The Hidden Pain

1.3K 185 45
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tidak mudah melarikan diri dari tiga pria anak buah rentenir itu. Sampai Xiao Jiu dan Zhou Keyu harus berlari ke dalam perumahan padat penduduk dan bersembunyi.

Keduanya berdiri saling berhadapan di balik sekat pintu. Itu sangat kecil, bahkan Xiao Jiu hampir tergencet tubuh Zhou Keyu yang tingginya hampir dua meter. Namun, di sisi lain Xiao Jiu bersyukur tidak memiliki tinggi dan proporsi tubuh yang sama, atau jika tidak sulit bagi keduanya untuk bersembunyi di celah sempit ini.

Derap langkah kaki berlarian terdengar melewati tempat persembunyian. Sejenak Xiao Jiu menahan napas dan bersiaga andaikata mereka ketahuan.

"Sepertinya mereka sudah pergi," bisik Zhou Keyu. Dia mengintip dan mengedarkan pandangan ke sekitar, sebelum keluar perlahan-lahan.

"Xiao Jiu," panggilnya.

Dari balik pintu Xiao Jiu keluar kemudian menghela napas panjang. Dia membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut, menetralkan detak jantung dan napasnya yang tersengal-sengal.

"Kita tidak bisa ke kafe sekarang, mereka pasti akan mencari kita di sana," celutuk Zhou Keyu. Dia perhatikan Xiao Jiu yang masih mengambil napas, lalu bertanya lagi, "Ke mana kita sekarang?"

"Ke tempatmu."

Keputusan akhir Xiao Jiu, sementara Zhou Keyu hanya mengangguk ringan.

Tidak butuh waktu lama, kondominium Zhou Keyu kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah maupun dari lokasi padat penduduk tempat mereka melarikan diri dari tiga kacung tadi.

Bangunan lebih dari sepuluh lantai yang didesain dengan gaya arsitektur modern kontemporer semakin menunjukkan kontras antara lingkungan gedung dengan sekitar. Area belakang gedung tersebut adalah wilayah padat penduduk termasuk rumah kecil Xiao Jiu.

Sementara itu, Xiao Jiu sendiri sudah terbiasa berada di tempat ini. Bisa dibilang kondominium Zhou Keyu adalah rumah keduanya. Begitu masuk, tas selempang dan kemeja sekolah langsung mendarat pada sandaran sofa. Sedangkan si pelaku pelemparan benda-benda tersebut justru tergesa-gesa melepas sepatu dan melemparkan diri ke atas ranjang.

"Hari ini kau mau ke kafe?" Zhou Keyu membuka lemari pendingin, lalu melemparkan satu kaleng soda ke arah Xiao Jiu.

"Tentu," sahutnya sambil mendudukkan diri. "Kau pikir mereka bisa menghalangiku meraih pundi-pundi uang, hah?"

"Xiao Jiu, ini tidak akan selesai. Berapa lama ini akan berlangsung?"

Helaan napas berat terdengar meluncur dari sela-sela bibir Xiao Jiu. Selagi membuka kaleng soda dia menjawab, "Aku tahu."

Ekor matanya melirik ke arah perutnya, tepat pada bekas jahitan pasca operasi lima tahun yang lalu. Kemudian dia mengangkat dagu, menatap dalam-dalam ke arah Zhou Keyu dan berkata, "Hei, Keyu. Kau tidak mau membantuku mencari uang?"

Fake Innocent [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang