THE MOON - 16

1.3K 224 72
                                    

THE MOON - 16

sehun merasa sangat pusing ketika kesadarannya datang, bagian belakang tubuhnya benar-benar terasa sangat sakit dan ini mengesalkan. sehun cukup tahu bahwa dia kini ada di sebuah rumah sakit karena tembok putih yang sehun lihat dan juga bau obat yang membuat sehun benar-benar yakin jika dia ada di rumah sakit. sehun kembali menutup kedua matanya karena merasa jika pusing yang datang akan membuat pandangan matanya berputar.

pusing benar-benar membuat  sehun terganggu dan akan mengangkat tangannya untuk memijat pangkal hidungnya tapi tangannya terasa berat dan hangat. sehun menoleh kearah tangannya dan melihat seseorang tengah menggenggam tangannya dan tertidur dengan wajah yang menghadap kearahnya.

sehun melihat keluar jendela dan menemukan malam telah datang. pantas saja sosok ini sudah menutup kedua matanya. sehun mengarahkan tangannya dan mengusap rambut hitam jongin dengan lembut, berusaha selembut mungkin karena takut akan membangunkan jongin dari tidurnya.

tapi ternyata gerakan kecil sehun sukses membuat kedua mata jongin terbuka dan langsung bangkit untuk melihat keadaan sehun dengan wajah panik yang sangat terlihat membuat sehun juga kaget dengan apa yang jongin lakukan.

"ada yang sakit sehun? aku panggilkan dokter ya?" tanya jongin dengan nada panik.

"aku baik-baik saja jongin, tidurlah lagi."

"aku baik sehun, jangan khawatirkan aku. apa yang kamu rasakan? sakit? dibagian mana?"

"aku baik-baik saja, jeno? kamu meninggalkan jeno sendirian?"

"tidak, jeno sedang bersama dengan ibumu"

"kamu membiarkan jeno bersama ibu?"

"bagaimanapun ibumu adalah nenek jeno jadi tidak mungkin melukainya"

"ah iya, ibu begitu ingin aku segera menikah dan bisa menimang cucu sedangkan sekarang ibu malah tiba-tiba punya cucu yang sudah cocok untuk diajak bermain bersama dan jalan-jalan" ucap sehun sambil tersenyum.

"maafkan aku"

"tidak jongin, tidak ada yang perlu dimaafkan, kemarilah" sehun mengulurkan tangannya dan jongin menyambut uluran tangan sehun kemudian keduanya berpelukan dengan hangat.

sehun memeluk pinggang jongin dan sedikit menarik tubuh jongin yang akhirnya berbaring di sampingnya. keduanya hanya diam tanpa bicara satu patah katapun. sehun menikmati memeluk orang yang begitu dia cintai hingga hari ini. 

menampik sedikit debaran sakit yang hadir karena sehun menyadari jika jongin hanya memanfaatkan dirinya untuk sebuah pembalasan atas perbuatan yang orang-orang licik lakukan untuk jeno. sehun menghela nafas panjang sebelum memeluk jongin lebih erat lagi.

"aku sudah melakukan tugasku jongin. aku tidak yakin dengan apa yang terjadi setelah aku terjatuh tapi aku yakin semuanya sudah selesai. semua kesakitan jeno terbayar dengan rasa malu yang dirasakan semua orang yang sudah menyakitinya jongin." ucap sehun yang membuat jongin hanya bisa terdiam di dalam pelukan sehun yang begitu membuatnya salah tingkah.

"apakah ini cukup untukmu jongin? jika tidak cukup kamu cukup katakan padaku dan aku akan lakukan apa yang ingin kamu lakukan jongin meski harus dengan mengorbankan diriku. jika sudah cukup haruskah aku pergi meninggalkanmu dan mengilang? jangan katakan itu, aku tidak bisa jongin aku tidak bisa meninggalkan kamu dan jeno begitu saja" lanjut sehun sambil memeluk jongin lebih erat lagi.

sehun merasa jika kedua matanya kini panas dan terasa berair. apakah pukulan di kepala membuat sehun kini berubah menjadi sangat cengeng? ataukah kehilangan jongin dan jeno adalah hal yang begitu sehun takutkan?

THE MOON (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang