'End°

1.1K 144 148
                                    

Beberapa tahun kemudian

"Jin, gue duluan ya! Itu Baejin udah jemput." Kata Eunbin beranjak dari duduknya.

Laki-laki yang ditunjuk---Baejin melambaikan tangannya, bukan untuk Heejin tapi untuk istrinya---Eunbin.

"Ayo sayan---Eh, Heejin apa kabar?"

Heejin tersenyum tipis, "Aku? Aku baik, Kak. Kak Baejin gimana nih hehe?" Tanya Heejin balik.

Mantan Heejin itu ikut menampakkan senyumnya, "Baik juga kok. Heejin, kita duluan ya. Hati-hati pulangnya." Pamit Baejin sembari berjalan menjauh dengan tangan yang menggengam Eunbin.

Iya, Baejin sama Heejin udah lama putus, dan siapa sangka bahwa Baejin malah berakhir dengan Eunbin yang bahkan tak saling kenal saat SMA.

Baejin dan Eunbin sendiri bertemu karena suatu kejadian dan ya, keduanya menikah di tahun yang sama di mana keduanya berkenalan.

Gercep sekali.

Heejin beranjak dari duduknya, gadis itu mengambil tasnya dan bersiap pulang.

Akhir-akhir ini Heejin menjadi lebih kesepian karena Eunbin yang lebih sering bersama Baejin, Daehwi yang sok sibuk, dan Somi?

Ah, gadis itu kuliah di Kanada---menyusul Jeno.

"Kangen ngeliat papa duet lagu tayo sama Somi dah." Gumam Heejin di perjalanannya.

Tiba-tiba mata Heejin melihat seseorang yang familiar di matanya, gadis itu berjalan menghampirinya.

"Mas?" Heejin menepuk pundak laki-laki itu.

"Iya, Mbak? Kenapa ya?"

"Eh maaf salah orang, soalnya mas mirip seseorang yang saya kenal."

Laki-laki tadi mengerutkan dahinya, "Mirip siapa, Mbak?" Tanyanya.

Heejin tersenyum tipis, "Mirip laki-laki yang jadiin saya bahan taruhan waktu SMA, brengsek banget deh anaknya."

"Iya? Wah, untung cuma mirip ya, Mbak. Soalnya saya anak yang baik hati, ramah, rajin menabung, dan berbakti kepada orang tua." Balas laki-laki itu dengan kekehan di akhir kalimatnya.

"Eh, tapi saya liat-liat mbak juga mirip seseorang."

"Siapa, Mas?"

"Mbak, pacar saya bukan sih?" Keduanya tertawa.

Si laki-laki menggenggam tangan Heejin, "Mau kemana dulu, Jin? Mau makan atau langsung pulang?" Tanya laki-laki itu berjalan beriringan bersama Heejin.

"Terserah, Kak Jaemin sih."

Iya, itu Jaemin!

"Kak Jaemin, kita ke taman hiburan yuk?" Ajak Heejin mengeratkan genggamannya pada Jaemin.

"Heejin, lo suka banget cari mati ya."

"Emang, tapi ada yang lebih gue suka dari cari mati~"

"Gue kan?" Tebak Jaemin percaya diri, laki-laki itu sengaja mendekatkan wajahnya ke Heejin.

Heejin memalingkan wajahnya, "Cari makan! Gausah geer deh! Ayo cari makan dulu! Gue laper!" Kata Heejin yang langsung masuk ke mobil.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Where stories live. Discover now