THE MOON - 7

1.5K 254 37
                                    

THE MOON - 7

yoona berdiri mematung melihat seorang pria berkulit tan yang berdiri disamping ranjang rumah sakit didepannya. Yoona seolah terpesona dengan sosok itu.

Sosok yang terlihat kuat dan juga lemah secara bersamaan. Sosok yang terlihat sangat sederhana tapi punya pemikiran yang kaya dan tidak terduga.

Sosok yang berhasil membuat sehun putranya berubah menjadi bodoh dan sangat tidak keren. Sosok yang membuat sehun tertawa sangat lebar hanya dengan menceritakan harinya bersama dengan seseorang bernama kim jongin.

Sosok yang juga membuat sehun menangis karena merasa ditinggalkan meski nyatanya kim jongin memilih untuk pergi karena enggan menjadi penghalang dalam langkah kaki panjang seorang oh sehun.

Yoona berjalan mendekati jongin yang hanya berdiri diam berusaha mencerna keadaan yang sangat canggung ini. Yoona langsung memeluk jongin dengan erat membuat sehun semakin bingung.

"Terima kasih jongin sudah memikirkan sehun. Tapi seharusnya jongin bicarakan permasalahannya dan kita bisa cari jalan keluar bersama" Ucap yoona membuat jongin mengerutkan dahinya dan melihat kearah sehun dengan wajah bingungnya.

"Dia ibuku jongin" Ucap sehun membuat jongin menjadi semakin salah tingkah.

"Maafkan aku nyonya oh. Seharusnya aku melepaskan sehun sepenuhnya tapi karena kelemahanku akhirnya aku malah membuat sehun kembali kesini" Ucap jongin membuat semua orang terkejut. Yoona langsung melepaskan pelukannya dan menaruh kedua tangannya dibahu jongin.

"Tidak. Kamu salah jongin. Memang sudah seharusnya sehun berada disampingmu. Sehun seharusnya ada bersamamu dulu ataupun sekarang. Sehun seharusnya menyadari alasan kepergianmu dan mencarimu lebih keras lagi. Dia memang brengsek" Ucap yoona sambil melirik sinis kearah sehun.

"Tidak seperti itu nyonya. Seharusnya memang kami tidak menghalangi sehun. Jika saat itu aku bilang apa yang terjadi maka sehun yang sekarang tidak akan ada"

"Yah memang tidak ada yang akan tahu kemana takdir akan membawa kita." Ucap yoona sebelum pandangannya jatuh pada sosok lain yang terbaring dalam keadaan tidak baik-baik saja. Karena banyak alat bantu yang menyokong kehidupannya.

"Jadi ini cucuku?" Tanya yoona sambil berjalan mendekat kearah jeno dan beberapa kali ingin menyentuh jeno tapi diurungkan karena yoona takut jeno akan merasa sakit hanya dengan 1 sentuhan kecil.

Jongin mengangguk pelan dan sedikit bergeser agar nyonya oh bisa mendekat kearah jeno dengan leluasa.

Sehun benar, jeno sangat tampan. Berkulit pucat sama seperti sehun rambut hitam legam jongin dan wajah jeno adalah perpaduan sempurna dari kedua orang tuanya.

Yoona menyusuri setiap inci tubuh jeno hingga pandangannya jatuh pada luka sayatan di tangan jeno yang membuat air mata yoona luruh begitu saja.

Kesakitan seperti apa yang jeno alami hingga dia berani melukai dirinya sendiri? Satu pertanyaan yang akhirnya hadir dikepala yoona membuatnya merasa bersalah juga.

Cucu satu-satunya kini terbaring koma karena dia tidak menjaganya dengan baik. Karena dia bahkan tidak tahu jika jeno ada. Yoona mengusap luka sayatan di tangan jeno pelan.

"Jenoku yang malang, apa yang terjadi padamu? Rasanya pasti sakit hingga kamu melukai dirimu sendiri" Ucap yoona lirih sambil melihat wajah tenang jeno yang seperti sedang tertidur dengan selang oksigen di hidung mancung nya.

"Nenek datang berkunjung jeno, seharusnya kita bertemu lebih cepat agar aku bisa ikut menjagamu tapi jeno terima kasih sudah kembali menyatukan dua orang bodoh yang begitu egois." Yoona mengusap rambut jeno pelan dan memperhatikan wajah sempurna jeno dari samping.

THE MOON (END) Where stories live. Discover now