabar menghadapi mu! Aku berterimakasih karena kau telah menolongku dengan mengangkatku menjadi anak dan melatihku menjadi top idol. Tapi, BUKAN BERARTI KAU BISA BERBUAT SEMAUMU!! CEPAT KATAKAN PLAT NOMORNYA!!" teriak Tenn sudah kehabisan kesabaran.

"huh, baiklah baiklah aku beritau. Toh kalian juga tak akan bisa mengejarnya. Plat nomornya 20-20 bus warna biru jurusan Kawasaki," jelasnya.

"Nagi, Gaku, Yuki! Ikut aku mengejar bus itu!" perintah Yamato.

Mereka langsung bergegas pergi, Tapi sebelum mereka pergi Tenn menyela

"Aku ikut!"

"Tenn kau sebaiknya disini!" ucap Yuki.

"Tidak aku mau ikut!! Ini tentang adikku aku harus ikut!"

"Tenn mengertilah! Kau tunggulah disini! Kau hanya akan menghambat kami!!" sadis memang, tapi ini cara Gaku agar Tenn tak ikut dan terkena bahaya.

"Tapi-"

Tit

"Moshi Moshi, Tia bunuh Riku sekarang juga!!"

"Ha'i, tuan"

Tit

Degg

"RIKU!!" teriak semua. Jantung Tenn seketika berhenti. Riku, adiknya! Sekarang dalam bahaya!!

Tapi tunggu, seperti ada yang terlewat dan janggal. Dia bilang apa tadi? Tia? Bibi Tia maksudnya?! Bibi Tia!!

"Apaa!!! Jadi selama ini mata-matanya adalah Bibi Tia?!!" teriak Tenn syok.

"Bu-bukankah dia adalah Bibi Mai?" tanya Tenn memastikan.

"Mai siapa yang kau maksud? Aku tak mengenalnya!"

"Ti-tidak...mungkin..." seketika rasa bersalah menyeruak dalam hati Tenn. Dia...sudah salah menuduh!

"Selamat menikmati kematian adikmu Tenn" Setelah mengucapkan itu, Takamasa langsung kabur kedalam rumahnya, mungkin dia akan memakai pintu belakang untuk pelariannya.

"Bagaimana ini!" tanya Tamaki pusing.

"Tamaki, Sougo, Ryuu, Iori! Kejar Takamasa! Tenn, Mitsuki, Momo cepat ke rumah Nanase dan selamatkan Riku!!" teriak Yuki segera memerintahkan yang lain bergerak.

Setelah mendengar perintah itu, mereka langsung berlari menyelesaikan tugas masing-masing yang diperintahkan kepada mereka. Sungguh saat ini mereka sangat panik. Jantung mereka bahkan sudah melompat dari tempatnya. Lama-lama mungkin mereka akan terkena serangan jantung mendadak dan mati muda jika terus begini. Dalam keadaan panik, mereka paksakan kaki mereka untuk melangkah dan melakukan tugas seperti yang diperintahkan. Jika mereka gagal, nyawa orang yang mereka sayanglah yang akan jadi bayarannya

"Ayo, kita juga!" ucap Yamato yang diangguki yang lain.

Mereka pun melesat pergi untuk mengambil mobil dan mengejar bus tersebut.

"Ayo masuk semua!" teriak Yuki menyuruh Gaku, Yamato, dan Nagi untuk segera masuk kedalam mobil.

Brakk

"Cepatlah!" ucap Gaku tidak sabaran.

"Tolong sabar!" amuk Yuki.

Ceklek

Bremm

Bremm

Bremmmm!!!

Sreeett!!

Protect My Otouto [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora