Episode 5 : Sasebo Slashing

2K 349 116
                                    

"Patahkan salah satu kaki mereka," ujarku kembali duduk di kursi yang hanya ada satu-satunya di ruangan ini. "Kecuali dia," tambahku ketika mereka berniat mengambil Koi. Begitu ketiga pria lain diseret pergi dari hadapanku, aku menatap teman Kyu itu lekat-lekat.

Apa bagusnya pria ini daripada aku?

"Berdiri," perintahku yang segera dilaksanakan oleh Koi.

Aku berjalan mengelilingi Koi dengan tidak begitu cepat, namun tidak begitu lambat juga. Aneh, dia tidak lebih tinggi dariku. Mungkin masih butuh 15 sampai 20 sentimeter lagi agar anak ini bisa menyamai tinggiku.

"Lepas sepatunya."

Tangan pria yang ada di samping Koi dengan gesit melakukan apa yang kuperintahkan. "Aneh," ujarku lagi. Ibu jari kakinya tidak lebih besar dari ibu jari kakiku. Ini mitos, hanya saja mungkin saja benar. Banyak yang bilang jika ibu jari kaki bisa merepresentasikan ukuran kita. Sebenarnya aku percaya dan tidak percaya, tapi dicoba tidak ada salahnya.

Untuk beberapa saat, aku mengamati tubuh Koi hanya untuk dilempar ke dalam kebingungan yang semakin tak berdasar. Tubuh Koi tidaklah lebih besar dan sekeras diriku.

Jadi apa?! Apa yang membuat Kyu menyukai anak ini?

Hanya sedetik, akhirnya aku sadar. Aku segera membuka pakaian Koi. "What the actual fuck!" geramku rendah.

Tubuh Koi setidaknya punya lima tato yang tak kuketahui maknanya. Apa mungkin tatonya itu ada hubungannya dengan Kyu? Tidak bisa dibiarkan! Hanya aku yang boleh menyukai Kyu lebih dari apapun di dunia ini. Tidak boleh ada pria lain yang menyukainya di arah yang sama dengan aku yang menyukai Kyu!

"Lupakan dia." Tubuhku kurapatkan pada Koi dan menatap wajah anak itu seperti aku ingin menginjaknya. "Hapus semua tatonya."

"Apa?" Wajah Lion terlihat sangat kaget. "Kupikir kau juga akan mematahkan kakinya, Bos. Kenapa hanya dia yang berbeda?" tanya Lion tidak terima.

Aku tidak ingin mengambil resiko. Biar bagaimanapun, Kyu menyukai anak ini. Jika aku menghancurkan masa depan Koi, Kyu bisa saja berperang denganku. Sebelum aku berhasil membuat Kyu benar-benar tergila-gila padaku, aku tidak akan menyentuh Koi. "Hapus saja."

Wajah tidak terima, Lion tunjukkan padaku. Hanya saja, aku bosnya di sini. Aku adalah peraturan itu sendiri. Perkataanku adalah mutlak dan tak bisa diganggu gugat. "Lanjutkan pencarian Kyu," perintahku pada Lion ketika Tiger telah membawa Koi pergi dari hadapanku.

"Kenapa kau sangat ingin mencari pemuda yang bernama Kyu ini, Bos?" tanya Lion penasaran. Beberapa wajah yang sama ditunjukkan oleh bawahanku yang masih ada di ruangan.

"Kyu adalah kekasihku."

Wajah kaget tiada terkira ditunjukkan oleh semua anak buahku. "Bukannya Nyonya Quinn—"

"Kami akan bercerai."

Wajah tak kalah kaget ditunjukkan oleh mereka semua lagi. "Bos, apa Nyonya Quinn menceraikanmu karena kau berselingkuh darinya?"

"Quinn juga suka Kyu."

Ekspresi kaget mereka seolah-olah dipangkat tiga yang membuatku sedikit takjub sebenarnya.

"Bos! Apa ini yang namanya cinta segitiga?" celetuk seseorang dari kerumunan.

"Cintaku dan cinta Quinn berbeda."

"Beda apanya, Bos?"

Dim menghela napasnya gusar karena sadar jika aku hanya akan membalas sedikit-sedikit dan membutuhkan waktu lama bagiku untuk menjelaskan semuanya ke mereka. "Nyonya Quinn menyukai Kyu sebagaimana seorang kakak menyukai adiknya. Sedang Bos menyukai Kyu secara seksual."

Haunting SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang