19.

79.2K 7.1K 51
                                    

❃ Happy Reading! ❃

Abel sedang bersiap menuju ke sekolah, menatap cermin yang memantulkan dirinya yang kini kepalanya di baluti oleh khimar, sudah beberapa hari dia memakainya dan merasa nyaman.

Awalnya memang merasa aneh memakai hijab ke sekolah, namun kini Abel terbiasa memakainya. Yah walapun kosakata nya masih lo-gue, Abel juga sering menambah ilmu entah mencari dari buku, internet maupun bertanya.

Tapi dia tetap merasa sangat bosan jika ada yang mendenger penjelasan panjang lebar, kadang kala Abel juga merasa lelah dengan kesehariannya itu.

Dari sepertiga malam sampai jam 10 malam baru mengistirahatkan tubuhnya, walau setiap hari memiliki jadwal yang berbeda, ada waktunya untuk ngaji, baca kitab, hafalan, setoran, kelas sore, kajian dan ada waktu luang juga jadi tidak terlalu menfoksirkan itu-itu saja.

Setelah selesai bersiap Abel segera beranjak dari kamar asrama menuju ke mobilnya dengan meminum susu serta roti di tangannya.

"Assalamualaikum calon imam." Ucap Abel saat melihat Gus Zayn yang sedang mengobrol dengan ustad Fahri.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab mereka. Abel yang mendengar jawaban mereka tersenyum sumringah.

"Widih calon Abel ada dua nih." Ucapnya sambil terikikik.

Ustad Fahri hanya menggeleng dan Gus Zayn hanya diam saja.

"Ada-ada aja kamu." Jawab Ustad Fahri.

"Kalo ustad fahri suka sama Abel mending mundur aja deh." Canda Abel.

"Emangnya kenapa?." Tanya Ustad Fahri.

"Nanti bisa kemusuhan sama keponakannya sendiri." Jawab Abel sambil terkekeh.

"Kalo jodoh gak akan kemana." Ujar Ustad Fahri santai. Tanpa tau ada orang yang mendengar, sedang menahan kesal.

"Ustad bisa aja, yaudah kalo gitu Abel berangkat dulu Assalamualaikum." Ucapnya tanpa mendengar jawaban langsung melenggang darisana.

oOo

Setelah sholat asar Abel segera bergegas menuju asramanya untuk berganti baju lalu segera menuju kelasnya.

"Eh-Assalamualaikum calon suami." Ujar Abel saat tak sengaja melihat Gus Zayn dan segera menghampirinya, Gus Zayn tersentak mendengar suara yang tiba-tiba itu sambil mengusap dadanya.

"Waalaikumsalam." Jawabnya sambil berjalan selesai dari keterkejutannya, Abel tetap mengikuti dari belakang. Dia kebal dengan muka tanpa ekspresi serta sikap cueki lelaki.

"Gus–Eh Abel manggilnya Ustad aja deh biar beda." Ucapnya sambil tersenyum. Zayn tetap berjalan tanpa menghiraukan Abel.

"Tad kenapa sih suka diem aja kalo Abel ajak ngomong?." Tanyanya namun tetap tak mendapat respon. Entah kenapa Abel merasa perjalanannya ke kelasnya terasa sangat lama walau begitu Abel tetap menyukai perjalanannya ini apalagi bersama Ustad Zayn.

"Emm, apa Ustad ke ganggu sama keberadaan Abel?." Tanyanya was-was. Zayn terpaku karena lontaran Abel.

"Tidak." Jawabnya tetap berjalan. Abel tersenyum senang mendengar jawabannya.

"Harusnya kamu tetap menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram." Jawabnya datar. Abel melunturkan senyumnya lalu menghela nafas.

I Love Gus Cuek! [End]Where stories live. Discover now