Part 23. Perang.
Mulai part ini alurnya maju yaaa gak flash back lagi *gak janji* hihihihihi.
*****
Kami sudah siap untuk berangkat ke Jakarta. Semua sudah dipersiapkan, perang terbuka dengan Hans. Pasti bisa melewatinya. 2 jam penerbangan Medan-Jakarta, membuatku lelah. Meski siap dengan segala kemungkinan tetapi aku khawatir.Sukarno-Hatta aku berjalan perlahan, sesekali melirik Love yang menggenggam tanganku erat. Terlihat Adnan menjemput kami. Teringat penculikkan dimobil membuatku bergidik.
"Gimana kabar keponakanku, Dini?" Tanya Adnan.
"Dia main bola di dalam Bang, Dini kewalahan." Kataku sambil menggelayut dilengan Adnan.
Aku merindukan Abangku ini, dia terkekeh dan mengacak rambutku. akupun cemberut, "Loveee...." Rengekku.
"Jangan ganggu Dini, Bang." Katanya meninju pelan bahu Adnan.
Love mengelus perutku pelan, kami masuk ke mobil. Kali ini dengan diiringi oleh dua mobil kepolisian depan dan belakang. aku memandang Love sambil berfikir, sudah dimulai.
Iring-iringan akupun sampai di rumah, pengamanan kulihat ditambah. Bukan, hanya bodyguard tetapi juga pihak kepolisian. Aku menghela nafas, sambil mengelus perut. Love langsung pergi menuju kantor.
Menjelang sore Love pulang, aku yang masih kelelahan akibat perjalanan langsung tertidur.
Love mengecup keningku, masih malas untuk bangun. Berbalik membelakangi Love, sambil memejamkan mata lagi. Love ikut berbaring dan memelukku dari belakang.
Gerakkan tangan diperutku yang membuncit terasa, Love berbisik.
"Bangun Sayang. Perutmu belum diisi dari siang, kasian Baby girl." Bisik Love.
Meski enggan aku bangun ke kamar mandi. Saat sedang berendam Love masuk. Dia tersenyum, aku memalingkan muka, sebal.
"Kenapa? Badmood?" Katanya.
Aku diam masih cemberut, dia mengelus punggungku lalu mulai memijat bahu. Aku mulai relaks.
"Katakan kenapa marah?" Tanya Love.
"Pinggangku sakit." Kataku sebal.
Love terkekeh. Lalu mendorong punggung pelan reflek aku maju. Dia mengelus punggungku perlahan, membuat lingkaran-lingkaran. Terbuai pijatannya sampai tangannya melingkar dan meremas payudaraku.
"Kau menggodaku Dini." Desis Love.
Aku menyeringai lalu menoleh padanya. Menciumnya bergairah, libido ibu hamil yang tinggi, mudah sekali terpancing jika tersentuh. Percintaan singkat itu terganggu oleh ketukkan di pintu kamar mandi. Aku cemberut ketika Love bangkit dan menyalakan shower.
"Aku harus pergi Sayang. Ada rapat." Ujarnya lembut, dia menarikku keluar dan akupun berbilas.
Dua bulan sejak kedatangan kami, Love mulai sibuk bekerja bersama Adnan. Ayah love adalah pengusaha yang terkenal bukan hanya di dalam negri tetapi juga di luar negeri. Saat ini Love memegang salah satu perusahaan ekspor impor, sedangkan Adnan memegang perusahaan pertelevisian. Ayah sendiri masih menjabat sebagai pembina kemiliteran.
Aku hanya berfikir beruntungnya aku mendapatkan keluarga yang menyayangiku. Ayah memberi perhatian yang besar padaku, begitu juga bang Adnan, meski terkadang saat berkumpul mereka akan saling berdebat.
Lalu sesuatu terjadi......
Ketika aku sedang berada di dapur, Love datang.
"Malam ini saatnya Dini. Ada acara penggalangan dana untuk amal yang diadakan Presiden. Kau akan ikut mendampingiku." Kata Love.
Aku terkejut dan mangkuk stainless terlepas dari tangan, apel dan pir yang sudah dicuci berjatuhan ke lantai. Love mengambil mangkuknya dan mengambil satu persatu buah yang jatuh di lantai.
"Aku...aku belum siap Love, ini terlalu mendadak." Kataku gugup.
Dia menghampiriku dan menggenggam erat tanganku.
"Kamu bisa Sayang, bisa." Katanya.
Aku memandangnya dengan ragu, bisakah? Bukankah aku mau terlepas dari Hans? Baiklah. Aku bisa menghadapi semuanya.
Berdandan itu sesuatu yang langka bagiku, kulihat bayangan di cermin. Dress biru langit lengan panjang ketat dengan detail bordiran dari bahu kananku sampai pinggang kiriku, bagian bawah mengembang bertumpuk-tumpuk, flatshoes bertali sampai kebetis yang berwarna kebiruan dengan batu swarovki. Gelung rambut hitamku terangkat tinggi ke atas menyisakan sedikit disatu sisi kiri. Sempurna, ujarku dalam hati.
Setelah yakin aku melangkah turun keluar kamar, karena kehamilanku maka kamar kami dipindahkan ke bawah sementara. Kulihat semua sudah menungguku, 3 laki-laki tampan itu mengenakan pakaian resmi, Ayah, bang Adnan dan Love. Siulan Bang Adnan membuatku tertawa, kamipun berangkat.
"Pesona ibu hamil yang semakin cantik." Ujar Adnan.
Aku tersipu malu, melirik Love yang memandangku memuja.
Tbc.
**********
Haiii reader tercintaaaa....Mendekati ending yaaa...hmmm aku gak mau sampe 30 part deh, soalnya min ho udah kelain hati *plakkk* xixixixi.
Buat arjunonya, kirana daaaaaaannnn siaaapaa diaaaaa......taratam....taraammm...tarararammm...
Arjuno=aarif rahman.
Aarif rahman ini orang hongkong basteran malaysia-arab-china, pemeran bruse lee kecil di film bruce lee, my brother.
Aku suka dia karena lagunya you're my everything.

ESTÁS LEYENDO
Andini-Marriage With Complicated Disaster.
Misterio / SuspensoKisah ini tentang wanita yang bertahan menghadapi berbagai cobaan hidup. Sosok Andini sangat cantik, cerdas dan keras kepala. Bagi Andini hidupnya selalu menderita tapi dia menjalaninya dengan keras. Pertemuan Andini dengan Bayu membuat hati Dini te...