26. Leaf.

13K 2.5K 671
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen, hadeh.

***
Lagi-lagi mereka menanjak keatas bukit untuk bertemu sesepuh desa, karena ini sudah satu hari setelah mereka melempar daun bidara sesuai perkataan sesepuh desa.

"Lho? Kakak bertemu dengan theós?" tanya Minsang saat mendengar bahwa Soobin berkata dirinya tadi pagi melihat theós.

Soobin mengangguk, dia gak menceritakan jika theós mendekati Haewon, karena dia tau itu hanya ancaman belaka.

Theós pasti sedang menguji mentalnya saat ini, jika Soobin sudah menyerah duluan, maka pasti theós akan tertawa paling kencang saat ini.

Yeonjun berjalan sambil memegang senter di tangannya, mana jalanannya licin lagi karena tadi sore sempat hujan.

Jadi mau bagaimana lagi, mereka tetap harus melewati jalan setapak yang menuju ke tengah bukit.

Haewon tetap di rumah dengan walkie talkie yang menyala di dekatnya, Yeonjun selalu mengatakan hal yang sama kepada Haewon tadi.

Jika ada sesuatu langsung bicara saja, Haewon hanya membalas dengan anggukan.

Soobin kembali berjalan di tengah-tengah, antara suaminya dan suaminya Haewon.

Lagipula Yeonjun berkata jika Soobin di paling belakang siapa tau Soobin bakalan kenapa-kenapa.

Contohnya seperti sekarang, Soobin memegang tangan suaminya ketika melihat theós yang tiba-tiba muncul di dekatnya.

"Mau mengalahkanku?"

Soobin hanya diam, tidak berniat menjawab sama sekali.

"Sungguh? Aku tidak yakin, aku bisa kalah dari orang penakut sepertimu."

Yeonjun menoleh kearah Soobin yang cuma diam itu, mata Soobin menoleh kearah kanannya dimana theós sudah pergi dari pandangannya.

"Kenapa?" tanya Yeonjun sambil menyeka keringat yang ada di dahi Soobin itu.

Padahal tadi tampak baik-baik saja, sekarang sudah penuh keringat begitu.

Minsang menoleh kearah kanan dan kirinya, soalnya Soobin tadi bertingkah seperti itu, selalu melihat kanan dan kirinya.

Soobin takut, theós suka muncul secara mendadak dan dia terkejut dengan hal itu.

Untuk senyumannya, Soobin sudah mencoba bertahan untuk tidak ketakutan, terbukti dia tidak menangis ataupun berteriak tadi.

Dia menoleh kearah tangan suaminya yang dia pegang dengan kuat hingga terlihat memar disana.

"Maaf kak," ucap Soobin membuat Yeonjun tersenyum, berapa kali coba Soobin minta maaf ke dirinya?

"Tidak masalah," balas Yeonjun sambil tersenyum dan mulai berjalan lagi.

Biarkan saja Soobin bercerita sendiri daripada mereka tanya-tanya.

"Tadi ada theós di sebelahku, lalu berkata yakin aku bisa mengalahkan dia?" cerita Soobin sambil berjalan kearah jalanan di depannya.

Yeonjun akhirnya mengerti, Soobin jika hanya melihat hantu yang biasa gak akan setakut ini.

"Aku tidak mau menjawab, biarkan saja dia menghinaku penakut," balas Soobin membuat Yeonjun tersenyum.

Sepertinya Soobin benar-benar mencoba untuk tetap kuat ya, dia bilang gak akan pernah membuat Yeonjun menjadi pengecut.

Padahal Yeonjun benar-benar gak masalah jika dia dianggap gagal melakukan misi ini.

Memaksa orang agar dirinya berhasil melakukan misi malah terlihat lebih pengecut, maka Yeonjun tidak mau hal itu terjadi.

Hidden Village -yeonbin✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora