dead body

6K 205 16
                                    

Park Jisung (NCT)

⚠️ Murrder , death , mpreg , harsh word ⚠️

Jangan ketawa kalian!




Johnny menyeret plastik hitam besar berisikan beberapa potongan tubuh di dalamnya ke tengah hutan, entah itu kepala, tangan, kaki, atau apapun itu. Untuk organ tubuh sengaja ia ambil untuk ia jual, lumayan untuk menambah penghasilnya.

Saat suara sungai semakin terdengar di telinga, Johnny pun mempercepat langkahnya agar ia bisa cepat pulang dan bermain dengan Mocha kucing gembul kesayangannya. Belum sempat Johnny membuang sisa tubuh itu ia lebih dulu melihat seorang remaja 18 tahunan berada di sungai yang sama sambil menyeret seorang pria yang sudah mati, oh sepertinya Johnny akan mendapat teman malam ini "nice dead body kid, first time?"

Remaja itu terperanjat kaget saat mendengar seseorang yang berteriak kepadanya, "santai saja, aku juga ingin membuang sampah kok." Kata Johnny sambil mengeluarkan satu-persatu potongan tubuh itu lalu membuangnya ke sungai, ramaja itu hanya diam dengan mata yang sedikit melotot. Sepertinya ia baru saja melihat pembunuh sungguhan, dan ia berspekulasi kalau orang di seberangnya itu yang menyebabkan beberapa orang hilang dalam sebulan terakhir ini.

"Lain kali potong tubuh korban mu menjadi beberapa bagian, dan jangan lupa pakai sarung tangan. Bahaya kalo sidik jarimu ada di sana, kalau malas bakar saja" dengan santainya Johnny berkata pada remaja itu.

"A-aku tidak berniat membunuh, tapi aku butuh uang aku tidak punya orang tua"

Ahh pintu hati Johnny sedikit terketuk, tapi dalam otak liciknya sudah terangkai beberapa kelakuan jahat "kasiahan sekali, ambil pisau ini untuk memotong tubuh pria itu. Sudah nya kau ikut dengan ku."

Johnny melemparkan sebilah pisau besar yang sangat tajam, walau tidak bisa memotong langsung tulang tapi setidaknya pisau itu bisa memotong bagian persendian. Remaja itu langsung mengangguk dan dengan cepat memotong bagian tubuh yang bisa di potong dan membuangnya ke sungai, butuh waktu satu setengah jam untuk menyelesaikan potongan itu. Maklum, ia masih pemula.

Remaja itu mencuci tangan dan pisau yang sudah terlumuri darah, dan mencoba menyebrang melewati sungai yang cukup deras itu. "Cukup pintar untuk pemula" Johnny mematikan rokoknya lalu merangkul remaja itu dan berjalan menjauhi sungai, "omong-omong siapa namamu?"

"Jisung"

"Oke Jisung, sekarang kau adalah kekasih ku"

"Hah?"

"Bercanda"











"And that's how i meet your father" Johnny menutup ceritanya lalu menatap anak perempuan yang ada di pangkuannya, anak perempuan itu terlihat berbinar setelah mendengar cerita ayahnya itu "wahh ayah hebat bisa meluluhkan hati Daddy!"

"Ohh jelas, dulu dia selalu menolak cintaku. Tapi apa sekarang? Daddy mu itu malah yang paling cinta kepada ku"

"Namanya juga cinta," Jisung masuk ke ruang keluarga sambil membawa tiga gelas coklat panas di nampan lalu duduk di depan mereka berdua, bercerita tentang masa lalu bagaimana cerewet nya Johnny dulu saat sedang hamil, bagaimana posesifnya Johnny saat Cherry hamil, dan bagaimana kelelahannya Jisung saat ia yang harus menanggung semua pekerjaan johnny. Bahkan morning sickness juga, "Daddy kemarin Cherry dibully karena tidak punya ibu, Cherry gak suka!" kata anak perempuan itu sedih sambil menundukkan wajahnya ke bawah membuat Johnny dan Jisung langsung berhenti tertawa.

"Cerry gak suka, Cherry juga mau punya ibu!"

"Cherry sayang, iri itu gak boleh ya. Kan kamu masih punya ayah sama Daddy. Jangan gitu ya?" Johnny mengelus sayang kepala anaknya, dan Cherry hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Cherry memang sedih tapi ia sangat senang bisa memiliki ayah dan Daddy yang hebat. Walau memang sedikit gila seperti sekarang, "tapi kalo emang dia caper, udah injek aja lehernya" lanjut Johnny, lihat kan.

"Boleh?!"

"Boleh dong!!"

"Yeay!"

Jisung menggelengkan kepalanya, ia tak habis pikir dengan kelakuan suaminya itu. Bisa-bisa nya ia mengajarkan sesuatu yang tidak baik kepada anaknya, sudah mana ia menceritakan bagaimana saat pertama kali mereka bertemu lagi. Semoga saja di masa depan saat putri kecil mereka sudah besar dan memahami semuanya ia tidak akan membenci mereka, baru berharap.

"Oke Cherry gak mau ibu lagi"

"Nah bagus"

"Tapi Cherry mau satu"

"Apa itu sayang?"

"Cherry mau adik ya, ayah?"

Johnny langsung diam mematung, ujung bibirnya yang sebentar lagi menyentuh gelas itu seketika terkatup mendengar permintaan anaknya yang cukup yahhh. Sementara Jisung sudah tersenyum tidak jelas di balik gelas coklat panasnya, ini kesempatan bagus bukan?

"Boleh kan ayah? Daddy boleh kan?"

"Boleh dong sayang, tapi hari ini kamu tidur sendiri dulu ya. Biar Daddy sama ayah bikin adik buat kamu"

"Yeay makasii Daddy, bye Cherry mau tidur cepet. OH SEKALIAN KUCING BARU, KASIAN MOCHA SENDIRIAN!" anak itu langsung bangkit dan berlari ke arah kamar tamu meninggalkan pasangan suami-suami itu di ruang tengah berdua, "kamu sayang anak kan John?"

Johnny mulai keringat dingin, oke sepertinya ini akan menjadi malam yang sangat panjang bagi keduanya. Semoga besok dan kedepannya ia masih bisa berjalan dengan benar.

"Hah, anjing!"




END

Kok jadi creppy gini sih😶😭

Omong-omong kalian suka gak kalo aku bikin yang rated ? Nambahin sex scene gitu. Kalo mau aku bikinin...


CUTIE JOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang