part 15

3.1K 86 5
                                        


Part 15.

Mall Of Indonesia, di malam minggu penuh sesak aku mengamati semua orang yang berlalu-lalang ini, terlihat Eve sedang menjalankan tugasnya, aku melihat sekelilingku lalu kulihat orang yang kutunggu.

Seorang wanita cantik dengan penampilan ala model, berjalan ke arahku Sabrina dia duduk di depanku. Menatapku tajam, aku hanya melihatnya dengan malas. Dia menyeringai padaku, memperlihatkan Smartphonenya.

"Lihatlah Sleeper, hanya kata-kata basa basi sedikit, mereka menyangka kita benar-benar peduli" Katanya sambil terkikik.

Aku menatapnya dingin.

"Tidak semua laki-laki seperti itu Sabrina" Kataku ketus.

Dia menatapku terkejut.

"Benarkah? Apakah ada seorang laki-laki yang menolak semua pesona dariku? Hah!!! Tidak akan ada" Katanya sombong.

"Berapa klienmu Sab?" Tanyaku.

"Entah, aku tidak pernah menghitungnya lagi" Katanya tak perduli.

"Semua sama saja Sleeper, Pejabat, Pengusaha, Jendral, mereka semua sama laki-laki pada saat kita memasuki kehidupan mereka, maka mereka menganggap kita betul-betul peduli" Sahutnya lagi.

"Hmmm" Gumamku.

"Hei kau meragukanku Sleeper?" Tanyanya jengkel.

Aku meliriknya sekilas, lalu meminum jus apelku.

"Tidak Sabrina, dari sekian banyak klienmu itu ada yang menolakmu" Kataku santai.

"Siapa Sleeper????" Tanyanya dengan mengepalkan tangannya.

"Mantan ketua KPK itu, yang di penjara karena fitnah, dia betul-betul menolakmu xixixixi" Kataku terkekeh.

Sabrina menatapku horor, lalu menunduk lesu.

"Ah kau benar Sleeper, dia benar-benar menolakku, tugasku di Kanada betul-betul hancur total" Katanya lirih.

Aku menepuk bahunya.

"Kau tidak usah kecewa, sebenarnya kami hanya mau menguji saja, sejauh mana kelemahannya, lagipula dengan begitu beliau jadi sekutu kita yang sangat berharga, jika bukan karena penolakkannya padamu, yang hanya dia suruh tidur tanpa sedikitpun melirikmu, kami tidak akan tau sejauh mana dia bisa kami percaya" Kataku lembut.

"Yah, kau benar Sleeper aku hanya agen, rata-rata hanya dengan sedikit lirikkanku atau pesan kedua dari BBM, menanyakan apa orang itu sudah makan sedang apa dia atau hal yang sepele sudah bikin mereka merasa mendapatkan medali emas, huh, laki-laki jika mendapat perhatian dari wanita cantik maka hidungnya langsung terbang, sementara jika istrinya yang bertanya malah dianggap cerewet, padahal yang jelas-jelas perduli ya pastinya istri mereka, bukan kita sang penggoda" Keluhnya.

Aku melihatnya, lalu tersenyum, merangkulnya.

"Apa kau kesepian Sabrina?" Tanyaku lembut.

Sabrina menatapku kaget dan takut, lalu meghempaskan tanganku dan berdiri.

"Tidak!!!" Katanya tegas.

Lalu dia berjalan menginggalkanku, aku tersenyum miring, aku sudah menciptakan banyak monster-monster cantik. Kataku sambil tertawa dalam hati.

Tiba-tiba aku melihat bayangan seseorang, aku memicingkan mataku, fokus pada orang itu, seorang wanita asing paruh baya, dengan rambut pirang yang digelung rapih, dandannya sederhana, disampingnya berjalan laki-laki yang sangat kukenal, hans, dengan isabella.

Aku mengikuti mereka dari jauh, memastikan semuanya berjalan sesuai rencanaku, mereka berjalan keluar dari Mall, menuju mobil yang sudah terparkir di depan, aku berdiri di sudut pilar sambil melihat ke arah mereka menghilang, tiba-tiba aku merasakan ada yang mengamatiku, reflek aku memasang kuda-kuda, sambil melihat kesekelilingku.

Terlihat di lurus tempat aku berdiri seorang wanita paruh baya menatapku tajam aku berjalan kearahnya mengatupkan rahangku geram.

"Jangan buat kesalahan Dini lepaskan dia berdamailah dengannya" Kata wanita di depanku.

"Tidak akan pernah!!!!" Bentakku.

Wanita ini melihatku sendu, dia tersenyum tipis.

"Maafkan aku Dini, maafkan Ibumu ini" Katanya.

Matanya berkaca-kaca, aku melenggang meninggalkannya. Wanita itu Ibuku, Ibu yang tega ingin memcekik bayi yang baru dia lahirkan, pertemuanku dengannya menyibak tabir siapa aku sebenarnya.........

Adzan Subuh yang berkumandang membuatku tersentak dari tempatku berbaring, aku menoleh kesamping, Love sedang menatapku dengan lembut, aku tersenyum, lalu kudekatkan hidungku kearah dadanya, menggeleng-gelengkan kepalaku, Love tertawa. Dia mengelus kepalaku lalu menjauhkan badannya dan membungkuk mencium perutku yang membuncit.

"Morning Baby, mamamu selalu saja mengoda Ayah seperti itu Baby" Katanya berbicara di depan perutku.

Aku tertawa, lalu pura-pura merajuk.

"Love" Lataku manja.

"Ya sayang, kenapa?" Tanyanya lembut.

"Tidak bisakah kita berjalan-jalan keluar? Aku bosan terkurung di sini" Kataku sebal.

"Maaf Sayang tapi resikonya sangat berat, jika Hans tau keberadaanmu, dia akan menyeretmu pulang Sayang" sahut love khawatir.

Aku menghela nafas, Love benar, aku harus menjalani semua penjara ini, jika ingin keselamatan diriku dan bayi yang aku kandung. Love memelukku erat.

"Maafkan aku Sayang, aku sudah egois padamu" Katanya lirih.
Tbc.
**********************************

Haiiii reader tercintaaaaa upload yaaaahhh.....
Aku orang yang paling malas untuk bikin orang penasaran sama tulisanku, karena aku juga merasakan, gimana rasanya menunggu satu thor yang upload lanjutan karyanya, itu rasanya gak enak. Xixixi. Memanggggg, aku baik hatikan*gubrak lebay*

Jadi seperti biasanya sih aku bisa upload sehari sekali, hohoyyy mb nina pasti jingkrak-jingkrak senang deh, hihihihihi.

Yah seperti yang aku bilang diawal, novel lelah ini sudah aku tulis 3 tahun yang lalu, jadi tinggal copy paste dan revisi dimana-mana, hmmm gak bisa langsung up loh, setiap part yang aku pilih sebelum upload itu aku sudah dapet feel, yah meskipun masih ada typo bertebaran, aku sudah melihatnya berulang-ulang, teuteup we yak itu typo ada hik, dan klo udah upload itu mau edit rada susah tuh, aaah miss watty why???

Aku belajar menulis dengan baik dan benar, belajar untuk melepaskan semua keegoisanku sebagai penulis dalam sebuah karya karena menurut ibu guru menulisku, seorang penulis sejatinya haruslah melahirkan karya bukan membuat karya, jadi pada saat menulis aku tenggelam menjadi apa yang diinginkan oleh tulisan, seperti ini butuh latihan yang terus menerus dan bimbingan dari allah.

Dalam KBM aku hanya sebagai pembaca ajah, bergabung dengan kbm memang banyak pelajarannya, tetapi aku juga kadang males baca karya yang trus dibombardir oleh kritikkan, maaf aja yah aku jadi panas tuh oleh kritikkannya, jadi bukannya menikmati hasil karya malah aku bisa ngomel panjang lebar tentang kritik, so jadi aku cuma sesekali nengok kbm.

Buat aku setiap karya itu istimewa, itu merupakan hasil kerja otak loh, jadi aku sangat menghargai sebuah karya, meski kadang saat membaca, ada juga yang menulis rada ajaib dan gak bisa dimengerti, hehehehehe, klo udah gitu aku hapus dari library, anggap aku sudah membacanya tuntas, wes ngono ae.

Aku sekarang lagi blocking writer, gak bisa menulis, gak ada ide haduuuh payah nih, pengennnnn banget mengangkat tulisan ustad syafii, tapi kok aku belum siap untuk patah hati. Tulisan ustad syafii itu bagus karena kisah nyata semua, ada satu yang aku cinta sekaligus bikin aku broken heart, hhhhhh, sad ending.

Tapi terus menerus aku mimpi kisah itu, hik hik hik, aku harus gimana donk, ada yang bisa kasih sarah? Guys? Reader???

Andini-Marriage With Complicated Disaster.Where stories live. Discover now