1/3

485 78 10
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

JOHNNY | TEN

Johnny berlari kearah tebing yang terletak sekitar dua ratus meter dari posisinya sekarang. Melewati jalan menanjak berbatu yang terjal dengan berhati hati sebelum sampai pada tujuannya, seorang pria yang berdiri di atas tebing.

Pria berbaju putih yang berdiri diatas tebing itu diam menatap hamparan lautan dihadapannya selama lebih dari satu jam.

Jelas lebih. Karena satu jam itu adalah lama Johnny mengamatinya dari sisi gua-gua karang tempat ia mencari cangkang kerang. Yang sebenarnya juga tidak ada banyak disana. Dan pria dengan kaus putih dan celana pantai itu sudah seperti itu, diam berdiri di atas sanaㅡ bahkan sebelum Johnny menemukannya.

Sepertinya ia tidak menyadari kehadiran Johnny. Mungkin karena ia masih melamun menatap laut, atau mungkin juga karena suara debaran ombak yang dipecah karang dan tebing terdengar sangat keras dari atas sini.

Johnny menelan ludahnya saat melihat kebawah tebing. Ombak dibawah benar benar besar dan menimbulkan suara keras saat menghantam dinding tebing yang cukup tinggi. Disini sepi dan Johnny tidak melihat siapapun selain pria berkaus putih ini selama satu jam. Jadi jelas sekali ia sedang tidak melakukan pemotretan, uji nyali atau hal-hal semacam itu.

"Hei!" Johnny memberanikan diri memanggil pria itu dan menepuk bahunya pelan.

"Oowwh!! Awas!!" Johnny langsung menahan lengan pria itu saat ia limbung dan hampir saja jatuh ke permukaan tebing yang terjal, merasa terkejut karena merasakan sentuhan Johnny di bahunya.

"Kau tidak apa apa?" Tanya Johnny khawatir saat posisi mereka sudah stabil. Pria itu mengangguk. Johnny sempat melihat wajah lelaki itu sebelum ia memalingkan wajahnya.

Dia menangis. Jelas sekali.

"Disini anginnya kencang!! Mau kebawah bersamaku? Aku sedang cari cangkang kerang!!" Johnny sedikit berteriak. Karena sungguh, suara debaran ombak yang menghantam tebing membuat suara Johnny hampir tidak terdengar sama sekali.

Pria itu mengernyitkan dahinya dan menatap Johnny tidak suka. Bahkan ia tidak repot-repot menghapus air matanya dan membiarkan dirinya menatap Johnny dengan pipi basah dan hidung merah.

Pria itu menarik tangannya paksa dari Johnny.
"Ah maaf, aku sudah tidak sopan. Hanya saja aku melihatmu sudah berdiri sangat lama disini." Johnny. Entah suaranya terdengar atau tidak kali ini.

"Disini berbahaya!!" Untuk kali ini, Johnny kembali berteriak

Pria itu hanya diam menatap Johnny.
"Aku Johnny!" Dan pria itu mengernyitkan dahinya lagi.

"Maksudku namaku Johnny, Johnny Seo!!" Teriak Johnny, yang kemudian diikuti senyuman canggung.

"Siapa namamu??" Tanya Johnny.

Pria itu hanya memandang Johnny dan terus diam, lalu kemudian tampak ragu, ia membuka mulutnya.

"Ten." jawabnya lirih.

"Huh?? Siapa?!" Johnny refleks mendekatkan telinganya kedekat wajah pria dihadapannya. Membuat pria itu menahan nafas dan menarik kepalanya menjauh dari Johnny.

"TEN!!!" Pria itu berteriak tepat di daun telinga Johnny.

Johnny tertawa dan mengusap usap telinganya yang kini berdengung.

"Ten? Like the number Ten?!" Johnny tampak sedikit terkejut mendengar nama yang tidak biasa itu. Pria itu mengangguk.

Johnny tersenyum. Dan bibirnya kembali terbuka untuk mengatakan sesuatu

[END] What's the Rush? [Johnny|Ten]Where stories live. Discover now