Fitnah

529 54 7
                                    

Rara santang membalikkan tubuhnya berjalan masuk istana namun belum jauh,langkahnya terhenti kala sebuah benda tajam menusuk perutnya

"bagiamana rasanya tertusuk belatiku Rara santang"bisik saloka tepat di telinga Rara santang,seraya mencabut belati itu dengan kasar

"kau,araghh"rintih pelan Rara santang sebelum dirinya limbung ketanah

"ayahanda,ibunda"lirihnya sebelum kegelapan menguasai

"bagus Saloka kau datang tepat waktu"ucap praharsini

"tentu saja"jawab saloka

"praharsini sekarang kau berbaringlah di dekat Rara Santang aku akan menukar raga kalian"ucap rompang

"baik nek, tapi sebelum itu aku hendak bertanya padamu"ucap praharsini

"kau mau bertanya apa,cepatlah waktu kita tidak banyak"ucap nyi rompang

"sampai kapan aku akan memakai raga rara santang?"tanya praharsini

"sampai tugasmu untuk mengadu domba mereka selesai, sekarang berbaringlah"titah nyi rompang tak terbantahkan

Praharsini mengikuti keinginan neneknya ia berbaring di dekat tubuh rara santang, dalam sekejab sukma praharsini pindah keraga rara santang

"praharsini jalankan sesuai rencana kita, buat kesalahpahaman di istana"ucap nyi rompang

"baiklah"jawab praharsini

"saloka,yudakara mari kita pergi dari sini"ajak nyi rompang

"mari nyai/nek"jawab keduanya serempak

Ketiganya pergi dari hadapan praharsini yang sekarang beraga/berjasad rara santang, tak lupa mereka bertiga juga membawa rara santang yang saat ini berjasad praharsini

#flhasbackoff

"kesalah pahaman antara rara santang dan walangsungsang sudah terjadi"gumam pelan praharsini

"lebih baik aku kewisma rara santang dan beristirahat, lalu esok aku akan menjalankan rencana keduaku"gumamnya melangkah pergi

***
"nyimas"panggil walangsungsang sekali lagi namun endang geulis tetap melanjutkan langkahnya,tanpa memperdulikan emban dan prajurit yang melihat aksi kejar kejaran diantaranya dan walangsungsang sepanjang lorong istana

"putraku ada apa?"tanya subang larang menghentikan langkah putra sulungnya

"kenapa dengan nyimas endang geulis?"tanya  subang larang lagi

"ini semua karena nyimas rara santang ibunda"ucap walangsungsang menahan emosinya

"rayimu rara santang?,apa yang telah dilakukanya?"tanya subang larang

"dia sudah menyakiti perasaan nyimas endang geulis, rara santang mengatakan nyimas endang geulis tidak ada hak berbicara di istana padjajaran karena hanya menumpang hidup"jelas walangsungsang

"astagfirullah bagaimana mungkin rayimu mengataka hal buruk seperti itu"tanya subang larang

"aku juga tidak tau ibunda,kita lanjutkan nanti ibunda aku harus mengejar nyimas endang geulis"ucap walangsungsang yang diangguki subang larang

"bunda"sapa lembut kian santang

"putraku"jawab subang larang tersenyum

"ada apa dengan raka Walangsungsan,kenapa dia berlari"tanya kian santang

"ia sedang mengejar nyimas endang geulis"jawab subang larang

"memangnya ada apa?"tanya kian santang, subang larang menceritakan semua duduk permasalahan

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang