Chapter 5

479 47 8
                                    

Holla Minna i'm comeback with chapter 5

Seperti biasa vote first sebelum baca yah kawan⭐

And Happy Reading

"Hina jam berikutnya pelajaran siapa?-(y/n)

"Kalau tidak salah nanti ada pelajaran matematika dengan Pak Muramatsu"- Hinata

"Huh matematika yah"- keluh (y/n) setelah mendengar bahwa jam berikutnya adalah pelajaran yang paling dia benci. Meski otak (y/n) pintar sejujurnya ia sangat tidak suka dengan matematika berkebalikan dengan pelajaran bahasa (y/n) paling ahli dalam bidang itu.

"Ayolah (y/n)-chan kali inii saja bersemangat lah bertemu pak Muramatsu dia tidak akan memakanmu"-hinata. Dikira pak Muramatsu si Sumarno kali//eh siapa sih namanya author lupa//

"Aku akan bersemangat kalau matematika nya cuman ada penambahan dan pengurangan, pasti saat itu juga matematika akan jadi pelajaran favorit seluruh dunia"-ucap (y/n) seakan mengerti penderitaan orang² didunia yang mencoba menyukai matematika tapi terdengar mustahil bagi (y/n) dan author.

"Ahaha" Hinata hanya bisa tersenyum canggung pendengar curahan hati author yang paling mendalam itu.

Dan pelajaran selanjutnya pun dimulai, pak Muramatsu masuk dan memberikan tugas yang sangat gampang sekali bagi orang pinter. Kalian pasti kenal kan dengan si x dan si y. Nah selama dua jam kedepan mereka akan menemani (y/n) dikelas sebelum bel pulang berbunyi.

***

Setelah pelajaran selesai (y/n) pun memutuskan untuk mampir ke perpustakaan umum untuk mencari referensi buku yang akan digunakan sebagai bahan membuat tugas bahasanya. Sebelum sampai disana mereka mampir ke toko Boba karena,,,yah karena mereka haus lah.
Mereka pun masuk dan mulai memilih rasa untuk flavor Boba mereka. (Y/n) dan Hinata menghampiri salah seorang penjaga toko dan hendak memesan.

"(Y/n)-chan kau mau rasa apa?"- tanya Hinata

"Samain aja"- jawab (y/n)

"Kalau begitu,,tolong dua Capuccino Boba yah bang"- Hinata. Abang penjual bobanya pun pergi menyiapkan pesanan mereka.

Hinata dan (y/n) duduk di bangku yang sudah disediakan sembari menunggu Boba datang.
Hinata menyadari kalau (y/n) sejak pagi bersikap tidak seperti biasanya, seperti ada yang dipikirkan oleh anak yang biasanya aja g peduli kalo satu dunia kebakaran, tapi hari ini ia tampak seperti tidak tenang.

"(Y/n)-chan kau kenapa sih sebenarnya?"tanya Hinata

"Hm?"-gumam (y/n)

"Kenapa kau dari tadi pagi terlihat aneh"- Hinata

"Maksudnya?"-(y/n)

"Yah walaupun setiap hari kau memang aneh sih"- Hinata

"-_-"

"Maksudnya kau hari ini lebih aneh dari biasanya lebih banyak diam dari pada jelalatan"- Hinata

"Segitu aneh nya kah aku setiap hari?"-(y/n)

"Hooh"- Hinata

Beberapa saat kemudian pesanan Boba sudah tiba. Merekapun menerima Boba tersebut dan melakukan pembayaran dikasir karena hari ini (y/n) sedang dalam mood yang kurang baik jdi Hinata berbaik hati untuk membayarkan Boba milik (y/n) juga. Sebagai teman yang baik yah ga sih

Saat sudah keluar dari toko Boba mereka pun mulai berjalan menuju perpustakaan seperti yang mereka rencanakan sebelumnya. Masih penasaran dengan (y/n), Hinata pun mencoba menanyakan keadaannya lagi.

Your Smile is Only For Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang