Man in Love

2.5K 347 127
                                    

04 : Man in Love

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

04 : Man in Love

⚠️⚠️⚠️

Tanda di atas cuma peringatan tanpa maksud karena emang gak ada konten dewasa di chapter ini. 😁
Silahkan dinikmati aja dan selamat membaca.

***

Xiao Zhan, mahasiswa jurusan economics business seperti yang tertera pada data itu, membuat Wang Yibo tidak bisa mengalihkan pandangan barang sedetik saja.

Ini tidak benar. Ya, dia sangat tahu itu.

Namun, Wang Yibo tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sesuatu dalam dirinya menginginkan lelaki itu untuk menjadi miliknya. Terdengar gila memang, tetapi sekali lagi ... dia tidak peduli.

Saat ini dia bahkan terlihat seperti orang yang kehilangan akal sehat. Memandangi foto Xiao Zhan, mengelusnya lalu tersenyum-senyum sendiri. Benar-benar mirip orang gila. Mau bagaimana lagi, Xiao Zhan terlihat begitu seksi hanya dengan celana dalam berwarna merah muda yang dia kenakan. Apalagi tubuh bagian atasnya juga tak berbalut sehelai benang pun, itu semakin membuat Yibo ingin meneteskan air liur.

[Original pict is Zhang Yixing for Calvin Klein] 😅

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

[Original pict is Zhang Yixing for Calvin Klein] 😅

Seandainya saat itu Wang Yibo tidak penasaran dan meninjau langsung proses pemotretan, mungkin dirinya tidak akan pernah bertemu dengan Xiao Zhan.

Namun, karena rasa penasarannya yang tinggi pada seseorang yang berhasil menaikan 25% profit perusahaan seorang diri, bahkan hanya melalui sebuah majalah, akhirnya Yibo memutuskan untuk datang. Sampai akhirnya terbius oleh pesona Xiao Zhan yang begitu memikat.

Tatapan matanya ketika di bawah kilatan cahaya kamera itu seolah mengatakan, 'bawa aku ke ranjangmu, Tuan'. Apalagi saat itu Xiao Zhan yang hampir sepenuhnya telanjang, Yibo semakin berpikiran liar. 

Wang Yibo meletakkan foto Xiao Zhan di atas meja, kemudian menghempaskan punggung pada sandaran kursi singgasananya. Arah pandangnya menunduk, menatap lekat-lekat pada celana bagian depan yang sudah menggembung.

Fake Innocent [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora