19. Husband.

14.8K 2.5K 520
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen terus, aku suka.

***
Yeonjun melihat kearah Haewon yang duduk di sofa sambil melihat kearah Soobin yang sedang bermain game di handphonenya.

Karena gak ada sinyal, dia memainkan game offline dan itupun game masak-masak, Haewon banyak bertanya tentang apa saja bahan masakan yang ada disana karen tampak asing baginya.

Soobin tentu dengan senang hati menjawab pertanyaan dari Haewon, lagipula dia malah senang jika melihat Haewon mengetahui makanan yang ada di kota.

Setidaknya dia bisa berharap kepada mereka berdua tentang kota bagaimana, tidak tentang desa ini terus.

Yeonjun dan Soobin juga tau kalau Haewon tanpa memberitahu mereka berdua sedang bertahan agar tidak takut dengan kondisi desa ini.

Apalagi dia jelas-jelas menjadi target dari bawahan kepala desa karena dianggap sebagai pengkhianat, padahal Haewon hanya melakukan hal yang menurutnya benar kenapa sampai dituduh sebagai pengkhianat.

"Kakak butuh sesuatu?" tanya Soobin saat melihat suaminya yang baru saja bergabung bersama mereka di ruang tamu.

"Buatkan teh, ya," jawab Yeonjun membuat Soobin mengangguk dan mengarahkan handphonenya ke Haewon.

Namun Haewon tidak mau menerimanya karena takut merusak handphone Soobin.

"Pegang aja gapapa, lagipula jika handphonenya rusak, aku bisa membelikan yang baru nanti," ucap Yeonjun membuat Soobin menoleh kearah suaminya lalu tersenyum.

Dasar orang kaya, walaupun Soobin juga orang kaya sih, tapi ya gimana ya, untuk dikatakan kaya karena diri sendiri itu belum, masih orang tuanya yang kaya.

Kalau Yeonjun, suaminya itu sudah menjadi kaya dari perolehan gajinya sendiri, sudah dia bilang kalau standar mereka berdua disana sudah sangat jauh sekali.

Harusnya Soobin senang karena mendapatkan suatu misi bersama Yeonjun, karena otomatis dirinya tidak akan dianggap remeh lagi.

Atau kebalikan ya, banyak yang berkata bahwa Soobin hanya menjadi beban saja bagi Yeonjun, karena ujung-ujungnya pasti hanya Yeonjun yang mengerjakan.

Atasan disana memilih untuk bungkam, para pekerjanya itu selalu meremehkan orang, maka dari itu atasannya ingin sekali misi ini sukses dan Soobin akan dianggap tinggi bagi semuanya.

Yang tau tentang itu hanya Yeonjun sih, karena atasannya berbicara empat mata dengannya, tanpa Soobin.

Misi juga akan membuat Soobin menjadi lebih terhormat, maka dari itu Yeonjun akan menyelesaikannya, demi Soobin.

Soobin tidak pantas diremehkan oleh orang-orang disana.

Yeonjun yang fokus dengan memikirkan Soobin sampai tidak sadar jika Soobin sudah kembali dengan membawa cangkir berisikan teh untuk suaminya.

Lalu Soobin kembali duduk di sebelah Haewon yang masih saja hanya memegang handphonenya tanpa mau memainkannya.

Segitu takutnya dia membuat handphonenya rusak.

"Kakak tidak mengizinkanku pulang?" tanya Haewon tiba-tiba sambil menatap kearah Yeonjun dan Soobin.

Soobin menoleh kearah suaminya itu, semuanya ada ditangan Yeonjun.

Jika Yeonjun mengizinkan, maka Soobin akan melakukan hal yang sama, menurutnya apapun yang diucapkan oleh suaminya pasti adalah sebuah kebenaran.

"Kamu rindu rumahmu?"

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang