Long Lost Sister

1K 127 7
                                    

Note : vote pwease 🥺


Jennie sedang mengupas jeruk dan meluruskan kakinya di depan TV. Jarang-jarang ia dapat melakukannya di sore hari seperti ini, biasanya ia menghabiskan waktu seharian berada di Restaurant melihat si Yerim memasak ataupun ikut ambil andil dalam hal masak memasak.

Rumah Joohyun agak kecil tapi menurutnya sangat nyaman untuk ditinggali. Jennie menghitung jarinya, berapa minggu ia telah tinggal di sini. Mungkin seminggu lebih tiga hari, jujur dia mulai merindukan suaminya bodohnya juga. Tapi tidak, ia tidak boleh kasihan dan jatuh dalam pesona atau bujuk rayu wanita itu lagi. Sekarang tupai itu selalu menyebalkan menurutnya.

Joohyun membuka pintu tergesa, membuat Jennie memandangnya heran. Ia segera membersihkan rumahnya termasuk membuang kulit jeruk yang ada di lantai bekas makan si kucing.

"Jenniyaa, buang ini di tempat sampah pabbo!" Joohyun melemparkan kulit jeruk tersebut ke tempat sampah dengan tergesa-gesa.

"Yak, aku sudah membersihkan rumahmu tadi."

"Mana? Masih banyak debu di sini!" Joohyun mendelik padanya.

"Yak, kau kenapa sih. Biasanya kau tidak begini dan lebih memilih bermalas-malasan."

Joohyun mengusap keringatnya, lalu ia berkacak pinggang.

"Kau tau, pacarku akan datang malam ini."

Jennie menahan tawa. "Pfft... orang sepertimu punya pacar?"

"Memangnya aku kenapa? Kau tau pacarku sangat tampan, bahkan lebih tampan dari pada adikku yang bodoh itu."

"Yak! Dia orang paling tampan di dunia!"

"Kau tidak tau saja pacarku."

"Baik, mari kita lihat nanti malam, seberapa tampankah dia." Joohyun hanya tersenyum menunjukan matanya yang sipit pada Jennie yang artinya ia menjawab tantangan si kucing itu.

Malam hari tiba...

Joohyun membenarkan rambutnya yang masih basah, sayang ia tak punya pengering rambut untuk mengeringkannya. Tapi tidak apa, ngomong-ngomong ia harus menggunakan pelembab bibir, sebab tadi siang bibirnya kering. Saat mereka berciuman tadi mungkin Wendy merasa kurang nyaman. Atau lebih baik memakai yang berasa saja agar lebih enak cipokannya heheh.

Pintu rumahnya diketuk, dan beberapa saat yang lalu ia memang mendengar suara mobil. Joohyun yakin itu Wendy, ia segera membuka pintunya dan menemukan seorang yang Joohyun yakin dia bukan manusia. Wendy terlihat sangat tampan dengan baju santai itu, ia mengenakan hoodie dan celana kain panjang hitam rambutnya sedikit berantakan karena di luar turun salju tapi tidak mengurangi ketampanannya.

Baju Wendy terlihat sangat santai, tapi mampu membuat seorang Bae Joohyun jatuh di bawah kakinya.

"Hai, Hyunnie. Kau baru habis keramas? Rambutmu basah." Wendy menyuntuh rambut Joohyun dan mengacaknya sedikit.

"Emmm, apa aku tidak boleh masuk. Di luar dingin..."

Joohyun tersadar, lalu ia membuka pintu lebih lebar dan membiarkan kekasihnya masuk.

"Kau mau minum apa? Aku akan buatkan." Pintu kamar terbuka begitu saja dengan tiba-tiba membuat Wenrene terkejut.

"Pacar Joohyun datang, mari kita lihat lebih tampan dia atau suami-ku" mata mereka bertemu, Wendy memandang Jennie dan Jennie syok berat melihat keberadaan si Wendy. Dia akan menutup pintu kamar lagi, namun Wendy lebih dulu menahannya.

"Di sini kau rupanya, ayo pulang suamimu menunggumu." Katanya sambil menahan pintu

"Shireo! Katakan padanya tinggal saja di kantor!"

Bad liar (A Chaennie Story) 🔞 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang