part. 5

392 85 4
                                    

    "Hey jiminshi !!! Cepatlah sedikit !!" Ucapku sambil menggedor pintu kamarnya.
  
"Iya iya !!!" Terdengar teriakan dari dalam ruangan itu.
 
  "Dari tadi iya iya tapi ga keluar keluar. Para hyung udah nungguin kita sarapan goblok !" Kesalku karena pria bantet itu terlalu lama bersiap.

Cklek...  Pintu kamarnya terbuka, terlihatlah pria pendek dengan mengenakan seragam SMA
  
  "Pagi tae..."  Ucapnya aambil berjalan mendahului ku menuju ruang makan. Aku menggelengkan kepalaku menyaksikan tingkah anehnya ini. Di tunggu malah ninggalin.

 

   "Pagi hyung... Pagi kook." ucapnya dengan suara keras saat sudah memasuki ruang makan.
  
  "Kau semangat sekali hari ini." Ucap jin hyung sambil memberikan beberapa lembar roti untuk jimin dan untukku. Dia juga menuangkan 2 gelas susu untuk kami.
   
"Terima kasih Hyung. ku akan mengambil hadiah hari ini." Jimin mulai melahap rotinya.
 
   "Hadiah apa ? Ini kan belum ujian..." Namjoon hyung menatap ku dan Jimin bergantian.
 
   "Hadiah karna grup basketku telah mengalahkan grup enhypen. Grup basketku dan tae akan mendpat banyak uang karna kami beetaruh." Jimin menjelaskan.  Aku mengangguk kecil menyetujui ucapannya. aku menatap jungkook yang sedari tadi diam saja. Tidak biasanya ia seperti itu. Aku menyenggol sikut jimin untuk memberi kode, jimin segera menatap jungkook yang menunduk dalam hingga Poninya hingg menutupi wajanya.

    "Kook. Kenapa ga pake seragam ?? Lo ga sekolah ? Lo sakit ??" Tanyaku padanya. Ia hanya menggeleng pelan. Setelah itu ia berdiri dan berjalan ke kamarnya, meninggalkan kami semua yang saling menatap.
 
   "Ada apa dengan bocah itu ?"  Ucap suga hyung pelan, tapi kami dapat mendengar suaranya.
   
"Sudah.. kalian sarapan dan berangkatlah. Nanti biar hyung yang bicara padanya, lagipula ketepatan hari ini hyung ga berangkat kerja." Ucap jin hyung.
 
   "Aku sudah selesai. Ayo berangkat." Ucap suga hyung berdiri dan meninggalkan kami. Aku, jimin, hoseo hyung, dan namjoon hyung mengikutinya dari belakang.
 
   "Kami berangkat hyung.." ucapku berpamitan pada jin hyung. Ia mengangguk.
 
   "Hati-hati.."

__________


    "Kalian ngerasa ada yang aneh kan pastinya.." Hoseok hyung memecah keheningan di dalam mobil, ia mempercepat laju mobilnya.
   
"Jangan ngebut ngebut hyung." Ucap jimin. Hoseok hyung tersenyum simpul.
 
  "Iya.. akhir-akhir ini perilaku jungkook sangat aneh. Dia agak pendiam" ucap suga hyung.

   "Bahkan kemarin jungkook bilang kalo dia ga mau sekolah lagi Hyung. Apa mungkin dia ada masalah di sekolahnya ya.." ucap jimin.
  
"Kalian berdua ga tau masalah jungkook, apa kalian ga pernah cek keadaan jungkook di SMP ?" Tanya namjoon hyung padaku dan jimin. Kami menggeleng.
 
  "Sekolah kami kan ga Deket hyung. Kami bakal ketemu kalo udah pulang sekolah." Aku memberi pengertian. Mobil kembali sepi, semua orang sibuk dengan pemikirannya sendiri-sendiri.

    Hoseok hyung menghentikan mobilnya tepat di depan kelas kami.  Aku dan jimin memang selalu berada dalam kelas yang sama.
     Siswa dan siswi melihat kami seperti melihat seorang idol.
   
"Kami berangkat ke kampus.. sampai bertemu di rumah." Ucap hoseok hyung.

_________


_____________

______________________


_________________________________



_______________________________________________

Tok.. tok.. tok...
Aku mengetuk pintu kamar adikku yang paling kecil, ntah mengapa akhir-akhir ini dia jadi sedikit pendiam dan sering mengunci diri dalam kamar.
  
  "Kook, buka pintunya. Hyung mau bicara.." ucapku untuk membujuknya. Hening, tak ada jawaban.
Tok.. tok..

     "Kook.. kau baik-baik saja didalam ?" Tanyaku karna tak ada jawaban.
       Gubrak !! Aku mendengar Suara benda keras yang terjatuh dari kamarnya.
    
  "Akh... Hyung..." Aku mendengar rintihannya dari dalam. Karna panik, aku mendobrak pintunya hingga beberapa engsel pintu itu rusak.
     
"Jungkook !!!" Teriaku saat aku melihatnya dalam keadaan meringkuk di pojok kamar. Aku berlari menghampirinya dan melihat pakaiannya yang berlumuran darah.
     
"Bodoh !! Apa yang kau lakukan !! Kau mau mati konyol ?!" Ucapku saat mataku melihat pergelangan tangannya yang terluka. Dia mencoba mengakhiri hidupnya.
       Dengan cepat aku menyobek t-shirt putih yang kukenakan dan aku membebat lukanya agar darah tidak banyak keluar.
    
  "Akh.. hyung.. hikss.." jungkook merintih lalu menangis, bahunya bergetar.
    
  "Hyung.. ma-maafkan aku..." Ucapnya sambil menghapus air matanya.
     
"Apa yang kau lakukan ? Apakah menurutmu ini adalah hal yang hebat ?" Ucapku sambil memeluk tubuhnya. Ia meletakan kepalanya di dadaku dan terus menangis.
     
"Sudah.. jangan menangis, lihatlah dirimu yang menyedihkan. Ayo, biar ku gantikan pakaianmu yang kotor." Ucapku lalu menuntunnya ke ranjangnya. Perlahan, aku membuka Hoodie biru muda yang ia kenakan. Mataku terperanjat saat menemukan banyak bekas luka baru dan lama di tubuhnya. Aku juga menemukan beberapa lebam.
      
"Luka apa ini ?" Ucapku meminta penjelasan.
    
  "I-itu luka jatuh saat aku bermain futsal di sekolah.." ucapnya gugup. Aku melihat kebohongan di matanya. Aku berlari ke kamarku dan mengambil sebuah salep luka di meja nakasku, lalu kembali ke kamar jungkook.
    
  "Sini biar ku obati lukamu." Ucapku sambil mengolesi lukanya dengan salep.
    
  "Akh.. shhh hyung..." Jungkook meringis saat aku mengoles luka besar di pundaknya.
     
"Sudah selesai.. kook, kami yang ada di rumah ini adalah hyungmu. Jika kau punya masalah, tak ada salahnya untuk bercerita kepada kami. Kau adalah adik kesayangan kami, kami sedih jika kau sedih kook. Sekarang katakan, ada apa denganmu ?" Ucapku sambil memakaikan tsirth oblong hitam miliknya.
   
   "Ak-aku baik baik saja hyung.." ucapnya sambil menunduk. Aku mengusap rambutnya dan duduk di sampingnya.
    
  "Kau yakin ? Ya sudah.. sekarang berbaring dan tidurlah. Tenangkan dirimu." Ucapku sambil membimbingnya untuk berbaring.
    
  "Jin Hyung... Jangan tinggalkan kookie.." ucapnya sambil meneteskan air matanya.
       Aku mengangguk dan ikut berbaring di sampingnya.
     
"Kau percaya pada para hyungmu kan ? Ayo, istirahat lah.." ucapku untuk menenangkannya. Jungkook mengangguk kecil dan berhenti menangis.

Aku disini jungkook.
Kami tak akan pernah meninggalkanmu.

BTS Physco [TAMAT]✅Where stories live. Discover now