Jimin terus menatap ruang oprasi yang tak kunjung selesai sudah 4 jam mereka menunggu namun belum ada satupun keluar dari ruang oprasi, yoongi mencium pipi jimin membuat jimin menatap yoongi dengan kesal namun pipinya bersemu merah karena rasa malunya.
Dua bocah mungil berjalan dengan senang sembari membicarakan apa yang mereka lakukan tadi tak lupa dengan tas dan plastik yang mereka bawa membuat mereka sedikit kesusahan, tak lama bocah itu sampai dimana jimin dan yoongi berada yang tengah menatap mereka dengam senyum hangatnya.
Bruk
" uh "
" kalian lelah hm "
" uhm "
" kalian bawa apa "
" kan "
" kekeke gomawo ne "
Cup
Cup
" kenapa dengan pipi kalian "
" uh, mommy pa in at mommy "
" jahat kenapa hm "
" mungkin grandpa yang melakukan ini " ucap yoongi
" apa sudah pulang "
" ne, eomma bilang sudah pulang "
" syukurlah "
" mommy cu "
" palli "
" ji uga "
" palli "
Sret
" jangan di gigit arra "
" uhm "
Yoongi menutup bagian dada jimin dan membiarkan kedua anaknya menyusu dengan tenang walau sesekali mereka tertawa dengan kejahilan mereka, tak lama salah satu kepala anaknya muncul di balik coat milik yoongi dan tersenyum cerah dan kembali masuk kedalam coat yoongi dan kembali muncul.
" baa " mino
" aigo "
Plop
" sudah "
" uhm "
" daddy dong "
" palli "
" Mino sudah menyusunya "
" um "
" baiklah "
" jangan bergerak nanti kau jatuh "
Tuk
Tuk
Hap
" AAAA UNG PAS PAS "
" ni "
" pas daddy daddy ung at "
" wlee "
" aaa "
Jimin memegang tubuh mino dengan kencang agar anaknya tidak jatuh kelantai dan berakhir menangis kencang dan mengganggu pasien lain, berbeda dengan yoongi yang harus menahan sakit di kepalanya akibat tarikan minji yang tidak main main karena ingin melepaskan kakinya pada mino, salahkan minji dengan usil mengetuk ngetuk mino dengan sepatu mungil tentu saja mino langsung menariknya.
" yah minji kau bisa jatuh "
" hihihi "
" aaa "
" mino lepaskan "
" uhm "
" aaa "
" yah "
