22

11.7K 1.8K 805
                                    

"Menjauh dari bangkai itu, Jaemin!"

Jaemin langsung menghentikan langkahnya saat Mark berteriak padanya dengan suara alpha, omega seharum mawar itu menoleh lalu memberikan tatapan penuh tanya pada sang alpha. Mark yang melihat Jaemin masih berdiri diam di dekat meja upacara mulai menghela napas pelan, fenrir muda itu melompat turun dari tempatnya duduk kemudian berjalan mendekati Jaemin dengan langkah ringan.

"Siapa dia?" Tanya Jaemin.

Mark menaikkan satu alisnya lalu menarik Jaemin untuk mundur, menjauh dari seorang alpha yang telah tewas kehabisan darah di meja upacara. Tangan Mark terulur mendekat lalu menarik kepala sang alpha asing, mendongakkan kepalanya secara paksa untuk melihat luka menganga di lehernya.

"Luka yang mustahil beregenerasi, Lucas memutus arteri di lehernya."

"Hyung.."

Mata Mark menyipit, "dia anggota Merkurius yang masih tersisa, aku pikir aku sudah memusnahkan seluruh anggotanya."

"Ternyata masih tersisa."

Mark mendongak, mata tajamnya menatap langit malam beberapa saat kemudian ia mulai bersiul tiga kali, memanggil Harpy untuk kembali diberi perintah. Tak lama seekor elang terbang berputar di atas Mark dan tanpa ragu mulai terbang menukik tajam ke bawah kemudian bertengger di atas mayat sang alpha asing.

"Cari anggota Merkurius yang masih tersisa."

Mata hitam Mark beradu tatap dengan mata tajam Harpy sebelum bergumam, "bunuh."

Harpy tak memberikan respon berlebihan pada perintah sang tuan, yang burung itu lakukan hanya mengeluarkan suara melengking sebelum akhirnya membentangkan sayap lalu kembali mengudara.

"Apa perbatasan kita melemah?" Tanya Jaemin pelan.

Mark menggeleng, "perbatasan kita tidak hanya melemah, tapi kawanan lain mulai bergerak mencari-cari masalah."

"Hyung.."

"Kau tenang saja, semua akan membaik setelah ini. Jangan pikirkan apapun dan fokuslah pada diri mu sendiri." Kata Mark.

Jaemin mengangguk pelan, ia menurut saat Mark mengulurkan tangannya untuk memberi genggaman hangat dan omega itu dapat merasakan jemari Mark yang mulai mendingin, menandakan bahwa alpha tampan itu sedang waspada.

"Aku akan mengantar mu pulang."

"Aku tidak ingin ke rumah ayah ataupun appa." Balas Jaemin.

Mark menggeleng pelan, ia menatap Jaemin lalu mengeratkan genggaman tangannya, "kau akan pulang ke rumah dan untuk sementara jangan bertemu orang tua kita."

"Kenapa?"

"Aku sedang berselisih dengan ayah masalah perbatasan, jangan libatkan diri mu dengannya sampai permasalahan kami selesai." Jawab Mark.

Jaemin mengangguk pelan, menuruti kata-kata sang alpha tanpa banyak protes.

"Menurut Mark Hyung, apakah yang dilakukan Lucas Hyung adalah hal benar?" Tanya Jaemin saat mereka mulai melangkah menjauhi meja upacara.

Mark terdiam beberapa saat lalu menoleh ke arah sang omega dengan tatapan penuh makna, "bagi ku dia melakukan hal yang benar, karena aku akan lebih gila dari Lucas jika kau yang diperlakukan seperti Haechan."

"Hyung tidak menghormati para tetua?"

"Untuk apa aku menghormati sebuah ketidakmampuan. Akui saja, ayah kita gagal mempertahankan fokus para pemburu di perbatasan. Aku belum tahu apa, tapi paling tidak kita harus mengganti paman Johnny dengan pemburu baru yang bisa mengendalikan jajaran pemburu bodoh itu."

ÎNTUNERICWhere stories live. Discover now