18. The best day,Tapi..

2.2K 97 16
                                    

Tapi sebelum itu pastikan kalau kalian udh vote ya,
Kalau belum vote author gak mau lanjutin cerita ini
Tolonglah hargai karya orang
Oke lanjut :)

•••

§£v£n Hu§βαnD

Sudah satu minggu berlalu.
Tepat di hari ini,pernikahan rena dengan ketujuh pria itu. Ya sudah memasuki pernikahan yang keenam bulan Banyak yang sudah mereka lalu
Dan disaat seperti ini pula kebahagiaan dan kesedihaan datang secara bersamaan.
Bahkan rena sendiri tidak dapat mempresiksinya

Di umur 17 tahun dirinya harus menerima perjodohan yang menurutnya konyol,namun semuanya mengalir begitu saja rena mulai menerima pernikahan itu.
Menyerahkan seluruhnya kepada tujuh pria itu,menjadi seorang ibu untuk putrinya shelia jung a.k.a Shelia Choi yang sudah berganti marga mengikuti marga rena

Mencoba berfikir dewasa,mencoba menunjukkan kalau dia bisa menjadi putri bagi ayahnya, menjadi ibu,teman sekaligus seorang eonni bagi anak dan adik adik
Menjadi menantu yang bisa mengikuti perintah mertuanya dan juga menjadi seorang istri bagi ketujuh suaminya bersikap adil dan membagi kasih sayangnya pada ketujuh suaminya.

Dan harus kehilangan temannya,yang sudah mengisi hari harinya disekolah namun temannya itu memilih berteman dengan kebohongan. Ya dia adalah Kim Jiso teman rena yang sudah berganti list menjadi temannya si jennie anak kepala sekolah di sekolah rena.

Rena pov

"Eomma"

Aku menoleh ke arah shelia,melihat wajah polosnya membuat ku gemas sendiri. Aku tersenyum lalu tanganku tergerak untuk mengelus rambutnya "Ada apa hmm? Ingin sesuatu?"

"Aku ingin Appadeul, cudah tiga hali aku tidak belmain dengan appadeul eomma."

Rena hanya bisa memeluk anaknya itu,memberikan kehangatan situbuh anak itu. Suaranya terdengar lemas dan lesu " Kan appadeul sedang sibuk sayang,jadi lia gak boleh sedih" mencoba membuat anaknya itu mengerti.

"Tapi cecibuk apapun itu appadeul celalu belmain dengan lia" Shelia semakin mengeratkan pelukkannya terdengar pekikkan sedikit, pasti anak itu berusah menahan tanggisan

Aku mengapitkan kedua pipinya dengan kedua tanganku mencoba melihat anak itu,terlihat sudah hidung yang memerah dan telinganya juga memerah.
Aku hanya bisa menghela nafasku berat,memang sudah tiga hari sikap mereka berubah sering marah marah dan membentak. Bahkan semalam aku hampir saja terpukul tadi malam oleh jimin.

Tanggisan nyaring mulai terdengar ditelingaku,aku memeluk shelia kembali mencoba menenangkan putrinya itu.
Aku merasakan tubuh shelia terasa berat,aku menunduk ternyata dia sudah tertidur.
Aku menggendongnya perlahan lalu berjalan kearah kamarnya. Untung kamar anak gadisnya kedap suara jadi dia tidak mendengar suara bising dari luar.

Aku keluar dari kamar shelia,airmatanya mengalir begitu saja. Aku berjalan kearah ruang tamu

Kata kata kalian tadi malam,seakan aku ini wanita murahan. Sebenarnya ada apa? Kenapa kalian menjadi kasar dan pemarah- batinku menahan semua rasa sakit ini bukan sakit fisik tapi sakit batin dan mental yang ku rasakan.

Tiba tiba ada menganjal diperut seperti sesuatu yang mengaduk disana,namun aku masih menahannya.

"Huekk.." aku berlari menuju wastafel yang berada didapaur,mengeluarkan semua yang menganjal di perutnya namun aku tidak mengeluarkan apa apa hanya cairan bening. Aku masih terus berusaha mengeluarkan apa yang ingin ku keluarkan

My Seven Husband •BTS• [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang