6. Aku siap di perbodoh untuk bisa berpisah denganmu, Mas!

4.1K 289 2
                                    

Hari ini aku bersama Mas Nathan di undang untuk menghadiri acara pernikahan teman kantor Mas Nathan. Sebenarnya aku malas untuk ikut bersamanya. Tapi, Mas Nathan memaksaku untuk tetap ikut dengannya.

Kami pun berjalan beriringan, tepatnya di karpet merah yang sudah di gelar membentang dari dalam hingga luar gedung. Aku menggandeng tangan Mas Nathan dengan senyum palsu yang merekah di bibirku.

Sebenarnya hatiku sangat sesak mengingat foto Mas Nathan sedang bersama wanita lain. Tapi aku harus berpura-pura tegar dan siap di perbodoh, untuk mendapatkan bukti yang akurat lalu memilih untuk berpisah dengan suamiku.

"Selamat siang Pak Nathan," seru sorang wanita menghampiri kami.

"Siang, wah! Mbak Sandra, yah?" tanya Mas Nathan pada wanita bernama Sandra.

"Iya, pak. Ini istri bapak, yah?" tanyanya.

"Iya, saya istrinya Mas Nathan," jawabku, yang langsung merangkul tangan suamiku.

"Mbak cantik sekali, beruntung Pak Nathan memiliki istri secantik, Mbak," pujinya.

"Terimakasih, kamu juga cantik," pujiku balik.

"Rumah tangga Mbak sangat harmonis ya, sangat sempurna," pujinya lagi.

"Alhamdulillah, kunci rumah tangga harmonis adalah kesabaran dan kepercayaan, itu si menurutku," tuturku.

"wah! apa mbak tidak takut suami Mbak di rebut orang lain, Mbak? Pak Nathan kan sudah ganteng, mapan banget lagi," selorohnya yang di akhiri kekehan.

Aku mengernyitkan dahiku, aku tidak percaya dia melontarkan pertanyaan yang menurutku itu tidak perlu di pertanyakan.

"Aku percaya pada suamiku. Aku yakin suamiku sangat mencintaiku dan tidak akan pernah mengkhianatiku" jelasku pada Sandra.

"Iya, mana mungkin saya akan tergoda dengan wanita lain. Saya sangat mencintai istri saya," ucap Mas Nathan sambil menggenggam tanganku.

"pasti semua orang manganggap rumah tangga kami sempurna. Tapi tidak kenyataannya," batiku.

"Luar biasa!" sahut sandra, seraya menepukan tangannya.

"Mbak, apakah mau ikut bergabung dengan kami disana?" tanya sandra sambil menunjuk kumpulan para wanita.

"Saya disini saja," ucapku.

"Baiklah, saya permisi dulu ya Mbak, Pak."

Aku dan Mas Nathan hanya tersenyum Pada Sandra. Lalu ia pergi meninggalkan kami berdua.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Aku menyandarkan kepalaku pada headrest mobil, badanku sangat lelah sekali setelah menghadiri acara pernikahan teman Mas Nathan.

"Sayang kamu kenapa, sih," tanya Mas Nathan, memecahkan keheningan.

"Aku tidak apa-apa, Mas," jawabku pelan dengan mata yang tak beralih menatap jalan.

"Dari kemarin kamu sangat irit bicara."

"Aku tidak papa, Mas." kini mataku beralih mentap suamiku.

"Yakin kamu enggak kenapa-kenapa?"

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan.

****
Sesampai di rumah, aku ke kamar untuk merebahkan badanku yang sangat terasa lelah. Belum sempat aku merapatkan mataku, aku mendengar Mas Nathan sedang berbicara lewat via telponnya.

"Iya sayang, aku kesana sekarang." meskipun Mas Nathan dengan suara sedikit membisik, tapi aku bisa mendengarnya jelas, karena Mas Nathan tepat sedang berdiri luar kamar kami.

"Sayang? Apa aku gak salah denger?" ucapku, yang langsung mengubah posisiku menjadi duduk.

Aku mendekat secara perlahan ke arah pintu, lalu menempelkan telingaku. Terdengar suara langkah kaki Mas Nathan menuruni anak tangga. Segera aku keluar untuk mengikuti kemana Mas Nathan pergi.

Aku menyalakan mobilku untuk mengejar mobil Mas Nathan. Aku merasakan ketidak nyamanan pada kendaraan ku ini, aku turun kembali untuk mengecek semua ban pada mobilku.

"Ah, Sial!  Ban bocor lagi!"  geramku.

Aku mengacak-ngacak rambutku geram, karena setiap aku ingin memergoki Mas Nathan selalu saja gagal.

Kudapati Suamiku Bersama Wanita Lain (T A M A T) (R E V I S I) Where stories live. Discover now