iii. three

914 176 132
                                    

♥︎₊˚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♥︎₊˚.

Senin.

Terik nya bagaskara sempurnai siang hari ini. Silaukan penduduk bumi dengan baswara nya yang tak dapat dihindari. Menusuk kulit hingga tinggalkan guratan merah yang tak nyaman dipandangi.

Bermandikan peluh, jelita masih tangguh melanjutkan langkah nya sepulang ekskul. Dengan mulut yang sesekali menggerutu. Tanpa sadar merutuk pada hawa panas yang menyelimuti tubuh.

"Alam lagi ngehukum siapa sih?! panas banget kayak neraka"

Ponsel lipat bergetar. Beri notifikasi tanda masuk nya panggilan. Dengan nama Baji Keisuke telah penuhi layar yang tak lagi menghitam.

Jemari jempol pun bergerak, menekan tombol jawab di ujung kanan atas.

halo [ name ], lagi dimana? ▬▬

▬▬ lagi di jalan arah pulang, kenapa?

Mau ku jemput gak? ▬▬

▬▬ kamu lagi apa? ga lagi sibuk?

engga, barusan selesai ▬▬
nongki

▬▬ yaudah boleh deh. aku tunggu ya di sini

on the way ▬▬

[ name ] menghela nafas lega. Senang diri tak lagi harus merasakan peluh nya keringat. Karena sang pacar akan datang mengakhiri penderitaan nya.

Ia menoleh. Melirik kanan kiri, mencari tempat untuk berteduh diri. Lalu dapati ruko kecil yang tak lagi berpenghuni.

Kaki jenjang berbalut stoking putih bergerak menuju bangunan tersebut. Menuntun langkah gembira dengan jemari yang tertaut pada tali tas biru. Lalu sampai dan segera sandarkan punggung pada dinding ruko yang telah berdebu.

"Tumben kawasan sini sepi. Biasa nya juga ramai orang yang lalu lalang"

Bibir berbicara. Mencoba temani diri agar tak merasa sepi. Mengusir firasat buruk pada sekitar yang diselimuti sunyi.

lima menit telah menunggu.
Jelita putuskan untuk membaca buku. Mengambil salah satu tumpukan dari dalam tas biru, lalu bermandikan geming ──  memfokuskan atensi pada barisan kata yang tertutur.

─── :: 𝗯𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱, baji keisukeWhere stories live. Discover now