Mature content (18++)
"Pak-, saya benar² minta maaf. Saya tidak bermaksud untuk ini semua. Jadi saya mohon-, bebas kan saya pak." mohonnya sedikit memelas.
"Maafkan saya Kyungsoo. Saya tidak akan melepaskan apa yang sudah saya dapatkan. Semua ini te...
Kyungsoo baru saja memasuki ruang kelasnya. Bisik² tentang Dosen barunya, yang katanya-, galak dan dingin. Terkenal juga akan ke-killerannya. Sungguh membuat Kyungsoo bergidik ngeri. Ia berjalan menuju meja-, tepat berada paling belakang.
Duk
Dari pada mendengar para teman sekilasnya berghibah. Ia memilih membaca buku-, sembari menunggu sang Dosen datang. 5 menit berlalu-, Kyungsoo yang terlalu fokus. Tak menyadari kedatangan sang Dosen. Teriakan orang² memuji ketampanan pria-, yang tengah berdiri dengan wajah datar dan dinginnya itu pun, tak Kyungsoo dengar.
.
.
.
"Selamat pagi semuanya." sapa pria itu ramah. Namun-, wajahnya masih saja datar dan dingin.
"Pagi pak." sapa mereka kompak dan sopan.
Hanya satu orang yang tak menjawab. Siapa lagi, jika bukan Kyungsoo. Kedua mata tajam itu melirik tepat ke arah Kyungsoo.
'Gadis itu-, bukannya dia--,'
Pria bertelinga peri itu tengah bersmrik mengerikan. Seolah-olah, ia tengah menemukan mangsa empuk.
.
.
.
Kyungsoo masih fokus pada buku²nya. Sampai di mana-, salah satu temannya. Menegur pelan dirinya, baru ia sadar.
Kyungsoo melirik sebentar. Ia pun mendapatkan kode dari temannya tersebut. Segera ia menutup bukunya. Dan melihat ke depan. Betapa terkejutnya dirinya. Melihat sosok yang berdiri tegap di depan sana. Sosok itu menatap Kyungsoo, dengan tatapan yang sulit di artikan. Membuat Kyungsoo, kesusahan menelan ludahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
