08

2.5K 289 16
                                    

Setelah Jungkook di beritahu dimana letak ruangan Taehyung anak itu segera berlari dan membuka pintu ruangan dengan kasar hingga terdengar bunyi benturan yang keras.

Menatap Taehyung dengan pandangan seolah siap mengulitinya hidup-hidup. Dengan langkah lebar Jungkook menghampiri Taehyung yang nampak masih terkejut dengan bunyi benturan pintu yang cukup nyaring. Tak perlu berbasa basi Jungkook menarik kerah seragam Taehyung dan mengguncang tubuh Taehyung dengan brutal

"Yak! Neo sekkiya.. aku menunggu mu selama 1 jam hingga kaki ku kesemutan. Kau seharusnya bertanggung jawab sialan dimana tanggung jawab mu sebagai polisi yang menelantarkan anak di bawah umur?" para polisi yang ada di markas langsung berkumpul mengerubuni pintu untuk mengetahui apa yang terjadi. Mereka semua memasang wajah kasihan menatap Taehyung yang sepertinya sudah pusing karna tubuhnya diguncang Jungkook.

Hell, ia memang montok dan berisi seperti wanita tapi jangan ragukan kekuatan bisep yang ia latih terus menerus. Menjadi -mantan- anggota teroris membuat lengan Jungkook harus ekstra kuat untuk dapan menopang bobot senjata snipper yang ia gunakan. Jadi baginya membanting Taehyung bukanlah hal sulit untuk di lakukan.

Mendengar keributan Namjoon langsung menghampiri sumber keributan dan mendapati Jungkook yang sedang menyiksa Taehyung.

'Kenapa ini berbalik? Seharusnya Jungkook yang di siksa tapi kenapa ia yang menyiksa anggota kepolisian?' Namjoon menggelengkan kepalanya dan menarik Jungkook dari tubuh Taehyung yang sudah limbung karna pusing.

"Kau bisa membunuhnya Jungkook, tenangkan dirimu" ucap Namjoon saat melihat wajah Jungkook yang penuh dendam.

"Aku mengajukan permintaan untuk membawa mobil ku sendiri, aku bisa benar-benar gila karna orang ini! Dasar tidak disiplin" Namjoon memijit pangkal hidungnya pusing. Menghadapi uke ternyata tidak semudah yang ia pikirkan.

"Aku akan tugaskan 1 polisi yang akan menjemput mu. Kau masih kami larang untuk menggunakan kendaraan pribadi karna kau masih dalam pengawasan" ucapan Namjoon mengundang dengusan dari Jungkook.

Pandangannya beralih menatap malas Taehyung yang sedang memijit kepalanya karna berkunang-kunang.

Jungkook melenggang begitu saja, moodnya hancur berantakan karna Taehyung. Ia menatap Jimin yang sedang membuat kopi dan segera menghampirinya.

"Hyung ayo antar aku kesuatu tempat" tanpa menunggu jawaban Jungkook menarik tangan Jimin dan mengakibatkan kopinya tumpah.

"Akan ku ganti kopimu"

.

.

.

.

.

Disini lah mereka, apartment milik Jungkook. Jimin di buat penasaran ada apa dengan bangunan ini?

Mereka naik ke lantai 8 tempat dimana unit Jungkook berada. Ketika masuk ke dalam Jimin di buat takjub karna apartementnya sangat bagus dan mewah.

"Tak ku sangka teroris punya tempat tinggal seperti ini" Jimin berdecak kagum melihat interior kamar Jungkook

"Kami tidak semiskin itu kok, teroris tidak selalu berhubungan dengan tempat kumuh yang tersembunyi" Jungkook keluar dari kamar tidurnya dengan sebungkus besar senjata yang ia simpan di apartemennya.

Jimin menganga melihat semua jenis senjata itu. Senjata dengan daya rusak ringan hingga berat semuanya dimiliki Jungkook. Bahkan anak itu berjalan ke pantry dapur dan mengeluarkan sebuah senjata snipper dari laci rahasia.

Sungguh tak terduga, senjata yang di miliki Jungkook hampir lengkap. Jimin jadi takut sendiri mengingat banyak senjata yang susah di kendalikan ada di tangan Jungkook. Sudah pasti anak itu bisa menggunakannya.

My Military Police -Vkook/Taekook- (END)Where stories live. Discover now