5. Kilas balik~ silsilah keluarga admajhaya

35 11 4
                                    

Saat malam hari ketika ayah sesampai nya di rumah,beliau terlihat sangat begitu lelah ia baru pulang dari pabrik pengolahan teh, kini semua bisnis kakek di alihkan pada ayah, karena faktor usia, ayah tidak ingin mengambil resiko dan lebih memfokus...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat malam hari ketika ayah sesampai nya di rumah,beliau terlihat sangat begitu lelah ia baru pulang dari pabrik pengolahan teh, kini semua bisnis kakek di alihkan pada ayah, karena faktor usia, ayah tidak ingin mengambil resiko dan lebih memfokuskan kakek pada kesehatan nya. memang tanggung jawab ayah kini begitu besar demi perusahaan yang menjadi mata pencaharian para penduduk desa di mancanegara juga yang berada dekat dengan tempat tinggal kami, tak lupa untuk meneruskan bisnis yang sudah menjadi turun temurun keluarga kami ADMAJHAYA.

semua warga dekat tempat tinggal ku, mengenal kami dengan silsilah keluarga ADMAJHAYA, leluhur kakek yang pertama kali mengolah perkebunan teh di daerah ini sebagai mata pencarian utama warga, ketika warga sedang dilanda kemiskinan akibat peperangan jaman Belanda dahulu. berangsur - angsur keterpurukan itu membaik, karena pengolahan perkebunan Teh milik nenek moyang kami melaju dengan pesat, produk nya pun sampai ke seluruh tanah air bahkan ke luar negeri. perkebunan nya masa ke masa terus bertambah hektar demi hektar tanah untuk di tanami tanaman Teh .

malam itu tepat pukul 10 malam, aku kembali masuk ke dalam kamar setelah lama menunggu ayah pulang, dan ibu nike membopong ku berjalan pelan-pelan ke atas kasur. kasih sayang ibu nike melebihi rasa kasih sayang ibu kandung ku sendiri yang sibuk pada dunia nya,ia jarang ada di rumah entah lah setiap hari nya ia selalu pergi bersama dengan teman-teman nya.

" Pokoknya aku gak mau kalau ana harus satu kampus sama aku!"

" sekarang apa lagi sharen?"

" aku gak suka ana satu kampus sama aku ayah!"

" memang nya ada apa lagi?"

" yah aku malu sama teman-teman ku, masa aku cantik, saudara ku cacat begitu!"

plak

" jaga ucapan mu itu sharen, kamu ini benar-benar keterlaluan!" terdengar suara tamparan keras.

" ayah selalu membela ana, ayah gak pernah mengikuti kemauan sharen!"

" ayah bekerja ini untuk siapa hah, anak kurang ajar !"

" mas.... mas...... berhenti mas!"

" ada apa ini, malam-malam kok ribut!" terdengar suara kakek ku.

" ini pak, mas menampar sharen !" terdengar suara sharen menangis merintih kesakitan.

" kamu dan anak mu itu sama, lalu dari mana saja kamu baru pulang " terdengar kembali suara ayah yang begitu murka.

" sudah nak, sudah !" kakek mencoba melerai pertikaian.

terdengar keributan antara sharen dan ayah di ruang tengah dan penyebab nya itu adalah aku, ia tak ingin satu kampus dengan ku.

" tenang non tenang!" ibu nike yang berada di dekat ku menenang kan aku.

" bapak.... bapak........ !"

" pak.... pak...... !"

" panggil ambulan!" terdengar suara nenek.

tak lama terdengar suara ambulan datang ke rumah ku. ibu nike mengintip dari kaca jendela ku.

" kakek non di bawa ke rumah sakit, jantung nya kambuh, non tidur yah... besok non kuliah!"

aku mengangguk kecil, ibu nike menutupi badan ku dengan selimut nya. dalam balik selimut aku tak kuasa menahan tangis ku.
"kakek........ "

***************************

DIARY ANASTASYAWhere stories live. Discover now