[7] SABAR ITU...?

3.3K 299 1
                                    

"Sabar dengan orang lain adalah cinta, sabar dengan diri sendiri adalah harapan, sabar dengan Tuhan adalah Iman"

[DAIRY AIRA]

Semenjak kejadian malam itu, Aira tidak lagi melihat Fauzan dirumah yang ia tempati saat ini. Rumah dimana Fauzan membawa Aira setelah akad dadakan waktu itu. Terhitung satu minggu semenjak akad, sementara Fauzan sudah meninggalkan Aira tanpa kabar.

Amelia
Online

|| Assalamualaikum Mel, Mbak Aira mau minta nomor Bang Fauzan dong!.
✓✓

|| Wa'alaikumussalam warahmatullah,
|| Loh, mbak Aira masih belum punya nomornya Abang?
👤 Bang Fauzan ganteng
|| Itu ya mbak.
✓✓

|| Ini udah Mel, dari kamu wkwk.
|| Terima kasih ya Mel.
✓✓

|| Aih, oke mbak. Sama-sama
√√

Aira tak lagi membalas atau membaca pesan tersebut. Helaan nafas yang berat terdengar dari mulut Aira. Mau menghubungi Fauzan saja rasanya sangat berat sekali. Apa boleh buat, Aira memang harus menghubungi Fauzan. Dia ingin meminta izin pada suaminya untuk mengurus beberapa keperluannya dikantor.

Meski pernikahannya tidak sedang baik-baik saja karena penolakan Fauzan, Aira tetap tidak boleh berlaku seenaknya. Surganya kini telah berpindah pada suaminya, seperti apapun perlakuan Fauzan kepadanya, ia harus menerimanya sebagai bentuk baktinya.

Bismillahirrahmanirrahim, Hah! Mau menghubungi suami saja groginya setengah mati.

Mas Fauzan ❤️
Terakhir dilihat pukul 06.37

|| Assalamualaikum Mas, ini Aira.
|| Aira izin ya, Aira mau ke kantor. Ada beberapa hal yang harus Aira selesaikan.
√√

Emot love yang Aira tambahkan di kontak WhatsApp sebenarnya buat apa? Yah, sebagai harapan bahwa suatu saat laki-laki itu akan luluh padanya. Ah, seandainya emot tersebut bisa langsung membuat orang jatuh hati, rasanya Aira akan memasangkan ribuan emot yang sama di nomor tersebut. Bak sihir, biar Fauzan langsung menerimanya. Aih, mustahil Aira!.

Yakin tidak ada tanda-tanda pesan tersebut akan dibalas, Aira segera merapikan barang-barangnya. Meski tidak ada balasan dari Fauzan, Aira akan tetap pergi. Gadis itu sadar, bahwa mustahil rasanya Fauzan akan membalas pesan tersebut. Jadi, dari pada menunggu sia-sia, lebih baik dia pergi ke kantor sekarang juga.

Setelah semua dirasa lengkap, Aira segera keluar rumah menuju taksi onlie yang ia pesan beberapa saat lalu. Sengaja, karena mobilnya ia tinggal dirumahnya.

————

"Assalamu'alaikum" Aira mengucap salam setelah mengetuk pintu ruangan terlebih dahulu, berikutnya suara pemilik ruangam tersebut mengintrupsi.

"Wa'alaikumussalam, Masuk!" begitu sang empu menyadari siapa yang datang, ia sedikit terkejut, "Aira?"

Aira tersenyum, "Maaf pak, Aira kesini mau mengantarkan surat pengunduran diri. Aira mau resign". Jelasnya to the point.

"Resign? Kamu yakin Aira?" Pengunduran diri Aira yang tiba-tiba membuat Johan merasa heran, terlebih Aira merupakan karyawan yang sangat kompeten. Sangat disayangkan kalau Aira harus resign.

"Aira yakin pak, Aira tidak akan bisa berlama-lama dikantor ini. Terlebih, Aira sudah menyakiti hati Kak Adnan"

Pak Johan melepas kacamata yang ia kenakan dan meletakkannya di meja, "Itu keinginan Adnan sendiri nak, kamu ngak salah"

DIARY AIRA [TERBIT]Where stories live. Discover now