[23] KHAWATIR

30K 1.8K 10
                                    

Rafa menginjakkan kaki nya di rumah sakit tempat Alan koma. Ia dapat kabar, katanya Alan sudah sadar dari koma nya. Tak peduli ini sudah jam satu pagi, bahkan Tasya ia tinggalkan sendiri di apartemen.

Mau tak mau Rafa harus ke rumah sakit untuk mendengar penjelasan Alan.

Ia membuka pintu rawat inap Alan, dan sudah banyak anak Vichtor yg sedang menunggu Alan, karna sampai saat ini orangtua Alan belum mengetahui keadaan anaknya.

Rafa berjalan ke arah brankar Alan yg sedang memainkan ponsel nya. Ia duduk di samping brankar, seketika suasan hening.

Alan menaruh ponsel nya di atas perut "bang" sapanya pada Rafa seraya mencoba bangkit dari tidur.

"gak usah bangun, tiduran aja gak papa" ucap Rafa.

Alan menganggukkan kepalanya lalu kembali merebahkan tubuhnya.

"kenapa lo sampe koma?" tanya Rafa.

"bang Arkan udah keluar dari penjara bang" ucap Alan dengan wajah serius nya.

"coba lo ceritain gimna kejadiannya" suruh Rafa.

"jadi gini-"

"bentar" potong Rafa lalu ia menoleh ke arah Bayu dan Asep.

"lo berdua jaga depan pintu bisa?" suruh Rafa.

"siap bang" ucap mereka kompak lalu keluar dari ruangan.

"lanjut" ucapnya pada Alan.

"jadi waktu istirahat, gue pergi niat nya mau ke supermarket buat beli cemilan. Terus di jalan X gue di jegat sama anak Venus. Awal nya si cuma tiga orang dan gue berhasil mengalahin mereka, tapi pas gue mau balik ke motor gue tiba tiba ada mukul gue dari belakang, ternyata itu bang Arkan sama Arga, karna gue gak siap, jadi nya gue koma kaya gini" jelas Alan.

"sebelum gue hilang kesadaran, dia bilang sesuatu sama gue. Dia bilang katanya orang terdekat lo bakal tewas secepat nya" lanjut Alan.

"Tasya" refleks mereka semua bergumam nama Tasya.

Rafa menoleh ke arah mereka lalu berdiri dari duduk nya "bangsat!"

"Raga, Bima, ponsel lo aktifin, nanti semisal gue nelpon lo itu artinya Tasya dalam bahaya. Atur rencana" ucap Rafa lalu berlari keluar dengan tergesa gesa.

Raga dan Bima hanya bisa mengangguk.

Flashback on.

Tiga tahun lalu

"gue si lebih suka rencana yg di buat sama Rafa di banding sama lo bang" ucap Bima pada Arkan.

Arkan membuang wajah nya ke arah samping "di sini yg ketua gue, seharus nya lo semua ikutin rencana gue!"

"tapi emang bener bang, selama ini kita selalu gagal kalo lawan sama Venus. Tapi untuk belakangan ini pas kita ikutin rencana Rafa, semua baik baik aja bang" ucap Raga menimpali.

"Rafa Rafa Rafa! Kenapa lo selalu bandingin gue sama dia?!" marah Arkan.

"tapi kenyataannya emang gitu Ar" ucap Jay (masih inget Jay? Yg di bunuh sama Arkan itu loh)

Bugh

Bugh

"bacot lo anjing!" maki Arkan seraya memukuli Jay.

Jay tidak tinggal diam, ia juga membalas memukul Arkan.

"lo sadar tolol! Lo gak pantes jadi ketua! Otak lo dangkal!" maki Jay sambil terus memukul Arkan.

Arkan pun terus membalas perbuatan Jay "nyadar diri goblok!"

Raga dan Bima pun berusaha memisahkan mereka hingga Bima berhasil membawa Arkan mejauh dari Jay, begitu juga dengan Raga yg membawa jauh Jay dari jangkauan Arkan.

RAFAEL | MY HUSBAND IS A DEVIL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang